02.

2.2K 190 1
                                    

Sana melihat makanan yang sudah tertata rapi di atas mejanya, tanpa rasa malu dia memakan semua makanan yang ada di depannya dengan lahap tanpa peduli dengan gadis yang sedang duduk di sebelahnya.

Dahyun yang tadinya sibuk dengan ponselnya pun melihat ke arah Sana.

"Gadis yang aneh, biasanya semua gadis akan malu saat makan di depan orang yang baru dikenal nya. Tapi kenapa malah gadis ini cuek sekali seakan tidak ada orang di sekelilingnya." Batin Dahyun yang melihat Sana sangat lahap menyantap makanan nya.

"Kenapa kau daritadi melihatku? Apa kau tidak pernah melihat gadis cantik seperti ku makan ya?" Kata Sana yang sedikit narsis.

Dahyun yang mendengar perkataan Sana pun hanya menatapnya malas, kemudian dia kembali sibuk dengan ponsel yang dia pegang. Dia malas meladeni gadis aneh itu.

"Eh, Kenapa mamaku dan tante Joohyun lama banget ya." gerutu Sana sambil melirik kearah jam tangannya.

"Apakah kamu sudah selesei makan?" Tanya Dahyun dan Sana menatapnya.

"Sudah selesai. Makanan kamu kok tidak di makan sih?" Tanya Sana balik karena melihat makanan Dahyun masih belum tersentuh.

"Aku sudah kenyang." Jawab Dahyun santai.

"Ayo!" Ajak Dahyun.

"Kemana?" Tanya Sana bingung.

"Ya pergi dari sini lah, memang kamu masih mau di sini?"

"Terus nanti kalau mamaku sama tante Joohyun datang, bagaimana?" Tanya Sana dengan polos nya.

"Hei kamu itu pura-pura bodoh atau memang beneran bodoh sih." Kata Dahyun lagi.

"Maksud kamu apa bilang aku bodoh?" Tanya Sana yang masih bingung atas perkataan Dahyun.

"Orang tua kita sengaja meninggalkan kita berdua disini karena mereka ingin kita bisa berkencan." Jawab Dahyun sedikit kesal. Masa gadis ini tidak mengerti juga.

"Apa kamu bilang!!!" Tanpa sengaja Sana berteriak dan itu membuat semua pengunjung yang ada didalam restoran melihat ke arah mereka.

"Hei, pelankan suaramu! Lihat semua orang menatap kearah kita!" Kata Dahyun kesal.

Sana lalu menatap sekelilingnya dan meminta maaf.

"Maaf." Kata Sana sambil sedikit membungkukkan badannya.

Dahyun lalu menarik tangan Sana dan membawanya keluar.

"Eh, tadi kamu bilang orang tua kita ingin kita berkencan maksudnya apa?" Tanya Sana lagi yang ingin meminta penjelasan dari Dahyun.

Dahyun lalu memukul kening Sana dengan telunjuknya.

"Katanya kamu ini lulusan terbaik masa masalah seperti ini aja bingung sih?"

"Kan memang aku tidak tahu maksudnya." Jawab Sana dengan polosnya.

"Dengar baik-baik ya Minatozaki Sana, orang tua kita ingin kita berdua berkencan. Mereka berdua ingin menjodohkan kita. Sudah mengerti." Jawab Dahyun panjang lebar.

"Ish amit-amit berkencan dengan gadis sepertimu. Bisa-bisa aku mati berdiri dan dengar ya Kim Dahyun meskipun di dunia ini tinggal kamu satu-satunya cewek di muka bumi ini, aku tidak akan pernah mau sama kamu,ingat itu." Kata Sana sedikit kesal.

"Hei sadarlah, memang aku mau sama anak kecil seperti kamu. Lagian semua gadis itu sama saja, mereka semua pengkhianat." Jawab Dahyun marah karena memang dia sangat membenci wanita. Walaupun dia sendiri adalah seorang wanita.

"Ya sadarlah kau itu juga wanita. Akh sudahlah aku malas membahas nya, sekarang kita mau kemana lagi? Pulang atau...."

"Kita ke apartemenku dulu, aku masih banyak kerjaan."

Sana menatapnya tajam kearah Dahyun.

"Dengar ya gadis manja! Aku tidak berminat untuk pergi berkencan denganmu. Tapi kalau kita pulang sekarang pasti nanti kedua orang tua kita bakalan cari cara lain supaya kita bisa pergi berkencan. Jadi sekarang kita pura-pura saja kalau kita sedang berkencan. Dan berhubung aku masih banyak kerjaan yang harus ku urus jadi kita ke apartemenku dulu. Nanti kalau aku sudah menyelesaikan tugasku di sana, aku akan mengantarmu pulang agar kedua orang tua kita tidak curiga," Jelas Dahyun panjang lebar lagi.

Sana akhirnya pun setuju, mereka pun berpura-pura pergi berkencan. Apartemen Dahyun sangat dekat dengan restoran tadi cukup 10 menit perjalanan mereka, mereka berdua sudah sampai di depan sebuah gedung apartemen.

Begitu tiba di apartemen, Dahyun langsung masuk ke dalam ruang kerjanya, sementara Sana menonton tv diruang tengah sambil tiduran di atas sofa. Sana sangat menikmati kencan mereka kali ini, ya kencan dengan kesibukan masing-masing.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore akhirnya Dahyun sudah menyelesaikan pekerjaan nya dan dia keluar dari ruang kerjanya.

"Hmmm benar-benar lelah." Gumam Dahyun sambil merenggangkan otot-ototnya. Dia berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minuman. Lalu dia terkejut saat melihat gadis itu tertidur di sofa di depan tv.

"Hah, kenapa aku bisa lupa sama gadis ini, tadi aku membawa ke sini."

"Yaaa, kamu bangunlah!" Panggil Dahyun.

Namun yang di panggil-panggil bukan nya bangun dia malah membalikkan posisi tidurnya.

"Gadis ini benar-benar ya, tidak mau bangun juga." gerutu Dahyun lagi.

Dia menatap Sana yang masih setia dengan tidurnya.

"Cantik." Tanpa sadar Dahyun memuji wajah Sana.

Perlahan tangan Dahyun merapikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Sana. Dahyun menghentikan tindakannya saat tubuh Sana kembali bergerak.

"Apa yang aku lakukan? Ingat Kim Dahyun, ingat semua gadis itu sama, mereka semua pengkhianat."

Dahyun kesal karena gadis itu tidak bangun-bangun juga akhirnya dia menggoyang-goyangkan tubuh Sana agar dia segera bangun.

"Heiiiii,, cepet bangun!!" Teriak Dahyun sekali lagi, tapi tetap saja yang di panggil sama sekali tidak bergerak.

"Nih cewek tidur apa mati sih? Kenapa daritadi aku berteriak dia tidak bergerak juga." gumam Dahyun yang sudah sangat kesal.

Akhirnya Dahyun membalikkan sofa yang sedang di tiduri Sana dan membuat Sana terjatuh ke lantai.

Bruukkkkk...

"Awwww..." Teriak Sana sambil memegangi kepalanya yang terbentur di lantai.

"Kamu? Apa-apaan sih kamu kasar banget? Apa kamu tidak lihat ya kalau aku lagi tidur?" Kata Sana sambil marah-marah.

💙 Perjodohan 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang