Inesperado| 07

95 68 9
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Sekarang waktunya SMA Galaxy beristirahat, seluruh murid kelas berhamburan keluar kelas agar mendapatkan tempat dan makanan di kantin.

Termasuk Zeta, Ara, dan Lani mereka sudah duduk disalah satu kursi kantin dekat pintu masuk.

"Giliran gue 'kan yang pesen?" tanya Lani yang diangguki keduanya.

"Oke! Kaya biasa 'kan?" tanyannya lagi membuat keduanya lagi-lagi mengangguk.

"Gue pesen dulu!" Lani langsung berlari ke arah Bu Jia, penjual nasi goreng langganan mereka.

Sekitar 15 menit kemudian akhirnya pesanan mereka datang, setelah Lani berdesak-desakan dengan beberapa siswa/i yang tidak sabaran.

"Nih, guys!" seru Lani sambil membawa nampan makanan disusul anak Bu Jia yang membawa minuman.

"Thanks!" ucapnya pada Tika, anak Bu Jia.

**********

Seusai dari kantin keempatnya segera berjalan ke arah lapangan yang sedang diadakan permainan basket antar kelas, jadi bisa disimpulkan sekolah mereka selama satu minggu ini mengadakan lomba dalam bidang olahraga.

Zeta berjalan di depan yang dibelakangnya ada Lani dan Ara, tanpa mereka sadari dari lantai dua ada yang ingin mencelakai Zeta.

Byur

Suara air yang ditumpahkan dari atas membuat sekujur tubuh Zeta basah.

'Yes! Tepat sasaran,' batin orang yang menyiramnya, setelah itu ia dengan temannya langsung berlari menjauh dari lantai dua untuk menghilangkan jejak.

"Bangsat!" umpat Zeta yang langsung mendongakkan kepalanya ke atas.

"Eh, Zeta! Baju lo basah deh, nanti lo kedinginan. Soalnya tu orang kasih lo air dingin!" ucap Ara yang terkena cipratannya dan Lani mengangguk, ia membenarkan ucapan Ara.

"Iya, Ta! Lo ke UKS dulu, 'kan hari ini gak ada pelajaran!" Lani langsung membopong Zeta ke uks diikuti Ara.

Seluruh siswa/i pun menatap ke arah Zeta yang sudah basah kuyup.

"Wah! Bra biru," ucap seorang cowok yang bermain basket.

"Omongan lo!" celetuk temannya sambil memukul kepalanya.

"Untung gak ada guru!" celetuk temannya yang lain.

"Peace!" cengir cowok itu lagi, karena Randi menatapnya tajam.

Kalian ingat Randi bukan?

Randi Admadeva.

**********

"Eh, tau gak!" ucap seorang anak osis kepada teman-temannya yang lain, ia berlari dari lapangan lalu terburu-buru masuk ke dalam ruangan osis.

Ia lupa memberikan titipan temannya, gara-gara tadi dia melihat Zeta yang disiram.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang