Inesperado| 17

27 10 0
                                    

Warning!Cerita mengandung adegan dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Warning!
Cerita mengandung adegan dewasa

AUTHOR POV

"Jalan-jalan, yuk! Bosan," ucap Zeta membuat Reza yang bermain game mem-pausenya.

"Jalan ke mana?" tanyanya memandang Zeta intens.

Zeta sedikit berpikir, "Ke mall kek," ucapnya membuat Reza mendengus.

"Gak! Mending di rumah, nanti aku yang bosan nungguin kamu." sergah Reza dibalas cengengesan.

Selama tiga bulan lebih menikah, Reza selalu kesal dengan Zeta jika pergi berbelanja ataupun berjalan-jalan. Ia selalu dianggap tak ada oleh Zeta, pergi ke toko sendirian tanpa mengingatnya yang bersamanya.

"Ayo—."

"Gak! Sekali bilang gak ya gak! Dosa loh ngelawan suami!" sela Reza membuat Zeta mengerucutkan bibirnya.

"Ishh! Dasar gak seru!" ketus Zeta yang menyibukkan dirinya dengan bermain handphone.

Reza yang melihatnya menghendikkan bahunya acuh, tapi beberapa detik kemudian dia tersenyum miring. Ia langsung mendekat ke arah Zeta yang fokus dengan handphone nya.

"Gimana kalau kita...." jeda Reza membuat Zeta mengalihkan tatapannya.

"Apa?" Zeta bertanya sambil menaikkan satu alisnya, jangan lupakan tatapannya yang mencurigakan.

Reza hanya diam sambil mendekat ke arahnya, Zeta yang melihatnya langsung mundur. Tetapi dia kalah cepat dari Reza, ia segera memengang kedua lengan Zeta.

"Mau ngapain?!" tudingnya menatap Reza tajam.

"Gimana, kalau.... kita ekhem." ucap Reza ambigu membuat Zeta melotot, ayolah dia sangat tau maksud 'ekhem' yang dikatakan Reza.

Cup

Tanpa aba-aba Reza langsung mencium kedua pipinya.

"Aku tau kamu gak sepolos itu," lirihnya membuat Zeta menelan ludahnya dengan susah payah.

"Kalau mau tinggal bilang, jangan ditelen kemauannya." perkataan ambigu Reza membuat Zeta menatapnya horor. Kedua bola matanya yang membesar dan jangan lupakan bibirnya yang ia basahi.

Reza yang melihat itu hanya terkekeh, ia langsung melumat bibir pink Zeta. Dan si empunya hanya terdiam dengan matanya yang semakin membesar.

Maen nyosor nih orang! Eh gak bisa di biarin! Gue harus berenti nih, nanti keterusan berabe. Eh tapi, maaf nih. Baru awal aja udah enak loh.

********

"Hiks..."

Suara tangisan Zeta membuat Reza yang sedang tertidur pun jadi terbangun.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang