Permintaan maaf

691 50 8
                                    

Hallo aku kembali update lagi dengan part yang lebih panjang lagi:v ini part paling panjang dari part-part sebelumnya yang udah aku publish.
Gak tau kenapa nih mood itu kadang berubah-ubah, kadang bagus kadang enggak, mungkin di part kali ini mood ku sangat bagus:)

Penasaran gak sih sama kelanjutannya seperti apa?
Yuk lah langsung aja baca😉

Eitss bentar, di sini mengandung bawang jangan lupa siapin tisu ya. Soo langsung aja baca🙃

Oh ya jangan lupa komen ya kalau feell nya itu dapet ke kalian😊

Buat yang daring semangat❤️

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Maaf? empat huruf namun bermakna, sebagai manusia kita harus bisa saling memaafkan, sebesar apapun itu kesalahannya kita harus bisa saling memaafkan. Agar hati kita selalu tenang dan damai

-Meylania Kariana Putri-

***

Meyla dan yang lain membawa Reyhan dan Pricilla ke rumah sakit. Setelah sampai Meyla cepat-cepat berbicara pada susternya untuk segera di periksa.

Kebetulan saja dokternya adalah dokter Fandi, Meyla merasa lega hatinya saat mengetahui dokter yang mau memeriksa Reyhan adalah dokfan.

"Dokfan, Reyhan gapapa 'kan?" tanya Meyla dengan khawatir.

"Saya periksa pacar kamu dulu, tapi kamu jangan panik ya," ucapnya kemudian masuk ke ruangan untuk memeriksa Reyhan.

"Mey tenang ya, jangan pikir yang macem-macem," sanggah Raya.

Meyla mengangguk, mereka duduk di luar ruangan sambil menunggu Reyhan namun tidak lama kemudian datang seorang lelaki yang menghampiri mereka.

Bagi Meyla lelaki itu tidak asing lagi, Meyla mengenali dia, dia adalah Rifki yang mencoba untuk menyuliknya karena suruhan Raja dan Pricilla.

"Mey gue mau ngomong sama lo," ucapnya pada Meyla.

Namun Meyla hanya diam tidak berkutik, jelas saja Fasya dan Fadly marah padanya.

"Mau ngapain lo?! Mau nyulik lagi?" tanya Fadly.

"Tau! udah ketauan masih aja mau munculin muka lo disini, mau abis lo?!" sanggah Fasya.

"Santai bro, gue gak akan macem-macem lagi gue cuman mau ngomong sama Meyla berdua aja."

"Mey mending jangan deh," ucap Jessica.

"Iya Mey, jangan ya," Raya pun sama ngomong seperti itu pada Meyla, karena mereka sangat khawatir dengan keadaan Meyla yang seperti kecapean dengan raut wajah yang sudah pucat itu.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang