Inesperado| 65

10 8 0
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Ayla dan Rafael baru saja tiba di Jakarta.

Gadis yang berada di sebelah Rafael itu terus menguatkan dirinya. Ia mulai merasa ragu dengan keputusannya. Banyak hal yang ia takutkan.

"Kita udah sampai, Ay. Ayo turun!" ujar Rafael yang berdiri lebih dulu.

Ayla yang mendengarnya mengangguk. Ia mengekor di belakang Rafael.

"Makasih ya, El! Kalau bukan karena kamu mungkin aku sampai kapanpun gak akan berani untuk datang ke sini," ucap Ayla saat keduanya telah berada di luar.

Rafael mendengus, ia menarik pipi Ayla lembut, "Kamu itu udah berapa kali dibilang, gak perlu bilang makasih. Ini udah kewajiban aku ngebantu bidadari ku."

Ayla tersenyum dengan bibir bawah digigit. Ia geli sendiri mendengar sebutan Rafael untuknya.

"Ih, segala malu-malu!"

Refleks gadis itu mencubit lengan Rafael membuat sang empu meringis.

"Sakit, Ay!"

Ayla yang mendengarnya terkejut. Ia kira tidak sakit tadi, "Maaf! Aku gak sengaja, aku kira gak sakit," ucapnya sambil mengelus lengan lelaki itu.

"Bercanda," kekeh Rafael yang kemudian merangkul Ayla menuju tempat pengambilan bagasi.

*****

Saat ini keduanya berada tepat di depan rumah mewah milik Fahreza Adhyastha.

Rafael menatap Ayla yang terlihat ragu akan memencet bel rumah mewah tersebut.

"Kenapa, Ay? Kamu gak yakin? Atau mulai menyerah?" cecar lelaki itu mulai paham akan apa yang sebenarnya ditakutkan gadis di sebelahnya.

"Apa mereka mau menerimaku, El?"

Rafael sontak terkekeh mendengar pertanyaan Ayla, "Ay! Selama ini mereka mencari kamu, bagaimana mungkin mereka gak menerima kamu?"

Ayla yang mendengarnya terdiam. Ia mulai yakin dengan dirinya sendiri. Pasti keluarganya akan menyambutnya dengan senang hati.

Gadis itu tersenyum dan mengangguk menatap Rafael.

Melihat itu, Rafael mengambil alih untuk memencet bel rumah itu.

Ting tong

Sekali ditekan, satpam yang berjaga di gerbang langsung membuka gerbang tersebut lebih lebar.

"Maaf, cari siapa?" tanya satpam tersebut yang ternyata adalah Pak Jaya dan melihat keduanya dengan kebingungan lantaran membawa dua koper.

"Mungkin salah alamat, Dek! Keluarga Pak Reza tidak ada yang akan menginap," lanjutnya mengingat jika pemilik rumah tidak menyampaikan sama sekali kepadanya mengenai keluarganya yang akan datang, karena biasanya Tuan rumahnya akan menyuruhnya untuk menyambut dan meminta istri Pak Jaya membersihkan kamar tamu. 

Inesperado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang