Sebatas rindu

1K 56 14
                                    

Lama tidak update, ada yang kangen sama ceritanya?
Gaktau kenapa mood aku akhir-akhir ini Jelek banget, jelek drastis sih, gak kayak biasanya. Ini tuh susah banget buat kembaliin mood biar bagus lagi. Entahlah, Pfft

Di part ini juga mungkin singkat, gak terlalu panjang.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jika ditakdirkan untuk kembali bersama, kita semua pasti akan bertemu kembali.

-Meylania Kariana Putri-

***

"Tidak! Ini tidak mungkin, kan? Meylania aku mohon sadar. Jangan gini," lirih Fandi.

"Ini bukan akhir dari segalanya. Iya, kan? Come on! kamu kuat, aku tau."

Tit__________________

Mesin EKG itu berhenti, seketika grafic itu menjadi lurus. Fandi syok, tidak menyangka dengan semua ini.

"TIDAK!"

"MEYLANIA!" Teriak Fandi.

Fandi langsung terpelonjat kaget, ternyata itu mimpi. Mimpi itu terasa nyata baginya. Mimpi itu membuat dirinya semakin ketakutan atas kondisi Meylania.

"Astagfirullahaladzim, ternyata mimpi." Fandi yang langsung mengusap wajahnya kasar.

Menghela nafas pelan, Fandi pikir itu tadi nyata. Apa karena ia kelelahan sampai ketiduran saat menunggu waktu untuk bisa menjenguk Meylania kembali, ia sampai mimpi buruk.

Semoga tadi itu hanya sebatas mimpi, batin Fandi.

Fandi masih syok dengan mimpi yang menimpanya itu, ia sangat khawatir dengan kondisi Meylania saat ini. Ia selalu berharap yang terbaik untuk Meylania, Meylania sosok yang berharga bagi dirinya setelah orang tuanya. Orang tuanya sudah tidak ada, Fandi tidak memiliki siapa-siapa lagi, selain Meylania yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Walau mungkin ia menganggap ingin sebatas dari adik, tapi dia sadar diri bahwa Meylania lebih muda darinya.

***

Pencarian 1 Bulan Meylania tidak di temukan. Regal dan yang lainnya hanya pasrah, apakah Meylania benar-benar ingin menghilang dari mereka? Tidak, tidak mungkin. Itu semua tidak mungkin. Meylania pasti akan kembali untuk mereka, Regal sangat yakin.

Penyesalan itu justru malah membuat Regal semakin ketakutan atas perbuatannya. Selalu dihantui rasa bersalah.

"Farel, besok kamu wisuda?" tanya Regal.

Farel hanya membalas dengan anggukan, dan tersenyum tipis. Farel masih mengingat isi surat yang Meylania kasih untuk dirinya, katanya ia juga ingin berada di samping Farel saat wisuda.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang