59.

1.1K 97 4
                                    

Momo masih diam, sejak dia bertemu dengan Jin tadi. Dia semakin merasa bersalah dengan kedua sahabatnya, bahkan dia sempat marah kepada dirinya sendiri yang pernah begitu tega terhadap sahabatnya.

Dia hampir saja merusak rumah tangga sahabatnya karena kebodohan nya. Meskipun itu semua akhirnya tidak terjadi tetapi tetap saja itu membuatnya semakin merasa bersalah. Apalagi perkataan Jin kepadanya sebelum pergi.

'Kamu sangat beruntung Mo, punya sahabat seperti mereka berdua yang dengan setia selalu berusaha melindungimu agar kamu tidak  terluka. Terutama Sana dia dengan rela berpura-pura mencintaiku agar kamu melepasku dengan ikhlas dan tidak mengetahui pengkhianatanku karena dia tahu kamu pasti akan sangat tersakiti jika tahu akan hal itu.'

Air mata Momo kembali meleleh di kedua pipinya. Heechul yang melihat nya seperti itu sempat bingung harus berbuat apa.

"Momo, kamu tidak apa-apakan?" Tanya Heechul.

Pertanyaan Heechul menyadarkan Momo dari lamunannya.

"Tidak, aku tidak apa-apa." Jawab Momo sambil menghapus air matanya dengan tangannya.

"Apa.... Kamu begitu mencintai nya sampai-sampai kamu sesedih ini setelah bertemu dengannya?" Tanya Heechul dengan hati-hati. Entah kenapa Heechul merasa tidak senang jika Momo terus mengingat mantannya itu.

"Ap... Apa yang kamu katakan? Bukan begitu, hanya saja tadi..."

"Sepertinya aku harus memberimu waktu sendiri." Kata Heechul sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Momo sendirian.

"Heechul tunggu! Heechul." Panggil Momo, namun tidak di hiraukan oleh Heechul.

"Kenapa dia kelihatan marah ya." Gumam Momo.

Ternyata Heechul kembali ke kantor, dia butuh menyibukkan diri untuk menghilangkan perasaan nya yang sedang kalut-kalutnya.

"Kenapa kamu ke sini lagi? Terus Momo sama siapa? Bukankah Mamanya tidak jadi datang?" Tanya Dahyun bertubi-tubi.

"Kamu sudah kayak Ibu-ibu komplek, Bawel banget." Jawab Heechul agak ketus tidak seperti biasanya yang akan selalu menjawab pertanyaan Dahyun dengan sopan.

"He he he beraninya kamu bilang begitu ya. Aku pecat baru tahu rasa kamu." Kata Dahyun berpura-pura marah.

"Kamu kenapa sihh?" Tanya Dahyun yang memang tahu kalau mood orang di depannya ini sedang tidak bagus.

"Ini semua gara-gara si Jin Jin itu, kenapa sih pakai acara ketemu dia segala. Gara-gara dia aku sampai tidak di anggap sama Momo." Jawaban itu keluar dari mulut Heechul begitu saja.

Mendengar jawaban itu, Dahyun malah tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Heechul yang semakin dibuat kesal.

"Jadi kamu itu sedang cemburu ya? Kenapa kamu cemburu sama mantan nya? Sudah sana kami balik lagi ke tempat Momo, jangan sampai nanti ada perawat tampan yang bantuin dia terus dia sampai jatuh cintw tuh sama perawat. Terus hilang dech kesempatan kamu untuk mendapatkan hatinya." Kata Dahyun panjang lebar.

"Kamu mah enak ya dari dulu yang selalu memperjuangkan dan  mempertahankan cinta kaliankan istrimu. Coba kalau sekarang ada yang suka sama istri mu, apa kamu masih bisa santai dan tidak cemburu?"

Dahyun pun terdiam mendengar jawaban Heechul, jika memang itu terjadi pada hubungannya pasti dia akan menguliti hidup-hidup orang yang suka sama istrinya tersebut.

"Sudah sudah jangan ngomongin hal yang konyol lagi." Kata Dahyun mencoba mengalihkan pembicaraan.

Dahyun pun mengeluarkan sebuah USB yang baru saja dia terima dari salah satu anak buahnya.

💙 Perjodohan 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang