Siapa yang mendonorkan?

1K 63 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Namanya juga hidup. Pasti ada, jatuh bangunnya. Pasti ada, pahit manisnya

-Meylania Kariana Putri-

***

Farel yang sudah sampai di rumah sakit, terlihat sekali raut wajah yang lemas karena tadi habis di pukul oleh Fandi, walau hanya dua kali pukulan, tapi pukulan itu sangat keras sekali bagi Farel.

"Farel? Meylania mana?" tanya Regal ayahnya.

Farel menggelengkan kepalanya."Dia tidak mau ayah, dia sudah Farel paksa. Namun tidak mau, malahan ada yang membela dirinya."

Regal mengehela nafas kasar. "Anak itu, sepertinya harus dengan cara kasar."

Tidak lama kemudian, dokter pun datang menghampiri keluarga Sakti.

"Dok, bagaimana dengan perkembangan anak saya?"

"Bapak tenang saja ya, sudah ada yang mau mendonorkan darahnya untuk anak bapak. Tadi, dia ada menelpon ke pihak rumah sakit."

Regal tersenyum. "Syukurlah pak, kalau boleh tahu siapa ya pak?"

"Maaf pak, saya tidak bisa memberitahu karena saya di perintahkan untuk tidak memberitahukan pada bapak dan keluarga."

"Tapi saya ingin tahu pak!"

Farel yang tidak mau ayahnya memberikan situasi yang panas, langsung saja Farel menghentikan percakapannya.

"Ayah, gapapa dokter tidak kasih tahu juga. Yang terpenting Nitalia sekarang sudah aman, dan sudah ada yang mau mendonorkan darahnya untuk Nitalia," ujar Farel sambil membawa Regal untuk duduk.

Dokter mengangguk. "Baiklah saya permisi."

"Ayah, tenangin pikiran dulu yah, yang terpenting sekarang Nitalia sudah baik ya ayah, jangan terlalu banyak pikiran. Mama kemana?"

"Mama, pulang karena pucet banget wajahnya, setelah di ambil darahnya tadi pagi."

Farel hanya menjawab dengan anggukan saja, lalu ia menatap lurus ke depan. Ia masih memikirkan siapa laki-laki tadi yang membela Meylania. Apakah dia tahu semuanya? Ah sangat rumit untuk ia pikirkan.

***

Pagi ini, Reyhan datang bersama dua pasangan sejoli itu. Mereka datang di saat yang tepat. Karena memang, Regal akan pulang dulu untuk mengganti pakaiannya.

"Reyhan, saya titip Nitalia ya. Katanya dia sudah boleh di jenguk, karena semalam sudah ada yang mendonorkan darahnya."

Reyhan hanya menjawab dengan anggukan saja, Reyhan dan yang lainnya pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Ternyata Nitalia masih memejamkan matanya.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang