Lembaran Baru

2.8K 292 52
                                    

***Aku masih mengingat kejadian dulu, namun aku berusaha untuk melupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***
Aku masih mengingat kejadian dulu, namun aku berusaha untuk melupakan.
Tapi, saat aku melupakan membuat hatiku sakit, namun aku tetap berusaha dan ingin membuat sebuah lembaran baru, lembaran yang bisa membuatku bahagia

-Meylania Kariana Putri-

***

Hari ini, hari pertama Meylania sekolah di SMA 1 NUSANTARA. Ya, ini pertama kali dia masuk ke SMA  sebagai murid baru di mana ia akan mendapatkan teman baru dengan kehidupan yang baru pula.

Mentari pagi menyinari luasnya langit, warna langit yang cerah mampu membuat seseorang yang sedang tertidur baru bangun dari tidurnya.

"Duh, gue kesiangan!" pekik Meyla sambil menepuk jidatnya.

Dia pun segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Saat di halte, ia pun menunggu mobil lewat.

"Mana ya angkotnya, ko lama sih gue takut di tutup nih gerbangnya ini udah siang soalnya jam 7 kurang 20 menit." Meyla bergumam. Tidak lama kemudian angkot pun datang.

"Kesekolahan mana neng?" ucap bapak angkot.

"Ke sekolah SMA 1 NUSANTARA pak, pak cepetan ya soalnya ini udah siang," ucap Meyla sambil khawatir.

Setelah sampai di sekolah, Meyla pun berjalan dengan terburu-buru karena dia takut sekali di hukum oleh guru.

Hingga pada saat Meyla berjalan di koridor, dia tidak sengaja menyenggol seseorang.

Brukkkkkkkk

"Eh sorry," ucap Meyla.

"Hmmm."

"Sini gue bantu kak," ucap Meyla membantu orang yang ia senggol tadi.

Meyla tau bahwa itu kakak senior nya, karena terlihat dari penampilannya.

"Hmm."

Kenapa sih ini orang hmm hmm man mulu, lagi sakit gigi kali ya? batin Meyla.

"Sorry ya kak, gue buru-buru soalnya tadi," ucap Meyla yang menjelaskan perkara antara dia dan kakak kelasnya itu.

"Ya," ucap kakak kelas laki-laki tersebut sambil berjalan meninggalkan Meyla.

"Cuek banget!"

Meyla pun sampai di ruang guru dan masuk.

"Permisi pak."

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang