Safiyah Alzeta

228 98 9
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

Zeta menatap Mamanya yang sedang membuat kue dan agar-agar coklat. Ia sangat malas berada di dapur, karena harus berurusan dengan ibunya yang meminta dibantu untuk membuat adonan.

"Ma! Yuka itu habis dari studi, Ma! Bukan habis dari nikah! Gak usah sampe sesibuk ini kita nya! Lagian Tante Nela juga pasti udah buat sesuatu untuk kedatangan anaknya," ucapnya sambil memasukkan tepung ke dalam wadah yang ia siapkan.

"Safiyah Alzeta! Kamu gak usah banyak ngoceh! Udah langsung dikerjain aja biar selesai! Rempong banget sih!" Jika Bella sudah menyebutkan nama panjangnya, itu artinya ia sedang menahan kekesalan.

"Iya Ibu Carabella!" Zeta ikut-ikut mengucapkan nama lengkap Bella membuat sang empu memutar bola matanya dengan malas.

BRAK

Bila tiba-tiba datang sambil mengambil kue yang baru saja keluar dari oven membuat Zeta yang melihat melotot.

"BILAA!! Jangan diambil itu!!" teriaknya membuat Bella terkejut.

Bella berbalik menatap Zeta yang memelototi Bila.

Bila yang melihat Kakaknya melotot padanya pun langsung pergi, ia tak perduli dengan Kakaknya selagi Mamanya tidak marah pikirnya.

"Udah, Zeta! Bila adik kamu! Jangan digituin! Dia masih kecil gitu! Biarin aja! Cuma satu kok yang diambil!" Bella berujar dengan senyuman membuat Zeta mendengus.

"Iya, Ma satu! Tapi, dari tadi udah satu mulu yang diambil. Liat aja, belum lima menit datang lagi tuh bocah!" kesalnya sambil menekan-nekan kasar adonan kue ditangannya.

Bella dan Mbok Lastri yang sedari tadi berada di sebelahnya pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

**********

Bella dan Byan saling menatap Zeta yang terlihat menekuk wajahnya.

Bella sudah tau apa yang menyebabkan Zeta menampilkan wajah tak sukanya. Ia melirik Bila yang duduk di sebelah Byan.

"Kakak kenapa tuh, Bil?" tanya Byan menatap anak perempuannya yang menonton tv dengan senyuman lebar.

Bila menggelengkan kepala sambil mengambil cemilan yang dibawa Byan dari pulang kantor tadi.

"Kok gak tau?" tanya Byan heran, karena biasanya Zeta seperti itu dikarenakan Bila yang terkadang membuat ulah. Walaupun ulah Bila tak aneh-aneh, tapi jujur orang yang berada di posisi Zeta akan kesal sendiri.

"Abila Maulvi! Ini bukan ulah kamu 'kan?" tanya Byan lagi menatap Bila yang langsung menatapnya.

"Gak tau, Pa! Papa tanya Kakaknya aja!" ucap gadis berusia 7 tahun itu, ia mulai kesal sendiri dengan Papanya ini. Mengganggu menonton acara tv nya saja pikirnya.

"Zeta kenapa?" tanya Byan melembut ke arah Zeta yang sibuk dengan handphone nya.

Zeta menengadahkan kepalanya pada Byan, "Gak papa, Pa! Zeta ke atas dulu! Udah malam, ngantuk!" ucapnya tersenyum dibalas helaan napas.

Byan dan Bella menatap Zeta yang melangkah menjauh dari ruang keluarga, Bella tersenyum ke arah Byan.

"Udah biarin aja, dia emang suka gitu! Maklum in aja, besok palingan juga mood nya baik lagi!" ucapnya dianggukan Byan.

***********

Zeta sedang bertukar pesan dengan kedua sahabatnya, Lani dan Ara.

Aneska_ulaniii
Jadi besok gak sekolah dong lo Ta?

Sarahh.Nerrisaa_
Gak lah Lani! Besok minggu goblok!

Zeta tertawa melihat balasan dm sahabatnya saat ia mengatakan jika besok sepupunya bernama Yuka akan pulang dari kuliahnya yang diluar negeri.

Aneska_ulanii
Oh, iya-iya!

Safiyah_alzeta
Dahlah, gue mau tidur!
Dah malah!
Besok gue pagi-pagi dah pergi paling
Biasalah nyokap gue, gercep

Zeta yakin dengan Mamanya, besok pasti mereka akan pergi pagi-pagi ke rumah sepupunya itu.

Aneska_ulanii
Bentar Ta!
Om Byan namanya Adinata Abyan 'kan? Yang nama perusahaannya Natanion Company?

Zeta yang akan keluar dari room chat instagram pun terdiam kala melihat pesan Lani masuk.

Safiyah_alzeta
Iya, kenapa?

Aneska_ulanii
Oh itu! Ayah minta tolong Papa lo baca pesan WhatsApp nya, itu aja sih!

Zeta memutar bola matanya melihat pesan Lani, ia kira penting ternyata hanya itu.

**********

Zeta menuruni anak tangga dengan malas, ia mau menelpon Bella atau Byan tapi takutnya kedua orang tuanya tidak ada yang dengar. Apalagi kalau sudah sibuk berdua.

"Pa! Baca pesan Om Lukman! Lani tadi bilang gitu sama Zeta!" Zeta langsung to the point saat sampai di ruang keluarga membuat Bella dan Byan yang menatap Bila pun sedikit terkejut.

Zeta melirik Bila yang merasa dirinya tak bersalah.

Sialan banget nih bocah!

Byan hanya mengangguk, ia langsung mengambil handphone nya yang khusus untuk bekerja di nakas sebelahnya.

Zeta kembali pergi setelah melihat Byan hanya merespon dengan anggukan membuatnya kesal sendiri sepanjang jalan menuju lantai atas.

*********


*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang