AUTHOR POVRian yang selesai dari kamar mandi menatap Rea yang terlihat menghembuskan napasnya.
"Mami kenapa?" tanyanya.
Rea terkejut, ia tersenyum. "Mami gak papa, kamu habis mandi?"
Rian mengangguk dengan wajah bingung menatap lekat Rea.
"Bos Mami itu udah pulang?"
"Sudah."
Rian melirik jam dinding yang berada di ruang keluarga. Rasanya ia mandi hanya 10 menit dan secepat itu Bos Ibunya sudah pulang?
"Kok cepat, Mi? Emang udah dari tadi ya datangnya?"
Rea terdiam, bingung menjawab. Karena sebenarnya setelah Rian masuk, ia mengusir Eshan dan menyuruhnya untuk segera pergi. Sudah cukup Eshan melihat Rian, jangan sampai Eshan keceplosan seperti tadi, pikirnya.
"Lumayan, lagian dia orang sibuk Rian! Dia masih ada keperluan."
Adrian mengangguk. Ia tersenyum menatap Rea, "Mami ada hubungan dengan Om Eshan, ya?"
Pertanyaan Eshan membuat Rea melotot.
"Ekhem, Adrian! Mami ada bawa makanan kita makan sama-sama, ya? Mami panggil Ayla dulu," ucap Rea yang langsung meninggalkan Rian yang menatapnya.
"Gak papa, Mi! Aku malah senang," kekehnya.
*****
"Mami! Ayla! Buruan keluar, udah pada ditungguin tuh!" teriak Rian yang muncul dari arah ruang tamu.
Ayla yang sudah tau siapa yang dimaksud Adrian hanya mengangguk. Ia segera menyelesaikan sarapannya.
"Ayla berangkat, Mi! Assalamualaikum," ucap Ayla mencium punggung tangan Rea.
Adrian lebih dulu keluar, karena sarapannya telah selesai.
Sedangkan Rea, ia mengerutkan keningnya. Siapa yang menunggu?
"Apa jangan-jangan?" lirihnya.
Takut dugaannya benar, Rea langsung menyudahi sarapannya. Ia mengambil tasnya yang berada di ruang tamu dan mengambil sepatunya asal.
"Eshan?!" pekik Rea tertahan melihat interaksi Eshan dengan Rian.
Ia mencari keberadaan Ayla. Syukur dia sudah pergi.
Dengan langkah lebar, Rea mendatangi keduanya.
"Maaf, Adrian. Kalau Om boleh tau, Ayah—."
Sebelum Eshan menyelesaikan kalimatnya, Rea lebih dulu menyela. "Kamu tidak berangkat, Rian? Ini sudah mau jam 7, katanya mau berangkat cepat-cepat biar gak telat."
"Oh iya, Mi! Hampir aja lupa. Gak ada jam sih, Mi! Jadi gini 'kan?" entah apa maksud kalimat Rian. Padahal setiap ia ingin membelikannya jam tangan. Anaknya itu langsung menolak dan mengatakan lebih baik Rea memberikannya uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...