Inesperado| 64

11 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Hari ini Ayla berencana mengatakan bahwa dirinya akan berangkat ke Jakarta.

Jujur saja, gadis itu bingung bagaimana caranya untuk mengatakannya. Ia tengah berpikir, alasan apa yang harus ia katakan.

"Ayla! Ayo, makan!" teriak Rea dari luar membuat Ayla segera keluar dari kamarnya.

"Kamu kok sekarang sering di kamar, Ay?" tanya Rea merasa Ayla mulai berbeda.

"Gak papa, Mi!" jawab Ayla cepat yang kemudian langsung mengambil nasi dan lauk.

Di sela-sela sarapannya, Ayla terus memutar otaknya. Alasan apa yang tepat untuk ia katakan pada Rea.

Setelah selesai, Ayla menghampiri Rea yang akan beranjak menuju wastafel.

"Biar Ayla aja," ucap gadis itu mengambil piring kotor dari tangan Rea.

Melihat Rea yang mengangguk dan berjalan menjauh dari meja makan. Ayla buru-buru menyelesaikan mencuci piring.

"Mami di mana, Bang?" tanya Ayla menatap Rian yang bermain game di ruang keluarga.

"Teras," balas Rian tidak mengalahkan pandangannya dari ponsel.

Ayla segera melangkah ke arah depan. Ia menatap Rea yang memandang lurus ke depan. Entah apa yang di lihat wanita itu.

"Mami kenapa di sini?" tanya Ayla membuat Rea terkejut. Ia tersenyum memandang gadis itu.

"Cuaca pagi sejuk, Ay! Makanya Mami di sini."

"Ayla mau ngomong ke Mami," ucap Ayla yang kemudian duduk di samping Rea.

Rea yang mendengar kalimat Ayla langsung memandangnya. Menunggu kelanjutan gadis itu.

"Ada lomba ke Bandung. Ayla di suruh membimbing teman Ayla yang ikut lomba, karena waktu itu Ayla tolak ikut lomba sebagai gantinya Ayla yang membimbing mereka selama mengikut lomba. Ayla diminta besok untuk ikut ke Bandung, boleh 'kan Mi?" ucap Ayla lancar membuat Rea terdiam.

"Ke Bandung?" tanya Rea memastikan takut telinganya salah dengar.

Ayla mengangguk.

Melihat itu, Rea terdiam. Bagaimana kalau Ayla bertemu dengan mereka?

"Apa kamu harus ikut ke sana, Ay?"

Ayla mulai mengerti, Rea tidak memperbolehkannya.

"Harus, Mi! 'Kan Mami sendiri waktu itu yang bilang gak usah ikut lomba itu. Masa nemenin mereka gak boleh? Aku udah berapa kali nolak guru gara-gara alasan Mami yang sampai sekarang aku gak tau," ucap Ayla menunjukkan raut sedihnya.

Ayla akui, walau dirinya pintar. Selama bersekolah, para guru selalu ingin mengikutkannya olimpiade dan lomba. Tetapi, setiap mengatakannya pada Rea. Wanita itu langsung meminta Ayla untuk menolaknya dengan alasan menjaga kesehatan.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang