30.

1.3K 127 1
                                    

Dahyun segera menuju ke rumah sakit. Saat dia tiba di sana, dia melihat Somi yang terduduk lemas di lantai.

"Somi." Panggil Dahyun. Somi yang mendengar ada yang memanggilnya pun mengangkat wajahnya menatap orang tersebut.

"Dahyun. Apakah itu kamu, kamu disini?" Tanyanya dengan suara lemah. Dahyun kemudian mendekati Somi.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu jadi seperti ini?" Dahyun malah balik bertanya sambil berjongkok di depan Somi.

Somi yang melihat Dahyun semakin mendekat pun langsung memeluknya.

"Maafkan aku Dahyun. Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf." Kata Somi di sertai isakan tangis nya.

"Kamu jangan seperti ini Somi, kamu harus bisa melawan penyakitmu. Kamu harus bisa bertahan." Jawab Dahyun memberikan dukungan.

"Apa kamu bisa menemaniku?" Tanya Somi. Dahyun hanya mengangguk kemudian dia menggendong Somi dan membawa nya kembali ke ranjangnya.

"Sekarang kamu harus minum obat dulu." Suruh Dahyun sambil memberikan obat tersebut kepada Somi, Somi pun menerimanya dan segera meminum obatnya.

"Kamu akan tetap di sini kan? Kamu tidak akan pergi kan?" Tanya Somi lagi.

"Iya aku tidak akan pergi jadi sekarang istirahatlah." Jawab Dahyun.

Somi pun mulai memejamkan matanya dengan tangan yang terus menggenggam tangan Dahyun. Setelah Somi tertidur. Dahyun keluar dari ruangan itu. Dahyun terkejut saat melihat istri nya sedang duduk seorang diri di depan ruangan itu.

Dahyun kemudian berjalan menghampiri istrinya dan duduk di samping nya.

"Kenapa tidak masuk sayang?" Tanya Dahyun kepada istrinya.

"Aku tidak ingin mengganggu kebersaam kalian." Jawab Sana datar.

"Apa kamu sedang marah?" Tanya Dahyun sambil menatap mata istrinya itu.

"Tadi kamu belum sempat sarapan jadi aku membawakan makanan untukmu." Kata Sana tanpa menjawab pertanyaan suami nya karena dia lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu.

"Oh iya, mulai besok aku sudah mulai kuliah. Jika kamu ada waktu aku ingin kamu menemaniku membeli perlengkapan untuk kuliahku tapi kalau kamu sedang tidak bisa aku bisa pergi sendiri." Lanjut Sana lagi kemudian dia berdiri dari duduknya.

"Tunggu sebentar." Cegah Dahyun sambil menahan lengan Sana.

"Sayang, tolong jangan seperti ini. Aku tadi kan sudah bilang kepadamu, kalau aku hanya akan menemaninya sampai dia sembuh saja." Kata Dahyun. Sana kemudian melepaskan tangan Dahyun dari lengannya.

"Aku tahu jawabanmu, permisi." Jawab Sana sebelum akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkan suaminya itu.

Dahyun mengacak rambutnya kasar. Kemudian dia berlari mengejar istrinya.

"Sayang tunggu sebentar." Panggil Dahyun sambil menarik tangan istri nya dan memeluknya.

"Aku akan menemanimu, kamu tunggulah sebentar disini ya. Ponselku tertinggal di ruangan Somi." Kata Dahyun kemudian dia mencium bibir istrinya.

Setelah itu dia berlari menuju ruang rawat Somi untuk mengambil ponselnya. Disaat sedang menunggu suaminya, tiba-tiba ponsel Sana berdering. Ada pesan masuk dari nomor yang tidak dia kenal.

-Nomor yang tidak dikenal-
'Kamu ingat baik-baik ya Minatozaki Sana, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi bersama Dahyun.'

-Sana-
'Kamu siapa?'

-Nomor yang tidak dikenal-
'Dahyun pasti akan segera menjadi milikku kembali.'

Sana terus menatap layar ponselnya sambil memikirkan siapa orang yang mengiriminya pesan seperti itu.

Tidak lama kemudian suami nya datang bersama dengan Somi yang duduk di kursi roda.

"Maaf ya Sana karena aku suamimu jadi harus bolak-balik ke rumah sakit." Kata Somi disertai dengan senyum palsunya.

"Tidak apa-apa." Jawab Sana datar.

"Oh iya tadi Dahyun bilang dia ingin menemanimu membeli perlengkapan kuliah. Jadi kalian boleh pergi ada mami yang menemaniku disini." Kata Somi yang lagi-lagi dengan senyum palsunya.

"Makasih ya, Somi. Aku janji nanti aku akan kembali kesini lagi." Kata Dahyun.

Somi tersenyum penuh arti. Namun baru beberapa langkah saja, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari Mami nya Somi.

"Bangun Nak. Somi, kamu kenapa sayang?" Teriak Mama nya.

Karena mendengar teriakan itu Sana dan Dahyun kembali.

"Ada apa, Mi?" Tanya Dahyun dengan wajah panik.

"Tidak tahu Nak, tiba-tiba saja Somi pingsan." Jawab Mama nya.

Karena khawatir Dahyun pun segera menggendonya kembali ke ruangannya. Setelah mendapat penanganan dari dokter kondisi Somi kembali stabil.

"Bagaimana keadaanna, Dok?" Tanya Dahyun kepada dokter yang memeriksa Somi.

"Mari kita bicara di ruangan saya saja." Kata Dokter tersebut.

Dahyun dan Mama nya Somi pun mengikuti sang dokter ke ruangannya. Tinggallah Sana dan Somi yang berada di ruangan itu.

"Mereka semua sudah pergi, kamu tidak usah berpura-pura lagi." Kata Sana yang memang sudah mengetahui kebusukkan Somi.

"Aku tahu, kalau pesan tadi itu pasti dari kamu kan?" Tanya Sana menahan marah.

Somi kemudian tersenyum licik.

"Bagaimana bukankah aku hebat?" Tanya Somi.

"Dengar ya Minatozaki Sana. Aku janji akan merebut Dahyun darimu. Meskipun aku harus memanfaatkan penyakitku ini dan tidak akan lama lagi dia akan meninggalkanmu dan kembali kepadaku." Kata Somi penuh keyakinan.

"Benarkah? Kita lihat saja nanti."Jawab Sana yang berusaha untuk tetap tenang.

Saat Dahyun dan Mama nya masuk kedalam ruangan nya. Somi kembali dengan aktingnya. Dia berpura-pura belum sadarkan diri.

"Maaf ya Nak Sana. Gara-gara Somi yang sedang sakit rencanamu untuk pergi bersama Dahyun jadi terganggu." Kata mama nya kepada Sana.

"Tidak apa-apa kok Tante, aku bisa pergi nanti saja." Jawab Sana dengan sopan.

"Jadi ini rencanamu ya? Baiklah Jeon Somi aku akan mengikuti permainanmu ini." Batin Sana.

"Tante sepertinya anda terlihat sangat kelelahan. Apa tidak sebaiknya anda pulang saja dan beristirahat sebentar di rumah." Kata Sana kepada mama nya Somi.

Mama nya menatap Sana dengan heran.

"Tidak apa-apa Nak, Aku tidak bisa meninggalkan putriku sendirian di sini." Jawab Mama nya.

"Tante tidak usah khawatir, kan disini masih ada aku dan Dahyun. Kami akan menemani Somi disini." Kata Sana lagi.

"Istriku benar Mi. Jangan sampai nanti Mami ikut-ikutan sakit. Kalau Mami sakit siapa nanti yang akan menjaga Somi." Kata Dahyun juga.

Dengan terpaksa Mama nya menuruti perkataan Sana dan Dahyun.

"Baiklah, tolong jaga Somi untuk Tante ya. Kalau ada apa-apa segera hubungi Tante." Jawab Mama nya sebelum pergi.

Sekarang di dalam ruangan itu hanya ada Sana, Dahyun dan Somi yang sedang berpura-pura tidur.

"Sayang, apa yang di katakan dokter tadi?" Tanya Sana yang mulai mengikuti permainan wanita itu.

"Kata dokter dia hanya sedikit kelelahan karena proses pengobatan yang harus dia jalani." Jawab Dahyun.

💙 Perjodohan 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang