"Salah kamu sendiri, kenapa tidurnya seperti orang mati. Aku sudah berkali-kali memanggilmu dan juga mengoyang-goyangkan badanmu tapi kamu gak bangun juga." Kata Dahyun cuek.
"Sudahlah cepat biar aku antar kamu pulang, ini sudah sore." Lanjut Dahyun lagi.
Sana lalu melihat ke arah jam yang tergantung di dinding apartemen tersebut.
"Astaga ternyata lama juga ya aku tidur disini." Batin Sana.
"Iya iya bawel banget, tunggu sebentar aku cuci muka dulu." Kata Sana kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Namun sebelum dia masuk kedalam kamar mandi kejadian tidak terduga menimpanya.
'Srreeeetttttt'
Baju yang di pakai Sana robek karena saat dia ingin masuk ke dalam kamar mandi baju nya tersangkut gagang pintu.
"Aduh sial banget siii, bagaimana ini baju ku robek? Masa iya aku pulang dengan baju terbuka seperti ini?" Gumam Sana.
"Heiiiii, kenapa kamu masih diam di depan pintu? Katanya mau ke kamar mandi? Cepat aku masih banyak urusan yang harus ku urus Sana chan." Teriak Dahyun yang melihat dari kejauhan kalau Sana hanya diam saja di depan pintu kamar mandi.
Karena melihat Sana masih tetap diam, Dahyun segera menghampirinya.
"Ada apa? Kenapa masih diam disini?" Tanya Dahyun ketus.
Sana menatap Dahyun lalu kembali melihat ke arah bajunya yang sudah robek. Dahyun pun mengikuti arah pandangan Sana.
"Kenapa dengan bajumu ini?" Tanya Dahyun saat melihat baju Sana yang robek parah.
"Kamu masih nanya? Ini semua gara-gara pintu sialan ini."
Jawab Sana sambil menendang pintu tersebut."Hei, jangan menyalahkan pintu ini kau sendiri yang ceroboh." Kata Dahyun sambil memukul kening Sana dengan telunjuknya.
"Dasar gadis aneh, sudahlah aku malas berdebat denganmu, apa aku boleh pinjam bajumu? Tidak mungkinkan aku pulang dengan pakaian sobek begini?" Tanya Sana lagi.
Dahyun hanya melewati Sana lalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Pakai ini saja."
Dahyun pun melempar baju nya ke arah Sana dan di ambil langsung oleh Sana dengan satu tangan. Dilihatnya baju itu dengan seksama.
Dahyun yang mengerti tatapan Sana pun menjelaskan pemilik baju yang di pegang Sana karena ukuran baju nya seperti bukan milik Dahyun.
"Itu baju kakak ku, setiap dia pulang dari luar negeri dia akan menginap disini." Kata Dahyun.
"Kirain.., ya sudah sana pergi! Aku mau ganti baju dulu." Jawab Sana sambil mengusir Dahyun keluar.
"Dasar gadis gila, seenaknya saja mengusirku." Gerutu Dahyun sambil meninggalkan Sana.
10 menit kemudian Sana pun keluar dari dalam kamar mandi dengan baju yang tadi diberikan oleh Dahyun.
"Ternyata saat dia memakai baju ini, dia terlihat semakin cantik." Batin Dahyun saat melihat Sana keluar memakai baju kakak nya dan tanpa sadar dia tersenyum.
"Heiii gadis aneh kenapa lo? Kesambet ya?" Tanya Sana yang melihat Dahyun tersenyum.
Dahyun tidak menjawabnya, dia langsung berjalan keluar untuk mengantar Sana pulang.
"Cepatttt!" Teriak Dahyun dari luar.
"Kamu bisa gak sih jangan berteriak terus, sakit tahu telingaku dengar teriakkan mu." Jawab Sana sambil mengikuti Dahyun.
Lalu mereka pun masuk kedalam mobil mewah milik Dahyun.
"Wahh,, gadis aneh ternyata mobil lo keren juga ya." Kata Sana sambil melihat-lihat isi mobil yang dia naiki.
Dahyun lalu menatap kearah Sana kemudian dia mendekati Sana. Wajahnya semakin dekat ke arah Sana. Sana yang melihat Dahyun semakin dekat dengan nya menjadi gugup.
"Ka...mu... ma.. ma.. mau ngpain?" Tanya Sana gugup.
Sana seketika menutup kedua matanya saat wajah mereka hampir berdekatan. Beberapa detik kemudian dia kembali membuka matanya saat tidak terjadi hal yang dia bayangkan.
"Kenapa kamu menutup matamu? Apa kamu pikir aku akan menciummu?" Perkataan Dahyun sukses membuat Sana sedikit salah tingkah.
"Tidak, tadi mataku hanya kemasukkan debu saja." Sangkal Sana entah kenapa hatinya berdetak kencang.
"Kalau di lihat-lihat dari dekat seperti tadi gadis ini cantik sekaligus ganteng ya." Batin Sana sambil tersenyum.
'Pletakkkkkk'
Satu sentilan di kening Sana membuat dia tersadar.
"Aww sakit tahu." Kata Sana sambil mengusap keningnya.
"Tadi kamu sendiri yang bilang aku kesambet, sekarang lihatlah siapa yang kesambet? Atau jangan-jangan kamu berharap aku benar-benar menciummu ya?" Tanya Dahyun lalu di balas Sana dengan tatapan mematikan.
Dahyun seketika takut saat melihat tatapan Sana kemudian dia mulai menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
Mereka berdua pun sampai dirumah Sana dan Dahyun langsung pamit pulang karena masih ada urusan.
Sana lalu masuk kedalam rumahnya dan melihat mama nya sedang sibuk membuat kue.
"Kamu sudah pulang sayang. Bagaimana dengan kencanmu, apakah menyenangkan?" Tanya Mama Jessie kepada putrinya.
"Lumayan ma." Jawab Sana santai.
"Kamu ini benar-benar yaa,, eh sayang kamu memakai baju siapaa?" Tanya Jessie saat melihat baju yang di pakai putrinya.
"Oh.. Ini tadi baju Sana sobek ma, jadi Sana pinjam baju dari gadis aneh itu." Jawab Sana dengan santai lagi.
"Kalian berdua gak macam-macamkan?" Selidik Mama nya.
"Mama ini apa-apaan sih, masa iya Sana macam-macam sama gadis yang baru Sana kenal." Jawab Sana lagi.
"Kirain mama.." Canda Jessie.
"Ya sudah ma, Sana ganti baju dulu ya. Setelah itu Sana akan bantuin mama."
"Iya Sayang, terimakasih ya karena kamu sudah mau mengerti keadaan mama mu ini."
Sana lalu memeluk mama nya sebentar.
"Ma, Sana yang harusnya berterima kasih sama mama karena mama sudah bekerja keras buat ngebesarin Sana dan juga kakak, terimakasih ya mamaku sayang." Kata Sana mencium pipi mama nya kemudian dia berlari menuju kamarnya.
Jessie merasa sangat beruntung memiliki anak-anak yang selalu pengertian dan bisa menerima keadaan ekonominya. Sana adalah gadis yang selalu ceria dan selalu bisa membuatnya tertawa dalam situasi apapun. Dan anak pertamanya, Nayeon yang selalu membanggakannya. Meski sekarang dia tidak bersama nya karena dia sudah menikah dan tinggal bersama suami nya di luar negeri.