Khawatir

846 92 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sekarang itu lo udah jadi dari bagian hidup gue walaupun hanya dekat, gue mohon lo jangan ngilang lagi ya

-Reyhan Pradita-

***

Sejak ulangan Reyhan benar-benar tidak konsentrasi, ia terus memikirkan Meyla bagaimana bisa anak itu hilang begitu saja setelah berpisah dengannya, berpisah pergi ke kelas maksudnya.

"Oke anak-anak waktunya tinggal 10 menit lagi!!!" ucap guru killer tersebut.

"Yaelah Bu, tambahin dong, saya masih banyak nih," timpal Fasya dengan wajah yang memelas plus memberikan kertas ulangan tersebut.

"Dari tadi kamu ngapain saja memangnya Fasya? Ini waktu sudah hampir mau satu jam masa belum ngisi."

"Udah sih Bu cuma sulit banget, saya boleh kan Bu nyontek."

Dengan kesal fadly yang duduk di samping Fasya pun menjitak kepala Fasya dengan mulus.

Pletakk

"Ih lo apaan sih fad."

"Lo tau gak sih ini guru killer lo mau di telan hidup-hidup hah?!"

"Ya gak mau lagi, kali aja ni guru kegoda sama ucapan gue," dengan tampang yang sangat PD abis.

"Bodo amat lah fas terserah lo!!!!"

"Apa fasya, tadi kamu bilang apa saya tidak dengar?!" ucap guru tersebut.

"Ibu Riri yang cantik, imut dan baik sekali ini kan waktunya udah mepet tuh Bu, terus saya masih banyak yang belum ke isi boleh kan Bu saya nyontek sedikit mah." Ucap Fasya dengan tampang PD nya, ia berpikir Bu Riri akan membolehkannya ternyata Bu Riri pun menggebrak mejanya.

Brakkk

Sontak murid-murid yang sedang mengisi soal pun kaget semuanya, Reyhan pun kaget karena ia sedang melamun ia sudah selesai dari tadi hanya saja pikirannya kacau balau dia bingung kemana Meyla pergi.

Dengan emosi yang membawa Bu Riri pun menjawab. "Sekali lagi kamu bilang seperti itu kamu dapat piring cantik dari saya Fasya, memangnya saya tidak mendengar ucapan kamu yang awal."

Fasya tetaplah Fasya yang keras kepala dan apa yang diinginkan harus bisa. "Duh Bu, pengen dong piring cantik."

"Kamu tuh ya memang murid banyak omong ya kayak cewek."

"Ah ibu bisa aja, saya kan cowok bukan cewek."

"Sekali lagi kamu berbicara akan saya lempar sepatu saya hingga sampai jidat kamu!"

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang