END

72 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Saat ini keluarga Reza bersama dengan Rafael berada di Makassar. Mereka tengah berada di dalam mobil yang akan mengantarkan mereka ke kecamatan Manggala.

"Apa kamu sudah siap bertemu kembali dengan Rea, Pa?" tanya Zeta menatap Reza yang berada di sebelahnya.

Mobil yang ditumpangi Reza dan Zeta berbeda dengan Ayla, Rafael, dan Argiel. Para remaja itu berada tepat di depan mobil keduanya, karena Ayla yang akan menuntun ke mana arah mereka.

"Siap gak siap, kita harus bertemu. Menyelesaikan semuanya," balas Reza mengepalkan tangannya dengan pandangan ke luar jendela.

"Jangan pakai kekerasan! Kita sudah dewasa, bukan seorang anak sma lagi. Bersikap yang sewajarnya," ucap Zeta lagi mengingat Reza yang selalu emosi setiap melihat Rea. Mungkin karena perasaan yang bersalah atau menyesali kebodohannya, pikirnya.

Reza yang berada di sebelahnya hanya diam, tidak mengiyakan ataupun menolak.

Zeta yang melihat itu menghembuskan napasnya gusar. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

*****

"Ini rumahnya?" tanya Reza yang sedari tadi memperhatikan rumah minimalis yang selama ini ditempati Ayla.

"Iya, Pa. Ayo, kita masuk! Ayla yakin, mereka sudah pulang," ucap Ayla yang kemudian lebih dulu membuka pagar.

"Ini mobil siapa, Sayla?" tanya Zeta melirik mobil yang terparkir sempurna di sebelahnya.

Ayla memperhatikan dengan seksama mobil hitam tersebut, setelah mengingat. Ia tersenyum, "Pasti mobil Om Eshan, Ma."

Mendengar kalimat Ayla, Reza buru-buru melangkah masuk lebih dulu meninggalkan keempatnya yang masih berada di halaman rumah.

"Pa!" panggil Zeta yang berlari mengikuti Reza yang sudah masuk ke dalam rumah.

"Ze-zeta, kamu juga ada di sini?" ucap Rea terkejut melihat Reza tidak sendiri.

Ia menatap Ayla yang berdiri di sebelah Zeta. Gadis itu tidak sendiri, ia berdiri bersama sosok remaja laki-laki yang wajahnya sama dengan Reza. Rea sangat yakin, remaja itu adalah anak Reza dan Zeta.

Sedangkan, Rafael memilih untuk duduk di teras. Cukup sampai di sini dirinya penasaran dengan keluarga Ayla.

"Kenapa kamu terkejut? Tidak menyangka akan kejutan yang kami berikan?" ucap Reza dengan kekehan membuat Rea melirik ke arah Eshan yang duduk dengan santainya.

Rea benar-benar terkejut, ia yang sedang kedatangan tamu yaitu Eshan membuatnya semakin terkejut dengan kedatangan Reza dan keluarganya.

"A-aku... aku minta maaf kepada kalian,"ucap Rea memberanikan diri menyampaikan atas permintaan maafnya.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang