Inesperado| 40

16 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Perempuan itu masih tersenyum lebar, ia terkekeh kecil menatap keduanya bergantian.

"Gak usah kaget gitu dong!" ucap perempuan itu, "Kaya baru liat aja," lanjutnya.

"Diminum Non Rea," ucap Bi Sari mengantarkan jus jeruk pada Rea.

"Terima kasih, Bi!" Rea tersenyum menatap Bi Sari.

Rea kembali menatap keduanya yang masih terdiam di pintu.

"Ayo dong, duduk dulu! Gue tamu loh di sini," ucap Rea membuat Zeta tersadar.

Zeta langsung duduk di hadapan Rea dan diikuti Reza yang duduk di sebelahnya.

"Tamu gak diundang, ngapain lo ke sini?" sentak Zeta menatap Rea nyalang.

Tanpa tahu malunya, Rea semakin melebarkan senyumnya. "Ada yang harus lo tau, Ta!"

"Gak usah bertele-tele!" Reza ikut berbicara, jengah melihat tingkah Rea yang semakin hari semakin ada saja.

"Gak sabaran banget sih, Cinta," kekeh Rea membuat Reza menatapnya tajam.

"Oke, oke. Calmdown!" Rea menatap keduanya yang menatapnya tajam.

"Gue hamil," lanjutnya menatap Zeta yang mengerutkan kening dan Reza yang menunjukkan raut terkejutnya.

"Terus hubungan kedatangan lo ke sini?" tanya Zeta yang bingung dengan maksud Rea. Apa hubungannya coba, pikirnya.

Rea mengarahkan telunjuknya pada Reza sembari berucap, "Dia Ayahnya!"

Reza melotot, ia mengepalkan tangannya. Zeta yang mendengarnya mendelik.

"Oh ya?" tantang Zeta, "Lo yakin?" remehnya.

"Gak percaya?" Rea mulai kesal melihat wajah Zeta yang menatapnya remeh.

Zeta menghendikkan bahunya.

Rea yang sudah menebak akan terjadi seperti ini langsung mengeluarkan sesuatu dari tas sekolahnya.

"Lo liat dengan baik, apa yang terjadi waktu Reza di Bandung!" Rea memberikan foto yang sudah dicetaknya itu pada Zeta dan menatapnya sinis.

Zeta terdiam, ia melirik Reza yang berada di sebelahnya.

"Za! Jadi di Bandung kamu gini?" tanya Zeta yang terdengar putus asa menatap Reza yang menghembuskan napasnya.

"Itu gak seperti yang kamu bayangkan, Sayang. Aku akui, aku dengan Rea—."

Zeta mengangkat tangannya untuk menyuruh Reza berhenti berbicara.

"Udah berapa minggu?" tanya Zeta menatap Rea yang tersenyum.

"Usianya baru 3 minggu lebih, bentar lagi sebulan," ucap Rea dengan lantang.

Zeta yang mendengarnya melirik Reza. Jika diingat hampir 1 bulan lamanya Reza ke Bandung waktu itu.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang