Tinggal beberapa langkah lagi jarak antara Taehyung dan Sana. Sana sudah memejamkan matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi berikutnya.
BUGHHHH.. suara benda jatuh kelantai.
Sana membuka matanya perlahan setelah merasa tidak terjadi apa-apa kepadanya. Dia justru terkejut saat mendapati Taehyung yang sudah terjatuh di samping ranjangnya.
"Kamu pikir, aku hanya akan diam saja melihatmu berbuat kurang ajar kepada istriku hah?" Tanya Dahyun dengan menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. Sana lalu berdiri di belakang tubuh suaminya.
Beberapa menit sebelumnya..
Dahyun yang melihat Taehyung tinggal beberapa langkah lagi mendekati istrinya tidak bisa tinggal diam. Dia langsung menarik Taehyung dan memukulnya dengan sangat keras hingga membuatnya terjatuh.
Dahyun sangat yakin kalau Heechul pasti akan berhasil menyelamatkan kedua anaknya.
"Kim Dahyun, kamu kira ancamanku ini main-main." Teriak Taehyung sambil bangkit dari tempatnya terjatuh.
Taehyung kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang namun tidak ada jawaban sama sekali. Dia terus mencoba menghubungi orang itu berkali-kali tapi masih tetap sama tidak ada jawaban dari nomor yang dia hubungi.
Karena tetap tidak ada jawaban, Taehyung pun membanting ponselnya sendiri.
"Kenapa? Apa anak buahmu tidak bisa di hubungi?" Kini Dahyun yang berbalik memberikan senyum devilnya kepada Taehyung.
Terdengar beberapa langkah kaki yang mendekati ruangan itu.
"Kamu akan melihatnya sebentar lagi, anak buahku akan kesini dengan membawa kedua anak kembarmu itu." Kata Taehyung dengan bangga nya karena merasa dialah yang akan memenangkan keadaan ini. Dia tersenyum penuh kemenangan.
Namun senyum pria itu seketika hilang, saat melihat anak buah nya yang sudah terikat dan di belakangnya sudah ada Heechul yang juga sudah mengarahkan senjata tajam di lehernya. Bahkan anak buah Taehyung yang lain juga mengalami keadaan yang sama.
"Mommy."
"Daddy."
Taeyeon dan Soojung muncul dari belakang Heechul. Kedua anak itu berlari memeluk Mommy nya.
"Sayang, kalian tidak apa-apakan? Kalian baik-baik sajakan?" Sana terus saja memberikan pertanyaan sambil melihat keadaan kedua anaknya dengan teliti. Air matanya terus mengalir membayangkan hal buruk yang bisa saja menimpa kedua anak kesayangannya itu.
Sana kemudian memeluk kedua anaknya dengan sangat erat, seakan-akan takut hal yang sama akan terjadi lagi kepada kedua anaknya.
"Mommy, kenapa nangis?" Tanya Soojung sambil mengusap air mata yang mengalir di kedua pipi mommynya itu dengan telapak tangannya.
"Mommy, jangan menangis lagi ya. Taetae dan soojung baik-baik saja." Kata Putranya sambil memeluk mommy nya dengan erat.
Sana pun tersenyum, dia mencium seluruh wajah anak-anaknya bergantian dan kembali memeluk keduanya.
"Heechul sekarang kamu urus pria gila ini!" Perintah Dahyun sambil menunjuk ke arah Taehyung.
Heechul pun segera mengikat kedua tangan Taehyung kebelakang tubuhnya.
"Tunggu sebentar!" Suruh Dahyun ketika Heechul akan membawa Taehyung pergi.
"Selama ini kamu pasti beranggapan kalau akulah penyebab kakakmu bunuh dirikan?" Tanya Dahyun kepada Taehyung.
Dahyun kemudian memberikan sebuah amplop kepada Taehyung.
"Isi amplop itu adalah hasil diagnosa kakakmu 15 tahun yang lalu. Dia mengalami sakit kejiwaan. Dimana dia selalu berhalusinasi dan beranggapan kejadian itu seperti kenyataan dan asal kamu tahu, aku bahkan tidak mengenal kakakmu. Sampai peristiwa bunuh diri itu terjadi. Kalau kamu beranggapan hasil diagnosa itu palsu, kamu bisa langsung menanyakan kebenarannya kepada ibumu karena ibumu lah yang menyuruhku untuk tidak memberitahukan kepada siapapun tentang diagnosa kakakmu itu." Dahyun memberikan sedikit penjelasan kepada Taehyung sebelum Heechul membawanya pergi meninggalkan tempat itu.