AUTHOR POVReza, Zeta, dan Argiel sedang sarapan di meja makan. Ketiganya menikmati makanan tanpa bersuara.
Tidak ada yang berbicara sampai Reza yang lebih dulu telah menyelesaikan sarapannya bersuara.
"Argiel berangkat sama Papa!" ujarnya berdiri dari duduknya.
"Papa tunggu di depan!" lanjut Reza memandang istri dan anaknya yang masih menikmati sarapan.
Argiel meresponsnya dengan anggukan.
Cukup terkejut saat sang Papa mengatakan akan berangkat bersama.
Tidak biasanya Papa nya itu akan mengajaknya. Biasanya pria paruh baya itu akan berangkat lebih dulu dan membiarkannya berangkat dengan sopir, Pak Danu.
"Santai saja Ar makannya!" ucap Zeta melihat Argiel yang memakan sarapannya terburu-buru.
Remaja itu takut ayahnya memiliki keperluan. Apalagi menyangkut informasi mengenai Sayla, bisa saja 'kan ayahnya membuat janji bertemu dengan seseorang?
"Argiel buru-buru, siapa tau Papa ada keperluan. Soalnya gak biasanya Papa mau antar Argiel," jelas Argiel memandang Zeta yang berada di depannya.
Zeta menggelengkan kepalanya pelan.
"Pekerjaan Papa mungkin hari ini sedikit. Jadi, bisa mengantar Argiel ke sekolah dulu!"
Argiel mengangguk mendengar kalimat Zeta. Benar juga, bisa saja pekerjaan Papa hari ini tidak banyak.
Zeta telah selesai dengan sarapannya. Melihat Argiel juga telah selesai, ia bertanya. "Sudah selesai sarapannya 'kan?"
"Udah, Ma! Tinggal minum susu aja," ucap Argiel mengambil susu putih yang dibuatkan Zeta.
"Kalau sudah selesai menyusul ke depan, ya? Mama tunggu di sana!" ujar Zeta kembali menatap Argiel dengan senyuman.
Remaja itu mengangguk. Senang rasanya melihat Mama seperti ini, pikirnya.
******
Menyadari seseorang menghampirinya, Reza langsung berhenti memainkan ponselnya.
Ia mengerutkan keningnya melihat Zeta, ia pikir Argiel tadi.
"Ada apa, Ze?" tanya Reza memandangi istrinya yang menunduk.
"Aku minta maaf ya, Za! Dengan sikapku selama ini, aku merasa terlalu kekanak-kanakan. Tidak pantas rasanya seorang istri mengabaikan keluarganya dan mementingkan dunianya sendiri," ucap Zeta menatap Reza lekat-lekat.
Sorot mata hijau itu mengerjap mendengar ucapannya.
"Gak masalah, Ze! Kami semua paham dengan kondisimu, apalagi kamu adalah seorang ibu yang sudah melahirkan Sayla. Pasti kamu yang paling terpukul!" Reza mendekatkan dirinya kepada Zeta. Ia kemudian memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inesperado [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA ATAU MENINGGALKAN JEJAK DI SETIAP CHAPTERNYA!] 15+ [Cerita mengandung kata kasar] Bercerita tentang Zeta yang bersekolah di SMA Galaxy, ia harus menghadapi seorang Reza, sang ketua OSIS, karena ulahnya sendiri. Namun takdir m...