AUTHOR POV"Begini, Bu! Saya hanya ingin mengecek kondisi ibu dengan bayinya," ucap Suster tersebut membuat Zeta yang mendengarnya mengangguk.
"Oh iya, silahkan!" Zeta kembali menyimpan Sayla dibox bayi.
Suster dengan hati-hati memeriksa kondisinya.
Zeta memperhatikan jika suster tersebut terlihat kaku. Anak magang kali, ya?
"Sudah?" tanya Zeta memastikan saat melihat suster tersebut kesulitan mengganti cairan infusnya.
"Sebentar, Bu!" Suster tersebut kesusahan menusuk selang infus dengan botol cairan yang baru.
Byur
Cairan infus tumpah sampai mengenai baju Zeta membuat sang empu yang awalnya sudah kesal kepada suster tersebut semakin kesal.
"Bisa kerja gak sih, Sus?" sentak Zeta menatap suster tersebut yang hanya membungkukkan tubuhnya dengan mulut yang terus berucap minta maaf.
"Maaf, Bu! Saya masih baru, jadi masih sangat kaku!" ucap suster tersebut tetap menundukkan pandangannya menatap lantai.
Zeta berdecak menatap suster tersebut dari atas sampai bawah, "Ya sudah, tolong panggil cleaning service untuk membersihkan! Saya ke kamar mandi dulu!" ujarnya yang langsung pergi ke kamar mandi dan meninggalkan suster tersebut yang masih menunduk.
Suster tersebut mendongakkan kepalanya dan mengintip melihat Zeta yang benar-benar hilang dari hadapannya. Ia langsung mengambil Sayla yang berada di box bayi, menepuk-nepuknya untuk tetap tertidur.
"Maaf ya, sayang! Sebenarnya Tante gak tega, tapi mau bagaimana lagi," gumam suster tersebut yang dengan perlahan keluar dari ruang rawat Zeta.
Dengan santainya suster tersebut berjalan seperti tidak ada yang terjadi. Ia langsung pergi ke sebuah ruangan yang terletak paling ujung di lorong.
Melihat seseorang yang sedang berbaring, ia langsung mengganti pakaiannya kembali dan memakaikan baju yang digunakannya pada seseorang itu sebelum terbangun.
Perempuan yang mengaku sebagai Suster itu segera memakai gendongan bayi dan memposisikan Sayla di depannya. Ia menutupi bayi itu dengan memakai jaket, tidak lupa ia memakai kacamata dan menutup kepalanya dengan topi kupluk hitam selaras dengan pakaiannya.
Apa yang lo ambil dari gue, harus gue ambil yang ada di lo, Zeta!
*****
"Sus—loh, susternya tadi mana? Kok udah gak ada?" heran Zeta menatap Suster yang masuk ke ruangan sudah tidak ada.
"Padahal gue mau minta maaf, ya udah lah! Lain kali kalau dia ke sini gue bilang," gumamnya melangkah ke arah bawah brankar yang masih basah.
"Ck! Belum diberesin lagi! Gimana sih!" kesal Zeta yang melangkah ke arah box Sayla.
"Say? Sayla di mana?" tanya Zeta bingung menatap sekitarnya yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...