Inesperado| 44

11 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Lani memang sudah tau kehamilan Zeta sejak tempo hari Zeta meminta Ara bertemu di Cafe. Ia ikut mendengar dan duduk tidak begitu jauh dari keduanya berada.

Lani hanya ingin mengetes seberapa jauh Zeta menyembunyikan mengenai kehamilannya dari dirinya.

Jujur Lani sangat kecewa. Sudah 3 minggu lamanya sejak kejadian itu Zeta tidak menyampaikannya.

Akhirnya, di depan Zeta ia bisa menunjukkan rasa kekecewaan.

Terus gunanya gue sebagai sahabat apa?

"Baik, tugasnya dilanjutkan di rumah! Minggu depan saya periksa! Saya akhiri pertemuan hari ini, selamat pagi!" ucap guru bahasa Inggris yang sedang mengajar di kelas XII MIPA 2.

Setelah guru bahasa Inggris tersebut keluar, Zeta berbalik menatap Lani yang mengemasi peralatan menulisnya.

"Boleh tinggalin kita bertiga, Al?" tanya Zeta hati-hati yang dibalas anggukan oleh Alda.

Alda segera keluar dari kelas. Melihat seluruh murid kelas sudah keluar dari kelas, Zeta langsung duduk di kursi Alda.

"Sekali lagi gue minta maaf, Lan! Bukan maksud gue gak mau ngasih tau, gue cuma malu aja gitu ngasih taunya. Apalagi lo pasti ilfeel sama gue, gue hamil Lan! Diumur gue yang belum 18 tahun," ucap Zeta dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa mau malu, Ta? Lo nikah gak hamil diluar nikah!" sentak Lani menatap Zeta.

"Ya, tapi gue tuh ngerasa harusnya gue sama Reza gak melakukan hubungan suami istri dulu, supaya gak begini! Gue tuh malu, Lan! Umur kaya gue ini hamil itu berisiko apa lagi melahirkan, jadi cukup satu orang yang tau. Orang tua gue sama Reza aja gak ada yang tau, baru Bunda yang tau itupun kemarin," gumam Zeta yang mulai meneteskan air mata.

"Lagian, Lan! Lo tuh cerewet, gue aja selalu hampir keceplosan setiap ingatin Zeta. Apalagi lo kalau tau!" kekeh Ara membuat Lani yang mendengarnya meringis. Benar juga, bisa jadi dalam waktu 1 hari kehamilan Zeta ketahuan karenanya.

"Oke, gue udah gak mempermasalahkan lagi! Gue cuma mau bilang, kita ini sahabat. Best friend forever, saling terbuka dan gak ada yang ditutupi! Ada masalah diselesaikan bersama, itu gunanya sahabat! Kita udah bersahabat lama, gak 2-3 tahun! Jujur gue masih kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Semua udah terjadi dan gak perlu disesalin," terang Lani yang merentangkan tangannya ke arah Zeta.

Dengan senang hati Zeta menghambur ke pelukannya.

"Jangan menyesali kehamilan lo, Ze!" bisik Lani memeluk Zeta erat.

"Ekhem... gue gak diajak nih?" celetuk Ara menatap keduanya bergantian.

*****

"Kak! Apa gak bosan di sini? Dengan aktivitas yang hanya itu-itu aja?" tanya Rea yang melihat aktivitas Arina dimulai dengan bangun tidur, mandi, bersih-bersih rumah, memasak, mengantar makanan kepada para penjaga, menyiram tanaman yang berada di halaman, dan di malam harinya kembali tidur.

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang