Inesperado| 48

10 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Enam belas tahun, kemudian.

"Ayla! Lo ngapain ke sini?" tanya remaja laki-laki menatap gadis di hadapannya.

"Bang Rian, Ayla mau minta uang," gumam gadis itu menatap Kakaknya dengan mata berkaca-kaca.

Rian, anak lelaki yang beranjak remaja itu terkekeh menatap adiknya.

"Uang dari Mami ke mana?" tanya Rian menatap Ayla yang menundukkan kepalanya.

"Diambil," lirih Ayla tidak berani menatap Rian.

Rian berdecak mendengarnya, "Lo emang lemah ya, Ay! Masa lo gak bisa lawan?!"

Ayla diam, takut melihat Rian yang mulai meninggikan suaranya. Ia memang mengakui dirinya lemah, mudah ditindas dan dibodohi.

"Kalau Mami tau—."

"Jangan kasih tau Mami, Bang!" sela Ayla cepat menatap Rian memohon.

Rian yang melihatnya mendengus, ia
memberi uang 20 ribunya kepada Ayla.

"Buat 2 hari!" ucap Rian sebelum memberikannya.

Ayla terdiam, ia kemudian mengangguk.

"Lo ingat 'kan?" peringat Rian melihat Ayla yang akan beranjak dari hadapannya.

Ayla mengangguk ragu. Jika Rian memberikan uangnya, maka uang yang diberikan Mami akan ia berikan pada Rian. Itu sebagai ganti, karena sudah menggunakan uang Kakaknya.

"Udah sana buruan!" usir Rian menatap sahabatnya yang berjalan ke arahnya dan Ayla.

Dengan cepat sang adik berlalu. Tidak mau membuat Kakaknya marah padanya.

"Cepet amat perginya, belum say hai," ucap sahabatnya yang berdiri tepat di sebelahnya.

"Diam lo, Gar!" ucap sahabatnya yang lain tidak suka dengan sifat sahabatnya yang satu ini.

"Sirik lo, Om!" delik lelaki yang dipanggil 'Gar'.

"Bisa gak lo jangan manggil gue begitu!" balas sahabatnya tidak suka nama panggilannya diganti.

"Lah nama lo emang Omar!" ucap Garry menatap Omar yang memutar bola matanya malas.

"Garry!! Lo ngapain kabur?? Minuman gue belum lo ganti!" teriak seorang gadis bernama Kayra Annabella yang kerap dipanggil Kayra.

"Ya elah, Annabel! Gue duluan!" teriak Garry meninggalkan kedua sahabatnya ketika melihat sosok gadis yang sangat dihindarinya.

"Jangan kabur lo, Garry!!" teriak Kayra tidak mau kalah, ia kembali berlari mengejar lelaki itu.

"Lama-lama jodoh juga mereka berdua," ucap Omar yang dibalas gumaman oleh Rian.

"Yan, Ayla kenapa?" tanya Omar menatap Rian yang duduk sembari memainkan ponsel mahalnya.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang