AUTHOR POVZeta menatap tak percaya ke arah benda yang dipegangnya.
"G-gue beneran?!" ucapnya tak percaya menatap horor benda itu.
Testpack.
Ya, benda itu yang sedang dipegang Zeta, ia sungguh tak menyangka jika dirinya saat ini tengah berbadan dua.
Ia cukup curiga dengan dirinya yang 2 minggu lebih sejak tanggal biasanya menstruasinya sudah lewat, tapi belum juga mendapatkan tamu bulanannya itu. Akhirnya, ia mencari tau tanda-tanda kehamilan di internet.
Dari semua tanda kehamilan, jujur. Zeta belum merasakan yang namanya mual dan pusing, ia hanya merasakan lemas dan porsi makan yang banyak. Bahkan, sekarang ia menjadi Zeta yang suka mengemil kapan saja dan di mana saja.
Padahal dulunya dia tak terlalu menyukai makanan yang membuatnya bisa gendut, karena Zeta memang sangat menjaga makan dan tubuhnya. Sejak dulu makanannya selalu sehat dan sangat jarang ada makanan ringan berada di rumahnya, terkecuali itu milik Bila.
Setelah menimang-nimang semua tanda-tanda yang dialami, ia pun memutuskan untuk singgah ke supermarket tadi. Sesuatu yang dimaksud Zeta tadi itu adalah testpack.
"Ck! Kemarin lusa Mama bilangin Reza lemah, nih coba liat dah ada hasilnya 'kan! Pasti Mama langsung baik-baikin gue!" bangga Zeta menatap testpack itu.
"Sayang! Di dalam yang sehat! Biar bisa kuat ketemu Nenek lo yang aneh itu!" ucap Zeta tersenyum geli saat memegang perutnya yang rata.
Ia langsung membereskan 3 testpack yang digunakannya, ia akan membuangnya saat keluar nanti.
"Cek kandungan aja lah ya, gak ada kerjaan juga." gumamnya saat keluar dari kamar mandi.
"Ck! Gue mending sekolah aja kalo gini ceritanya! Kenapa juga tadi gue sok-sok an gak mau sekolah, antar Reza ke bandara juga bentar doang. Gue bisa tuh izin sejam ngantar dia!" gerutunya sambil mengambil baju di walk in closet.
Zeta mengambil sweater rajut berwarna peach dengan rok selutut dan sepatu vans yang berwarna putih.
Zeta menatap pantulan dirinya di cermin dengan senyuman lebar, tinggal menambahkan sunscreen, bedak, dan liptint berwarna senada dengan bajunya. Ia pasti terlihat sempurna.
*********
Zeta sedang menunggu namanya dipanggil, sembari menunggu. Ia menatap Ibu-Ibu di sekitarnya yang duduk di sebelah dan di depannya.
"Berapa bulan, Dek?" tanya Ibu-Ibu yang berada di sebelah kanannya.
Zeta yang mendengarnya tersenyum, "Kurang tau Bu, saya baru tau beberapa menit yang lalu." jawabnya dibalas anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...