AUTHOR POVMengingat Reza yang akan mengikut Olimpiade fisika membuat dirinya giat belajar.
Minggu depan, ia akan pergi Olimpiade di Bandung. Sekitar empat hari, ia akan di sana.
Itulah mengapa, Reza fokus dengan Olimpiade sampai melupakan Zeta yang menatapnya tak suka.
"Belajar terus!" gerutu Zeta sambil berjalan ke arah dapur.
Dan Reza bukannya menatap Zeta, ia malah mengacuhkannya. Ia tak perduli siapa yang sedang berbicara.
"Anjing banget tuh orang!" umpat Zeta semakin menjadi, ia mengambil sebuah roti tawar lalu membakarnya.
"Ck! Mulut gue! Gak ada berubahnya! Kasar mulu! Mana suami sendiri lagi yang di omongin!" sesalnya sambil menepuk jidatnya.
"Tapi, gimana gak bikin gue ngomong kasar. Setiap diajak ngomong diam doang. Gimana gak anjing coba?" gerutunya lagi sambil mengambil selai coklat.
"Siapa yang anjing?" tanya seseorang yang sangat amat dikenal Zeta.
Sial!
Zeta dengan perlahan berbalik sambil menatap seseorang itu dengan senyuman.
"Siapa Zeta?" tanya orang itu lagi yang dibalas garukan kepala.
"Loh! Kok Mama ada di sini?" Zeta berusaha mengalihkan pembicaraan, agar Mamanya tidak terus bertanya. Tapi, itu hanya bertahan sebentar pastinya.
Memang benar yang memergoki Zeta berbicara sendiri di dapur adalah Mamanya, Bella.
"Kenapa? Gak boleh Mama ke sini? Mama datang sama Bunda! Papa kamu keluar kota tadi pagi, ya Mama gak ada kerjaan. Butik tutup 'kan kalau hari libur gini, adik kamu Mama bawa ke rumah sepupu kamu, si Yuna. Kebetulan Bunda gak ada kerjaan juga, karena Alin lagi kerja kelompok ya Mama ajakin lah ke sini!" jelas Bella dan Zeta membulatkan mulutnya berbentuk O.
"Siapa yang kamu bilang anjing?" ulang Bella lagi dibalas helaan napas.
Benar bukan tebakan Zeta?
Bukan Bella namanya jika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.
Zeta sedikit berpikir sambil mengalihkan pandangannya dari Bella, "I-itu, Ma! Hmm... anjing yang di taman kemarin ngeselin banget! Masa k-kejar Zeta," gugup nya lantaran bingung ingin membohongi Bella seperti apa.
Sorry, Ma! Zeta bohong kesekian kalinya.
Jangan ditiru!😌
"Kemarin? Bukannya kemarin ke restoran, ya?"
Aduh!
Zeta merutuki kebodohannya, Karina pasti akan selalu mengatakan pada Bella soal dirinya yang selalu datang ke restoran. Bisa dibilang Bella memastikan jika Zeta memang mengurus restoran, bukan lepas tangan karena sudah ada Karina. Yang mau enaknya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...