AUTHOR POV"Lah lo ngapain di sini, Ta?" tanya Aska heran menatap Zeta yang akan duduk di sebelah Reza.
"Ck! Katanya mau dijelasin!" kesal Zeta dengan wajah datarnya membuat Aska menepuk jidatnya.
"Seketika gue amnesia, sorry lah!" Zeta yang mendengarnya hanya bergumam, ia sedang badmood.
"Jadi?" pancing Fadel membuat Reza yang mendengarnya berdehem.
"Oke jadi gini..." Reza menceritakan semuanya yang dialaminya dengan Zeta sampai keduanya bisa bersama.
"Wah, lo udah nikah! Kagak undang gue lo! Jahat lo! Pasti banyak makanan kan? Ya 'kan, Ta?" cerocos Aska yang dibalas anggukan dari Zeta.
Iyain aja.
"Ish! Gue padahal mau makan, soalnya makanan kondangan tu enak-enak. Ah, lo bedua gak seru!" Aska mengerucutkan bibirnya membuat Ara mendelik.
"Najis! Sok capek lo!" Fadel berujar setelah menjitak kepalanya.
"Apa sih! Gue cuma becanda, lo gak bisa banget diajak becanda!" dumel Aska yang pergi menjauh dari Fadel, ia akan pergi ke dapur. Maklum ia belum makan sebelum pergi ke apartemen Reza-Zeta, karena di apartemennya tidak ada apa-apa.
"Yah ngambek dia!" Reza tertawa mendengar Ara berucap dengan wajah jijiknya.
"Eh, berarti udah itu ya, Ta?" tanya Lani santai membuat Zeta dan Ara melotot.
"Heh mulut lo!" komentar Ara dengan wajah syoknya.
Zeta membenarkan perkataan Ara dengan tatapan horornya, ia berucap. "Ih gue kira lo polos, Lan. Lah ternyata soal beginian lo tau!"
Lani yang mendengar kedua sahabatnya mengetahui dirinya sudah tidak polos pun cengar-cengir tak jelas.
"Soalnya Abang gue pernah ngomong gitu ke gue, gara-gara gue kepo Tania itu hadir dari mana. Kok bisa langsung ada di perut gitu," ucapnya sambil mencomot cemilan yang ada di hadapannya.
Zeta dan Ara yang mendengarnya menggelengkan kepalanya, begitupun dengan Reza dan Fadel.
"Itulah kenapa kepo itu tidak baik, karena kepo ada yang baik dan ada yang buruknya." sahut Reza membuat para perempuan mengacungkan jempolnya.
"Alah, kaya situ gak kepoan aja!" celetuk Fadel yang ucapannya ditujukan pada Zeta dan Ara.
"Lah, lo juga!" ucap mereka bersamaan membuat Fadel menghendikkan bahunya acuh.
"Buruan makan!" teriak Aska yang muncul tiba-tiba dari dapur.
*******
"Eh, lo bedua tadi baru begituan, ya?" tanya Aska frontal membuat Reza dan Zeta terdiam, keduanya saling bertatapan.
"Hayo ngaku!" sambar Fadel menatap keduanya yang sedang bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...