Inesperado [END]

Inesperado| 24

AUTHOR POV

Zeta duduk di kursi salah satu kursi Cafe.

Cafe yang terletak tepat di depan Rumah Sakit Sebangsa.

Ia hanya memesan cupcake dan coklat hangat, dirinya benar-benar sedang membutuhkan ketenangan.

Sesekali Zeta melirik handphone nya, menunggu apakah Reza menghubunginya atau tidak. Dan itu sepertinya tidak akan terjadi, karena jam sudah menunjukkan pukul 2 siang.

Akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi sahabatnya saja.

ZeNiRa Cantik💅🏻

Anda
Pada di mana?
14.17

Setiap Zeta membaca nama grup WhatsApp, ia pasti terkekeh. Ia takjub dengan Lani yang memiliki seribu ide. Lihat saja nanti, jika sudah genap satu bulan, nama grupnya akan diganti lagi karena Lani yang tiba-tiba memiliki ide baru.

Araaa
Di rumah aja
Kenapa?
14.17

Anda
Ada kerjaan gak?
14.17

Araaa
Gak ada, btw lo sendirian?
Soalnya Reza ke Bandung 'kan?
14.18

Anda
Iya, lo ke Cafe dong!
Temenin gue
14.18

Beberapa menit kemudian tak ada balasan, Zeta membuka pesannya dan mengecek jika Ara membaca pesannya tetapi tidak dibalas. Melihat itu, ia hanya menghela napasnya kasar.

Zeta menyimpan handphone kala melihat waiter membawa pesanannya.

"Silahkan dinikmati!" ucap waiter itu menghidangkan pesanannya di atas meja

"Thanks," ucapnya tersenyum ke arah perempuan itu yang dibalas anggukan, ia kemudian mengambil coklat hangatnya dengan tetap tersenyum.

Zeta melirik sekitarnya, cukup sepi. Membuat dirinya merasa benar-benar merasakan ketenangan

Kurang dari 5 orang saja yang berada di Cafe itu.
Zeta menghendikkan bahunya tak acuh, ia menyeruput coklat hangatnya. Lalu menatap seseorang yang baru saja masuk menatapnya.

Segera Zeta mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia takut dengan orang tersebut. Apalagi dirinya sedang sendiri, ia takut kejadian di supermarket terulang lagi padanya.

Ia memainkan handphone nya mengalihkan kepanikannya yang tiba-tiba melanda dirinya, mengecek sosial media, dan terakhir mengecek WhatsApp.