Dahyun terbangun dari tidur nya karena bunyi alarm dari ponsel milik istrinya. Kemudian dia meraih ponsel tersebut dan melihat jam di ponsel istri nya, ternyata sudah pukul 6 pagi.
Lalu Dahyun menatap wajah istrinya yang masih tertidur pulas.
"Kamu pasti sangat kecapekan ya sayang." Katanya sambil membenarkan rambut istrinya yang menutupi sebagian wajah cantiknya.
Dan cup.... Dahyun mencium kening istrinya cukup lama.
"Terima kasih untuk semua yang sudah kamu berikan sayang." Katanya sebelum beranjak dari tempat tidur mereka.
Dahyun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Setelah dia selesai, dia kembali mendekati istrinya dan membangunkannya.
"Sayang, ayo bangun." Panggil Dahyun, Sana pun membuka matanya.
"Sudah jam berapa?" Tanyanya yang masih belum sepenuh nya sadar.
"Sudah hampir jam 7 pagi sayang. Ayo cepat mandi sana." Katanya kepada sang istri.
"Apa!!!! Jam 7?" Tanya Sana lagi yang langsung memposisikan dirinya duduk.
"Hei Sayang, apa kamu sedang menggodaku? Kalau kamu ingin bermain lagi aku siap kok." Kata Dahyun dengan senyum jahilnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Sana bingung.
"Itu kamu lihat sendiri." Jawab Dahyun dengan menaikkan alis matanya sebagai kode.
Sana kemudian menatap tubuhnya sendiri dan menyadari dirinya belum memakai apapun dia langsung menarik selimutnya hingga menutupi leher nya.
"Sudah sana mandi." Suruh Dahyun lagi, Sana hanya mengangguk malu.
Saat akan berjalan menuju kamar mandi Sana merasakan sedikit nyeri dibagian selangkangannya."Apa itu masih sakit?" Tanya Dahyun khawatir.
"Ya sedikit." Jawab Sana.
Dahyun lalu merentangkan tangannya.
"Kamu mau apa?" Tanya Sana bingung melihat suami nya.
"Aku mau menggendongmu sayang." Jawab Dahyun yang ingin menggendong istrinya.
"Tidak, tidak usah, aku masih sanggup kok jalan sendiri." Jawab Sana
kemudian berjalan sendiri menuju kamar mandi dengan selimut yang masih menempel di tubuhnya.Namun baru berjalan beberapa langkah dia kembali berjalan menuju kearah suami nya.
"Kamu menunduk sedikit." Suruh Sana pada suaminya. Meskipun bingung dengan ulah istrinya Dahyun pun hanya menuruti perintah sang istri. Dahyun sedikit menundukkan badannya, Dengan gerakkan cepat Sana mencium bibir suaminya sekilas.
"Ini morning kiss,untukmu sayang." Kata Sana kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Dahyun tersenyum melihat tingkah istrinya yang menurutnya sangat menggemaskan.
Setelah menyelesaikan aktivitas pagi di dalam Villa sekarang mereka kembali berjalan-jalan di pantai untuk menikmati suasana pagi di sekitar pantai.
"Dahyun." Seorang wanita cantik berkaca mata hitam memanggilnya. Dahyun kemudian menatap wanita itu dengan bingung.
"Ini aku Yuna." Kata wanita itu sambil melepaskan kaca matanya.
"Oo hai Yuna, lama sudah tidak bertemu, apa kabar?" Tanya Dahyun kepada wanita bernama Yuna itu.
"Wah, kalau di lihat-lihat sekarang kamu kelihatan makin tampan saja ya. Pasti Somi bakal menyesal sudah ninggalin kamu." Kata Yuna tanpa menjawab pertanyaan Dahyun.
Dahyun kemudian melihat kearah istri nya sebentar. Dari raut wajah istrinya Dahyun tahu kalau istrinya sedang cemburu.
"Oh iya Yun, kenalin ini Istriku namanya Kim Sana." Kata Dahyun mengalihkan pembicaraan dan memperkenalkan istrinya itu kepada Yuna.
