Pernyataan Meyla

642 56 28
                                    

Hallo

I'm Came Back:)
Maaf lama update soalnya gak tau nih mood ku akhir-akhir ini turun banget, maaf baru sempat update lagi:"

Mungkin aku bakalan jarang ya buat update karena sekarang udah mulai daring lagi:" harus bisa bagi waktu juga:)

Semangat buat kalian yang udah mulai daring lagi maupun yang sekolah tatap muka, semangat ya:))

Penasaran dengan lanjutannya?
Yuk cus ah baca😅
Kalau mau lebih mendalami bacanya, baca dulu part sebelum ini ya yang judulnya permintaan maaf, nanti bisa nyambung gitu takut lupa lanjutannya, kalau enggak sih yaudah gapapa:v

Jangan lupa vote dan komen ❤️

Jangan lupa vote dan komen ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Luka yang sudah tergoreskan itu akan sulit untuk sembuh jika tidak di obati

-Meylania Kariana Putri-

***

Reyhan datang menghampiri Meyla yang wajahnya sudah basah karena air matanya yang terus mengalir, Reyhan menatap Meyla sendu, ia juga kasihan karena Meyla pasti sakit hati atas ucapan papahnya.

Raya dan Jessica yang mengerti apa yang akan mereka berdua bicarakan, akhirnya mereka pun pergi meninggalkan Reyhan dan Meyla berdua.

"Mey?"

Meyla tidak mengalihkan pandangannya ia hanya menatap kosong ke depan, ia hanya diam dan hanya ingin mendengar Reyhan berbicara, ia tidak mampu berbicara lagi, hatinya terasa sakit.

"Aku minta maaf ya atas ucapan papah aku," lirih Reyhan yang masih menatap Meyla, namun Meyla tidak membalas ia hanya diam saja.

Reyhan mengehela nafas lagi, "Aku gak akan putusin kamu kok." Reyhan sambil memegang tangan Meyla, "Maafin papah aku ya, mungkin papah aku baru tahu dan dia kaget kalau aku udah punya pacar, tapi kamu mau kan bantu aku buat yakinin hati papah aku, biar dia setuju kalau kita pacaran Mey."

Saat mendengar pernyataan itu Meyla terasa hangat, ia setuju. Meyla akan membuktikan kalau Meyla akan membuat Reyhan lebih baik lagi bukan membawa sifat buruk bagi Reyhan, Meyla berharap perjuangannya ini gak sia-sia untuk meyakinkan hati papah nya Reyhan Pradita.

Meyla hanya membalas dengan anggukan, mulutnya terasa kaku untuk mengucapkan ia. Hati nya masih sakit, pikirannya masih kacau, semuanya masih terasa membekas. Layaknya seperti kaca yang sudah retak yang tidak mudah utuh kembali, jika utuh pun tidak semulus awalnya.

Reyhan langsung memeluk Meyla dan ia berbicara, "Nangis sepuas kamu Mey, luapin semuanya, kamu mau marah ke aku juga gapapa Mey, pukul aku ayo!" ucap Reyhan sambil memeluk Meyla.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang