Inesperado| 58

12 9 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Rea mau tidak mau menuruti keinginan Eshan yang ingin bertemu dengan Adrian, anaknya.

"Tolong jangan berkata macam-macam di sana, Eshan!" peringat Rea kesekian kalinya. Takut pria di sebelahnya itu menghancurkan semuanya yang selama ini telah disembunyikannya.

"Tenang saja Rea," ucap Eshan lembut.

"Mereka suka makanan restoran 'kan?" tanyanya melirik Rea yang mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Mungkin," jawab Rea seadanya, mengingat jarang mengajak Adrian ke restoran, apalagi Ayla yang diajaknya baru 2 kali.

"Jangan bilang kamu jarang memberikan mereka makan yang enak hanya karena mementingkan dirimu sendiri!" ujar Eshan mengingat sosok Rea yang termasuk jajaran para perempuan yang mementingkan fashion.

"Jangan pikir aku yang dulu dengan yang sekarang sama! Aku lebih mementingkan kebutuhan anakku!" jawab Rea menatap Eshan nyalang.

Pria itu hanya terdiam. Takut salah bicara dan menimbulkan masalah baru dengan Rea.

*****

Eshan terus mengekor di belakang Rea. Matanya terus memperhatikan rumah minimalis yang menjadi tempat tinggal Rea selama beberapa tahun terakhir ini.

"Lumayan," gumamnya yang tanpa sadar membuat Rea mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Tidak nyaman?" tanya Rea dengan wajah datar sontak Eshan mengalihkan pandangan yang terus mengamati lingkungan rumahnya.

Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya heran, rumah ini terlihat sangat sepi. Apa mereka belum pulang?" tanya Eshan mengingat saat ini jam menunjukkan pukul 5 sore.

Rea menghembuskan napasnya. Sebelum menjawab, ia membuka terlebih dahulu pintu rumahnya.

"Aku tidak tau, biasanya Ayla sudah pulang dari dua jam yang lalu," jelasnya yang lebih dulu melepas sepatunya dan menyimpannya di sebuah rak dekat pintu.

"Adrian?" tanya Eshan yang lebih tertarik mengetahui aktivitas anaknya di sore hari.

"Mungkin sedang kerja kelompok atau bermain dengan temannya."

"Kamu tunggu di luar saja! Tidak baik seorang pria memasuki rumah wanita. Apalagi saat ini jam pulang kerja," ucap Rea cepat yang sadar Eshan akan melangkah memasuki rumahnya.

Eshan yang mendengarnya tersenyum. Paham maksud Rea. Akan banyak tetangganya yang curiga jika melihatnya yang mungkin dicap sebagai janda anak dua membawa seorang pria ke rumahnya. Apalagi mobilnya terparkir sempurna di halaman rumah Rea.

"Ternyata kamu banyak berubah selama tinggal di luar pengawasan ku," ucap Eshan menatap Rea lekat membuat wanita itu berdehem menetralkan detak jantungnya.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang