Pagi hari nya Dahyun sudah bersiap untuk berangkat ke kantor.
"Sayang, kamu kok belum siap-siap sih?" Tanya Dahyun saat melihat istrinya itu masih memakai baju tidur.
"Hari ini aku tidak ada kuliah dan siang nanti aku juga ada janji sama Mina mau bantuin dia di restoran." Jawab Sana.
"O... Ya sudah kalau gitu aku berangkat ke kantor dulu ya." Pamit Dahyun.
"Dahyun Unnie tunggu." Panggil Yerim sambil berlari.
"Unnie, hari ini Yerim ikut ke kantor ya? Soalnya Yerim bosan dirumah tidak ada yang bisa Yerim kerjakan, Ya ya ya." Pinta Yerim, Dahyun kemudian menatap ke arah istrinya meminta persetujuannya.
"Sudahlah Sayang, beri Yerim kesempatan. Dia kan disini hanya satu minggu saja." Jawab Sana santai.
"Ya sudah, ayo Yerim kita berangkat sekarang." Ajak Dahyun.
Yerim pun segera masuk ke dalam mobil milik Dahyun. Sebelum masuk ke dalam mobil, Dahyun kembali menghampiri istrinya.
"Morning kiss nya mana sayang." Kata Dahyun yang sudah memajukan bibir nya seperti anak kecil.
"My baby, jagain mommy ya sampai daddy pulang dan jangan rewel ya sayang." Lanjut Dahyun lagi sambil mengelus perut istrinya yang sudah mulai membesar.
"Iya, daddy." Jawab Sana yang menirukan suara anak kecil.
"Jangan lupa setelah sampai kantor, kabari aku ya." Kata Sana.
"Iya sayang. I Love you my wife." Kata Dahyun mencium kening istrinya.
"Love you to my hubby." Balas Sana.
Dahyun kemudian masuk ke dalam mobilnya sambil melambaikan tangan kearah istrinya. Sebenarnya Sana merasa was-was membiarkan serigala buas itu bersama dengan suaminya tapi dia percaya kalau suaminya itu tidak bakalan macam-macam dengan nya.
Sana kembali masuk kedalam rumah, 1 jam kemudian Sana sudah keluar dengan pakaian rapi. Tadinya Sana ingin meminta Pak Lee untuk mengantarnya ke restoran Mina tapi sepertinya Pak Lee sedang tidak ada di rumah. Sana pun segera memesan taksi dan tibalah taksi nya Sana pesan tadi.
"Pak, pak maaf bisa berhenti sebentar." Suruh Sana saat melihat Jihyo Unnie sedang berbicara dengan seseorang di pinggir jalan. Dari gerakan tubuh dan ekspresinya sepertinya mereka sedang bertengkar.
Tadinya Sana ingin turun tapi dia mengurungkan niatnya karena takut di bilang ikut campur urusan orang lain meskipun itu kakak iparnya.
"Jalan lagi Pak." Suruh Sana kepada supir taksi tersebut.
"Siapa laki-laki itu ya?" Batin Sana sambil melihat meraka dari kaca spion.
"Sudah sampai, Nona." Kata supir taksi tersebut.
"Makasih ya Pak." Kata Sana sambil memberikan uang 100 ribuan.
"Nona, saya tidak ada kembalian nya soalnya nona adalah penumpang pertama saya." Kata supir itu.
"Tidak apa-apa Pak, ambil saja kembaliannya. Anggap saja ini bonus buat bapak." Jawab Sana.
"Makasih ya non, makasih." Kata supir nya.
Sana kemudian berjalan meninggalkan taksi tersebut dan masuk kedalam restoran milik Mina, lebih tepatnya restoran yang di kelola oleh Mina.
"Memang nya ada acara apa sih Min, sampai kamu butuh bantuan aku?" Tanya Sana kepada sahabat nya itu.
"Oh... Ini ada orang yang ingin mengadakan pesta di tempat ini, katanya sih untuk acara kantor. Kamu kan dulu suka mendekor, nah aku pengen kamu yang mendekor ruangan ini, bisakan San?"