Teror

944 117 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Masa lalu biarlah berlalu, janganlah buat masalalu mu menjadi beban dan buatmu sekarang adalah menggapai masa depanmu

-Meylania Kariana Putri-

***

Meyla pun semakin takut dengan kotak itu, siapa yang berani meneror nya, ini baru pertama kali ia di teror.

"Siapa sih yang ngirim kayak gitu," gumam Meyla dengan gemetar.

Setelah Meyla membuka kotak itu, ternyata isinya sebuah kertas yang ternyata ada tulisan  "APA KABAR MEYLANIA?" dan itu memakai darah.

Nyaris kaget dan ketakutan, Meyla pun langsung membuang kotak tersebut dan ia langsung masuk kedalam rumahnya.

Terdengar deru nafas yang sangat kencang dari Meyla, sungguh ini baru pertama kali dia di teror dan dia tidak tahu harus bagaimana, dia semakin ketakutan. Dia takut peneror itu terus-menerus menerornya tapi semoga saja tidak.

Meyla pun langsung membersihkan dirinya dan ia pun tidur.

***

Reyhan sudah sampai di rumahnya, lalu dia masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, tumben kamu pulang sampe malam gini?" tanya ayah Reyhan.

"Ada keperluan pah," balas Reyhan dengan cuek.

"Keperluan apa?" tanya ayahnya dengan curiga.

"Udah deh pah, mungkin keperluan anak muda," sanggah ibunya.

Reyhan pun pergi ke kamarnya tanpa bicara sekata dua kata.

"Dasar......." ucap ayah Reyhan dan langsung di potong oleh ibunya.

"Sutt, pah udah deh, ayo tidur."

***

Pagi pun tiba, mentari sangat indah seindah cerahnya langit biru yang menutupi awan putih.

Seorang gadis pun terbangun dari tidurnya, ia tahu hari ini ia masuk sekolah dan ini hari Senin, hari dimana semua siswa bermalas-malasan untuk upacara.

"Huftt, udah siang gini masa gak ada taksi."

"Gue takut telat lagi, bisa-bisa abis nihh."

Tin tin

Meyla pun melihat siapa yang mengklaksonnya.

"Hai Meylania!" sapa seorang cowok yang mengklaksonnya.

Meyla pun menengok dan ternyata dia kakak kelasnya yang waktu itu pernah buat ia pingsan.

"Kakak yang waktu itu 'kan?"tanya Meyla.

I'm Fine[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang