Isi surat

1.1K 66 10
                                    

Hallo, selamat siang

Happy 7K Readers 😭🎉✨ Alhamdulillah
Gak nyangka aku:( makasih untuk kalian yang sudah mau membaca cerita ini dari awal sampai sini. Jujur seneng banget, gak nyangka bisa sampai 7K. Makasih juga buat yang udah ngerekomendasiin cerita aku, buat yang suka vote dan komen juga makasih ya

Gak tau, di part ini menyentuh apa enggak:(
Tapi yang jelas, aku ngetiknya pake ekstra dan aku keluarin semua ide di part ini:( huhu aku berharap ngena ya ke kalian.

Mending langsung aja baca, hayyuuu..

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

***Selembar kertas yang menjadikan bukti, bahwa aku menyayangi semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Selembar kertas yang menjadikan bukti, bahwa aku menyayangi semuanya

-Meylania Kariana Putri-

***

Regal masih menatap nanar isi surat ini, tangannya gemetar hebat. Lagi-lagi ia masih takut untuk membuka selembar kertas itu.

"Mas, buka saja. Aku ingin baca," ucap Lena pada Regal.

Regal tersenyum tipis, lalu tangannya membuka surat itu secara perlahan.

Surat untuk Mama dan Ayah

Mama, ayah...
Apa kabar? Semoga kalian selalu sehat ya, karena Mey selalu berdo'a yang terbaik untuk mama dan ayah. Mey, sayang sama mama dan ayah.
Maafin kesalahan Mey selama ini ya. Mey tau, pasti kalian baca surat ini, setelah kalian tau semua kebenarannya. Ayah dan mama pasti kaget ya?
Pastilah, Mey seneng semuanya terbongkar karena dokfan. Dokfan itu dokter Mey hehe, dia bukan siapa-siapa nya Mey kok. Dia hanya sekedar dokter yang dekat saja dengan Mey. Eh kok jadi bahas dia ya.

Ayah, jaga mama ya...
Jangan sakiti dia, Mey berharap keluarga ini selalu bahagia dan selalu hangat.
Mama juga jaga kesehatan ya, jangan sampai sakit. Jangan kayak Mey, yang selalu sakit.
Ayah jangan marahin kak Nitalia ya, walau ayah tau kebenarannya, Mey mohon. Ayah jangan marahi Kak Nitalia, dia baik kok ayah. Mau bagaimana pun Kak Nitalia itu anak ayah, aku mohon ayah jangan tampar dia seperti ayah tampar aku. Cukup, hanya aku saja yang merasakannya ya ayah, aku mohon.
Mama juga maafin kak Lia ya, dia gak salah. Di sini Mey yang salah, benar kata kak Lia. Mey selalu merebut kebahagiaannya, Mey harap setelah Mey pergi menjauh dari kalian. Kalian selalu bahagia ya. Karena Mey tahu, ini yang kalian inginkan. Mey pergi jauh dari kalian.

Mey, sakit...
Ayah sama mama pasti gak peduli sama Mey ya? Hehe, udah biasa sih Mey hidup sendirian.
Ayah tau gak?
Mey itu rapuh ya ternyata, aku sering ngeluh ayah, ngeluh akan keadaan ini. Capek, pengen istirahat aja, pengen menyerah. Tapi, aku harus berjuang ayah.

Aku, kangen pelukan hangat ayah yang selalu buat hati aku tenang. Sedih banget sih aku, terakhir di peluk pas kelas 1 SMP hehe. Aku juga kangen di peluk mama.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang