Donor?

1K 65 1
                                    

Happy 6K Readers ✨🎉
Gak nyangka sih sampe 6K gini, gak pernah terbayang juga sebelumnya:(
Makasih banyak, tanpa kalian Readers dan vote ku gak akan nambah.
Makasih untuk yang sudah menjadi pembaca setia I'm Fine, hiks jujur seneng. Gapapa aku alay juga ya😭karena kan kalau seneng tuh pasti bahagia eh gimana si😭gak nyambung, eh skip aja gak jelas😭

Thank you All✨❤️
Luvluv

Part ini lumayan panjang karena ini spesial 6K Readers, jadi aku buatnya panjang dengan penuh niat malah😅

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK

****Akan ada kalanya, semuanya mencapai titik di mana ia tidak mau menginginkan ada di posisi seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
Akan ada kalanya, semuanya mencapai titik di mana ia tidak mau menginginkan ada di posisi seperti itu

-Meylania Kariana Putri-

***

Regal terburu-buru untuk mengecek handphonenya. Ia harus menelepon Meylania untuk bisa membantu kakaknya yang membutuhkan banyak darah.

Meylania Kariana Putri
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

"Arghhhhhhh.... kemana anak itu?!" teriak Regal.

Farel yang kaget, sontak menghampiri ayahnya itu. Farel lihat, ayahnya seperti orang yang kebingungan dan raut wajah yang sudah merah.

"Ayah kenapa?"

"Kamu, cari Meyla. Suruh dia kesini untuk mendonorkan darahnya! Nitalia sangat butuh. Saat ayah telepon handphone nya gak aktif, anak itu sengaja sepertinya mematikan teleponnya."

Farel yang susah menelan ludahnya, sontak ia melirik Reyhan. Farel tahu, Reyhan pasti akan mengetahui siapa Meylania sebenarnya.

Reyhan melirik Farel. Jujur saja, hati Reyhan sangat curiga apa yang di maksud dari Farel itu.

Meylania? apa jangan-jangan beneran Meylania anak pak Regal? batin Reyhan.

Farel hanya mengangguk saja, ia langsung pergi meninggalkan rumah sakit. Dan Reyhan hanya diam, seolah-olah ia pura-pura tidak tahu dan tidak mengerti atau ucapan pak Regal dan Farel.

Reyhan izin pada Regal untuk pulang, dan sore nanti ia akan datang bersama teman-teman nya.

Regal mengacak-acak rambutnya, ia melirik istrinya yang seperti kelelahan. Regal tahu istrinya pasti capek karena darahnya sudah di ambil.

"Kamu, istirahat dulu ya sayang," ucap Regal sambil mengelus rambutnya dan menyenderkan kepala Lena pada bahunya.

***

Farel yang sedang kebingungan, ia harus mencari Meyla kemana. Terpaksa ia menelepon Meylania, siapa tahu handphone nya aktif.

Farel mencoba untuk menelpon, namun benar saja handphone nya tidak aktif.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang