Inesperado| 21

24 9 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Zeta sedang menyiapkan sarapan untuk Reza, karena sebentar lagi penerbangannya ke Bandung tepat pukul 8 pagi.

Ia melirik jam dinding yang berada tepat di pojok dapur, jam itu menunjukkan pukul 6.37 segera dirinya menyelesaikan sajiannya.

"Bi! Bibi istirahat aja dulu! Zeta udah beres masak kok, makasih bantuannya ya Bi." ucap Zeta tersenyum menatap Bibi Ina yang kondisinya kurang fit.

Bibi Ina yang mendengarnya tersenyum sambil mengangguk, "Gak masalah, Non! Ini juga sudah menjadi bagian dari tugas saya!" ucapnya dibalas anggukan.

Zeta segera pamit ke atas untuk membangunkan kesayangannya.

Setiap langkah, Zeta merasa sedih.

Karena selama 3 hari ke depan, ini pertama kalinya ia tak berada di sebelah Reza.

Zeta bahkan menatap beberapa foto pengantin dan foto saat mereka berdua berjalan-jalan ke mall di setiap anak tangga.

Reza sendiri yang meminta memajang hasil foto selfie mereka di dinding.

Kadang Zeta tersenyum geli kala melihatnya, ia pikir seorang mantan ketua OSIS tak bisa bersikap romantis seperti ini. Karena secara pandangan mata, Zeta menatap Reza berbeda. Auranya terlihat tegas dan tak bisa dibantahkan.

Apalagi pertemuan pertama mereka membuat Zeta bisa menilai langsung Reza itu seperti apa.

Ceklek

Belum sempat Zeta mencapai anak tangga paling atas, Reza sudah lebih dulu membuka pintu kamar.

"Kenapa?" tanya Reza melihat Zeta yang terlihat bengong dengan wajah berseri.

"Ha?!" cengo Zeta menatap Reza yang mengerutkan keningnya.

Zeta yang melihat itu langsung menggelengkan kepalanya, "Eh! Gak! Buruan ke bawah! Udah aku siapin sarapan," ucapnya tersenyum dibalas anggukan sekaligus kerutan.

Terlintas dipikiran Reza tentang Zeta yang mustahil bisa memasak. Karena baru 2 kali Zeta memasak tetapi selalu dibantu Bibi Ira.

"Ya, dibantuin Bi Ina! Tau lah ya, aku gak terlalu bisa masak. Apalagi yang diracik-racik sama segala macam," lanjut Zeta seakan tau maksud ekspresi yang ditunjukkan Reza.

"Keliatan banget gue kaya gak pinter masak, beginian doang harus dikasih tau!" gerutunya yang langsung berbalik meninggalkan Reza yang ikut melangkah.

**********

Dilain tempat, tepatnya di sebuah rumah mewah yang terdapat di perumahan elite. Terdapat 3 orang perempuan anak sekolah yang masih menggunakan seragam sekolah, itu artinya ketiga anak perempuan itu sedang bolos.

"Kenapa ya Zeta gak ke sekolah?" tanya Heby memecah keheningan membuat Rea menatapnya.

"Ah! Dia lagi!! Males gue bahas dia! Sehari gak bahas dia, bisa gak sih?" kesalnya dibalas cengengesan.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang