Inesperado| 16

29 10 2
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

"Jelasain!" ucap Zeta yang entah ke berapa kalinya.

"Aku mandi dulu, Zeta." ucap Reza yang berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Zeta baru saja selesai mandi, ia memutuskan menunggu Reza di ruang keluarga.

"Aku tunggu di bawah!" teriaknya dibalas gumaman tak jelas.

"Tinggal jelasin apa susahnya sih," rutuk Zeta yang berjalan dengan kaki yang dihentakkan dan jangan lupakan bibirnya yang dimanyunkan.

Sedangkan Reza yang di dalam kamar mandi sedari tadi menyemangati dirinya, ayolah ia malu menjelaskannya. Apa tanggapan Zeta nanti saat mendengarnya yang——ahhh sudah lah!

********

"Itu mandi apa bertelur? Lama banget," sindir Zeta membuat Reza tersenyum kikuk.

"Eh, itu. Ze—."

"Eh ah eh, itu ini itu. Udah jelasin!" ucap Zeta tak sabaran yang dibalas helaan napas.

"Buatin coklat hangat dulu sama roti bakar," ucap Reza seenaknya sambil duduk di sebelah Zeta.

"Apaan? Gak-gak!" ketus Zeta yang mendelik.

"Cuma bikinin aja apa susahnya sih," ucap Reza lagi membuat Zeta mendengus.

"Ya kenapa gak dari tadi? Padahal tadi aku lagi duduk-duduk aja, kamunya juga lagi mandi. 'Kan bisa nyuruhnya dari tadi!" ketus Zeta menatap Reza tajam.

"Ya... a-akunya baru kepikiran." ucap Reza memengang tengkuknya.

"Alah, alasan!" dumel Zeta yang berdiri lalu berjalan ke arah dapur, ia akan membuatkan coklat hangat dan roti bakar untuk Reza.

Daripada debat mulu ampe gak selesai-selesai.

Sembari menunggu Zeta membuatkan coklat hangat dan roti tawar, Reza menyemangati dirinya agar tetap tenang.

Astaga gue kaya mau di wawancara anjir.

"Nih! Maaf lama, rotinya tadi dicari dulu. Lupa simpan dimana," ucap Zeta menyerahkan nampan yang berisi pesanan Reza.

"Ha?! Udah?" tanya Reza tak percaya, ia merasa Zeta baru saja akan membuatkannya dan tiba-tiba sudah kembali saja.

Begini kah rasanya jika ingin diinterogasi? Sampai waktu jadi gak kerasa.

"Udah di bikinin loh, ayo jelasin. Gak usah ngulur waktu, ya!" tekan Zeta disetiap katanya membuat Reza menenguk air liurnya.

"Apa liat-liat?" ketus Zeta melirik Reza yang menatapnya intens.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang