AUTHOR POV"Bisa diam gak sih?" sentak seorang perempuan menatap bayi di hadapannya yang terus menangis.
"Bisa ikutan nangis Adrian!" gerutunya melangkah ke arah kamar dan mengambil bayi laki-laki yang baru berusia 2 bulan, bayi itu ikut menangis mendengar bayi yang berada di hadapan ibunya menangis.
Perempuan itu membiarkan bayi cantik di dalam box bayi terus menangis. Ia lebih memilih menenangkan bayinya.
"Bisa gila gue kalau gini ceritanya!" ucapnya terus menenangkan bayinya.
Kemudian, ia menenangkan bayi cantik itu juga."Ayla, kamu akan terus ikut denganku!" kekeh perempuan itu menatap bayi yang berada di gendongannya.
*****
"Ayu! Bangun kamu!!" bentak Adnan menggoyang-goyangkan lengan perempuan di hadapannya.
Ayu yang memang sudah sadar, tetapi memilih untuk tetap memejamkan matanya segera duduk. Ia bisa melihat kilatan kemarahan dimata Adnan.
"A-ada apa, Pak?" tanya Ayu gugup melihat sorot mata lelaki itu yang menunjukkan ketidakramahannya setiap keduanya bertemu.
"Bisa kamu jelaskan?!" Adnan berucap dan menyodorkan rekaman cctv yang sudah dipindahkan ke ponselnya.
Ayu yang melihatnya mengerutkan keningnya, ia benar-benar bingung. Apa hubungannya denganku?
"Kamu tidak tau?" tanya Adnan menatap Ayu yang hanya diam dengan wajah bingungnya.
Melihat Ayu yang hanya diam, tidak mengangguk ataupun menggeleng kembali berbicara.
"Ini kamu!" sentaknya membuat Ayu menggelengkan kepalanya.
"Gak! Gak mungkin saya! Itu pasti orang lain!!" tolak Ayu tegas membuat Reza yang berada di sebelah Adnan angkat bicara.
"Pakaian yang digunakan suster itu bernama Ayu Puspita, apa ada orang lain di sini yang memiliki nama persis sepertimu?" tanya Reza dengan wajah datarnya.
Ayu yang mendengarnya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Tapi, bagaimana bisa dirinya berada di sana.
Terakhir dirinya ingin melangkah ke dapur karena ia sangat haus, tetapi belum sampai di sana. Seseorang lebih dulu memukul tengkuknya dan membekam mulutnya dengan sebuah kain. Setelah itu, ia tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya.
Beberapa menit yang lalu Ayu baru saja terbangun, ia merasa pusing dan terkejut saat ada seseorang yang mengguncang tubuhnya. Bahkan semakin terkejut melihat dirinya yang berada di ruangan paling ujung di lorong menuju dapur, terbukti dengan ruangan itu yang kosong.
"I-itu bukan saya! Saya tadi ingin ke dapur, tetapi—."
"Sudah diam kamu! Kamu bukannya mengaku malah berpura-pura seperti tidak melakukan kejahatan!" sela Adnan menatap Ayu nyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...