AUTHOR POV"Perkenalkan, Pa! Ini Arsayla dan di sebelahnya Rafael," ucap Zeta lebih dulu memperkenalkan keduanya kepada Reza yang terus menatap Ayla.
Mendengar nama anaknya yang selama ini ia cari membuat pria itu menjatuhkan sendoknya.
Prang
"Papa gak papa?" tanya Zeta terkejut melihat respon Reza. Ia langsung mengambil sendok yang jatuh dan menukarnya dengan sendok yang baru.
Reza mengangguk, ia meminta semuanya untuk sarapan. Apalagi melihat wajah Argiel yang mulai tidak bersahabat.
"Ini alasan Mama suruh Papa segera pulang?" ucap Reza terus memandang Ayla.
Ayla yang menyadari ada seseorang menatapnya terus menundukkan kepalanya dengan tangan kirinya yang dielus Rafael.
Zeta mengangguk, ia mengelus rambut Ayla, "Gimana, Pa? Papa gak perlu ragu lagi 'kan?"
"Ma! Mama jangan percaya begitu aja, Argiel udah bilang 'kan kemarin?" celetuk Argiel tidak mau sampai kedua orang tuanya tidak berpikir sebelum bertindak.
"Argiel! Sudah berjuta kali juga Mama bilang, gak ada yang perlu diragukan lagi. Lihat Kakakmu dan lihat Mama maupun Papa, pasti kamu bisa menebak sendiri," ucap Zeta tidak mau kalah menatap anak lelakinya yang hanya diam.
"Maaf, Ma! Argiel ada benarnya. Kita tidak bisa percaya begitu saja dengan mereka," setelah sedari tadi hanya diam, akhirnya Reza mengeluarkan pendapatnya.
Bukan tanpa alasan pria itu berbicara seperti itu. Ia telah bertemu banyak orang dengan bermacam-macam model untuk bisa mendapatkan yang mereka inginkan. Berbeda dengan Zeta yang hanya sibuk dengan restoran dan menunggu keputusan darinya.
Zeta yang mendengarnya mulai kesal. Ia menatap ke arah kedua lelaki berbeda usia itu.
"Argiel selesai," ucap Argiel yang lebih dulu berdiri dan menghampiri kedua orang tuanya. Ia hanya akan menunggu keputusan dari orang tuanya.
Setelah mendengar sendiri kalimat Reza, ia akan mempercayai semuanya kepada Ayahnya itu.
"Ar!" tegur Zeta melihat Argiel hanya melewati Ayla dan Rafael.
Remaja yang memang patuh kepada kedua orang tuanya itu pun kembali berbalik dan melangkah ke arah Ayla dan Rafael untuk mencium punggung tangannya sama seperti sebelumnya.
Saat akan beranjak meninggalkan meja makan, Argiel berkata, "Karena Mama begitu yakin, bagaimana kalau melakukan tes dna?"
*****
Reza memutuskan untuk mengikuti saran Argiel. Saat ini keempatnya berada di rumah sakit sebangsa, tempat Zeta melahirkan Ayla.
"Maaf, Sayang. Mereka bukan gak percaya, cuma meyakinkan aja. Mereka takut kejadian yang pernah terjadi terulang kembali, kamu tau sendiri 'kan selama ini kami menyebar luaskan atas pencarianmu di media sosial dengan sebuah imbalan yang gak kecil," jelas Zeta takut Ayla merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...