Kemudian mereka berdua saling berjabat tangan.
"Hmm... Aku kira istrimu akan lebih sempurna di bandingkan Somi, tapi ternyata...." Jawab Yuna tidak melanjutkan perkataannya, dia hanya menatap Sana dengan tatapan mengejek.
Dahyun lalu menggenggam tangan Sana dengan erat.
"Aku sedang ingin menikmati waktu berdua dengan istriku, jadi maaf ya Yuna kalau kami harus pergi duluan." Kata Dahyun. Sana hanya bisa tersenyum melihat tindakan suaminya itu. Dahyun kemudian berjalan melewati Yuna.
"Oh iya Dahyun, kemarin aku bertemu dengan Somi." Perkataan Yuna kali ini sukses membuat Dahyun menghentikan langkahnya bahkan dia melepaskan genggaman tangan nya yang tadi menggenggam tangan istri nya.
"Mungkin ada sesuatu yang ingin kalian bicarakan aku akan..." Kata Sana yang melihat ekspresi suami nya yang sulit di artikan.
"Kita pulang." Kata Dahyun memotong perkataan istrinya.
Dahyun kembali menggenggam tangan Sana dan meninggalkan Yuna.
Sesampainya mereka di villa...
Sejak kembali dari pantai tadi, Dahyun hanya diam saja. Dia berdiri didekat jendela sambil menatap langit.
"Apa gadis yang bernama Somi itu adalah mantan pacarmu yang dulu pergi meninggalkanmu?" Tanya Sana dengan hati-hati.
Dahyun menatap Sana yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Apa yang kamu tahu?" Tanya Dahyun balik.
"Aku tidak tahu apapun tentang kalian selain nama nya." Jawab Sana dengan tersenyum getir nya karena merasa dirinya tidak tahu apapun tentang suaminya.
Dahyun kemudian berjalan mendekati istri nya dan duduk di sebelahnya.
"Aku berpacaran dengannya sudah hampir 9 tahun hingga akhirnya kami memutuskan untuk menikah."
Dahyun menghela napas panjang nya.
"Pada saat hari pernikahanku dengannya. Semua keluarga sudah berkumpul, semua tamu undangan juga sudah datang. Tapi... tiba-tiba saja dia datang bersama seorang pria dan mengatakan tidak ingin menikah denganku. Dia bilang dia tidak mencintaiku lagi. Karena peristiwa itulah papaku terkena serangan jantung setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit dan akhirnya papaku meninggal. Seluruh keluarga besar menyalahkanku atas kematian papa karena dari awal mereka sudah tidak menyetujui hubunganku dengan Somi, hanya mama dan kakakku yang selalu mendukungku, mereka tidak pernah menyalahkanku atas kepergian papa." Lanjutnya.
"Apakah itu yang membuatmu membenci wanita? Karena kamu takut kamu akan ditinggalkan sama seperti dia meninggalkanmu?" Tanya Sana.
"Aku hanya tidak ingin merasakan sakit hati lagi karena pengkhianatan." Jawab Dahyun.
"Jika... Jika suatu hari nanti Somi datang dan minta maaf padamu, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Sana lagi.
"Entahlah, aku tidak pernah lagi memikirkan hal itu." Jawab Dahyun jujur karena memang sejak ada nya Sana di samping nya dia tidak pernah lagi memikirkan Somi sedikitpun.
"Kamu harus percaya padaku kalau aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu seperti mantan pacarmu Somi. Aku akan selalu disisimu." Kata Sana sambil menggenggam tangan Dahyun.
Dahyun tersenyum mendengar perkataan istrinya itu. Perlahan-lahan Dahyun mendekatkan wajahnya ke wajah istri nya sehingga tidak ada jarak di antara keduanya. Dia mulai mencium bibir istrinya itu dengan sangat lembut. Semakin lama ciuman itu berubah menjadi ciuman yang saling menuntut. Kini keduanya kembali melakukan adegan panas seperti yang mereka lakukan semalam.