Hallo, aku update kembali
Gak tau kenapa nih mood ku suka berubah tiba-tiba. Kadang suka badmood, kadang juga ngga. Gak nentu banget mood tuh. Tapi, di posisi itu aku juga sempetin buat ngetik hehe.Yuk langsung aja baca lanjutannya.
Terjawab sudah tentang semuanya.
Eitss, masih ada beberapa lagi kelanjutannya.JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
***
Memang benar ya, penyesalan dalam hidup itu selalu ada dan memang akan selalu ada-Regal Sakti Nugraha-
***
Lena menatap sendu Regal, Regal sedang menundukkan kepalanya. Ia meresapi kata demi kata yang Nitalia lontarkan dan dokter Fandi yang sudah ucapkan pagi tadi. Semuanya terasa mimpi, namun ini memang nyata. Seketika sebuah jawaban dari semua permasalahan terjawab kan. Regal menyesal? Tentu saja, ia merasa menjadi orang tua yang gagal dalam mendidik seorang anak.
Merasa bersalah, itulah yang Regal rasakan. Sebagai orang tua yang tidak mau memaafkan kesalahan anaknya, dan hanya mencari sebuah celah kesalahan. Apa ia sudah tidak pantas di anggap sebagai ayah? Regal rasa, ia benar-benar sudah gagal menjadi seorang ayah. Terlebih Lena, ia juga merasa sudah gagal menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Semuanya menyesal? Ya, mereka semua menyesal atas perbuatan mereka yang tidak baik itu.
"Mas..." lirih Lena.
"Kenapa sayang?"
"Aku ingin bertemu dengan Meylania, aku mau minta maaf atas semuanya."
"Iya, kita temui Meylania ya. Tapi, aku belum siap," ucap Regal sambil menundukkan kepalanya.
"Tapi mas, kita sudah salah. Kita harus mengakui kesalahan kita terhadap Meylania, gak seharusnya juga kita tidak memaafkannya bukan? kita kan orang tua nya."
Saat Lena berbicara seperti itu banyak sekali gambaran-gambaran di masa lalu saat Regal menampar, memukul, dan mencaci Meylania.
Flashback On
Plak!
"Kamu bukan anak saya lagi! kamu pembawa sial! untuk apa datang ke rumah ini lagi??"
"Ayah aku minta ma-"
Plak!
"Maaf kamu tidak cukup untuk mengembalikan semuanya! anak pembawa sial!"
Meylania terus saja memohon agar tidak di usir dari rumah. Tapi, Regal tetaplah Regal, Meylania hanya bisa pasrah dengan semua keadaan.
"KAMU ANAK PEMBAWA SIAL!"
Deg
Sakit? Tentu saja, Meylania hanya bisa menangis mendengar ini semua. Ia sudah di benci, benar-benar di benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine[✓]
Teen FictionHAPPY READING! (INI CERITA PERTAMA YANG MASIH ABSURD DAN ACAK-ACAKAN!) (TAHAP REVISI BERJALAN, MULAI DARI ALUR DAN TANDA BACA!) MOHON DI MAKLUMI JIKA PENULISANNYA BELUM RAPI, KARENA SAYA BELUM MEREVISINYA༎ຶ‿༎ຶ Terdapat adegan kasar, boleh beri kriti...