Inesperado [END]

Inesperado| 43

AUTHOR POV

"Untuk sementara waktu bawa dia tinggal di hutan," perintah Bram kepada kepercayaannya yang menangani usaha persenjataannya.

"Hutan?" pekik Rea yang menengadahkan tubuhnya.

Mau diapakan dirinya di dalam hutan? Bisa gila dirinya di sana!

"Tenang saja, anda tidak sendiri! Ada Arina di sana!" ucap kepercayaan Bram, Riko.

"Segera bawa dia ke sana!" Bram kembali menyuruh Riko untuk cepat-cepat menghilangkan sosok Rea dari hadapannya.

"Aku gak mau! Mau ada orang atau gak! Aku gak mau!!" teriak Rea mendengar Bram yang menyuruh beberapa pria berjas hitam untuk membawanya.

"Tenang Nona! Anda sudah diberi keringanan, jadi diamlah!" sentak Andre, pria yang mengemudikan mobil dan membawanya ke tempat persenjataan Bram.

Akhirnya, Rea mengalah. Ia harus menyusun sebuah rencana, agar bisa lolos dari Bram dan Lani. Mengingat apa yang dikatakan Andre ada benarnya. Jika bukan karena dirinya yang sedang hamil, mana mungkin keduanya tidak melanjutkan aksi penghukumannya.

*****

Rea terus melirik dan mengingat dengan baik jalan menuju hutan yang sangat jauh dari perkotaan.

Melewati kota, pinggir kota, pedesaan, dan akhirnya menuju hutan yang penuh dengan pohon-pohon tinggi dan besar.

Rea bisa menebak jika pohon-pohon tersebut sangat dirawat, karena tidak adanya penebangan liar dan keadaan di sekitarnya terasa menyejukkan dan asri.

"Cepat turun!" titah Bayu yang duduk di samping Rea.

Rea yang menyadari mereka telah sampai ditujuan, mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Tidak buruk.

Saat turun, Rea bisa melihat seorang perempuan yang berusia duapuluh tahunan tengah tersenyum lebar padanya.

Rea bisa menebak perempuan itu adalah Arina. Perempuan yang disebutkan Riko.

"Awasi dia dan jangan sampai kabur!" ujar Riko yang berada tepat di samping Arina yang dibalas anggukan antusias.

Setelah memastikan semuanya telah selesai. Riko dan Bayu segera kembali ke dalam mobil. Andre langsung meninggalkan rumah minimalis tersebut.

"Ayo, masuk!" ajak perempuan itu menatap Rea yang hanya diam memandangi rumah minimalis di hadapannya.

"Lo udah lama tinggal di sini?" tanya Rea menatap perempuan itu lekat-lekat.