Sementara itu di tempat lain, Dahyun segera menuju ke rumah orang tuanya karena mamanya menyuruhnya datang.
"Ma, ada apa suruh Dahyun kesini?" Tanya Dahyun kepada mama nya.
"Sini duduk dulu sayang, mama cuma mau tanya sesuatu sama kamu!" Jawab Mama Joohyun sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.
"Ada apa sih ma?" Tanya Dahyun lagi.
"Sayang, menurutmu Sana itu orang nya bagaimana?" Tanya Joohyun dengan antusias.
"Orang nya biasa aja ma." Jawab Dahyun yang mulai mengerti arah pembicaraan mamanya.
Joohyun menggenggam tangan putrinya.
"Hyun, mama tahu kamu belum bisa melupakan masa lalumu yang menyakitkan itu tapi tolong bukalah hatimu untuk orang lain jangan mengingat masa lalu lagi, mama mohon lupakan dia. Kembalikan hidupmu lagi hyun dan raihlah kebahagiaanmu sendiri nak." Kata mama Joohyun panjang lebar.
"Maaf ma, Dahyun tidak ingin membicarakan itu lagi, Ma." Jawab Dahyun sambil melepaskan genggaman tangan mamanya.
"Kalau mama tidak ada hal lain yang ingin di bicarakan lagi, Dahyun pergi ya ma."
Dahyun kemudian berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan meninggalkan mamanya. Namun baru saja dia ingin melangkahkan kaki nya, dia mendengar suara isakan tangis. Ya suara itu adalah suara tangis sang mama.
"Ma, mama jangan menangis lagi ya, Ma. Sejak kepergian Papa mama selalu saja menangis. Dahyun paling tidak suka melihat mama menangis." Dahyun langsung menghampiri mamanya dan menghapus air mata mamanya.
"Sayang, mama hanya ingin melihatmu kembali seperti dulu lagi. Sejak kejadian waktu itu, mama tidak pernah lagi melihatmu tersenyum dan tidak pernah melihat ada kebahagiaan di matamu. Kamu seperti bukan putriku. Mama yakin papamu yang ada diatas sana pasti juga akan sedih melihat putri kesayangan nya seperti ini." Tangis mama Dahyun semakin pecah.
Dahyun kemudian memeluk mamanya untuk menenangkannya.
"Berjanjilah nak kalau kamu akan melupakan kejadian itu. Kamu harus menata kembali hidupmu dan segeralah meraih kebahagiaanmu." Kata Joohyun kepada putrinya.
"Iya ma, Dahyun tidak bisa berjanji sama mama tapi Dahyun akan berusaha ma." Jawab Dahyun.
"Sayang, sepertinya Sana adalah gadis yang tepat untukmu. Dia gadis yang selalu ceria dan bersemangat. Mama yakin dia bisa membantumu melupakan masa lalumu. Mama tidak peduli kalian sesama wanita, tapi kamu tahu sendiri kan disini kamu bisa menghamili nya karena apa yang pria punya kamu juga punya sayang." Kata mama Joohyun panjang lebar.
"Dan mama harap kamu mau menikah dengan Sana, berjanjilah pada mama kalau kamu akan menikahinya!" Lanjut mamanya dengan bersungguh-sungguh.
Dahyun menatap dalam mata mamanya dari sana dia bisa melihat begitu besar harapan mama untuknya.
"Baiklah ma. Demi kebahagiaan mama, Dahyun berjanji." Dahyun dengan terpaksa mengucapkan janji yang di minta mamanya, dia hanya ingin menenangkan hati sang mama.
Mendengar itu Joohyun sangat bahagia.
"Istirahatlah sayang, pasti seharian ini kamu sangat lelah." Kata Joohyun kepada putrinya.
"Mama juga istirahat ya, jangan berpikiran yang macam-macam."
Joohyun pun mengangguk, dia malam ini sangat bahagia karena janji yang di ucapkan oleh putrinya itu. Dahyun kemudian berjalan masuk kedalam kamarnya. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya.
Kemudian dia menatap langi-langit kamarnya, lalu dia bangkit dari kasur nya dan berjalan mendekati meja yang ada di dalam kamarnya. Di ambilnya kunci dan di bukanya laci tersebut.
"Kamu? Ini semua gara-gara kamu, aku tidak tahu apa aku bisa membuka hatiku untuk orang lain. Gara-gara kamu, aku tidak bisa percaya apa yang namanya cinta." Kata Dahyun sambil menatap sebuah foto yang berada di dalam laci tersebut.
Kemudian dia kembali menutup laci tersebut dan kembali merebahkan tubuhnya. Lalu tertidur karena lelah.
Sana, Mina dan Momo saat ini sedang berada di kantin sekolah. Mereka duduk di meja paling ujung.
"Eh, San, kemarin gadis yang berkulit putih itu siapa yang datang jemput kamu?" Tanya Momo sambil meminum es teh manis yang ada di depannya.
"Iya San, kemarin kamu kan sudah janji mau cerita kepada kami." Kata Mina ikut menimpali.
"Nama gadis itu Kim Dahyun tapi dia siapa aku juga tidak tahu." Jawab Sana santai.
"Tunggu kamu bilang siapa tadi nama nya?" Tanya Mina lagi.
"Kim Dahyun." Jawab Sana.
"Apa? Kim Dahyun? Dia adalah Putri kedua dari Kim Jonghyun dan Kim Joohyun yang sangat terkenal itu, dan Kim Dahyun sekarang adalah CEO muda di perusahaan Kim Hyun's company. Dia memang benar-benar cantik dan tampan disaat yang bersamaan. Akh aku iri denganmu San bisa mengenal nya." Kata Mina panjang lebar.
"Wah ternyata dia hebat juga ya, masih muda sudah menjadi CEO terkenal, pantas saja aku seperti pernah melihat nya." Kata Momo menimpali.
"Sudah berhenti mengatakan itu lagi, kalian tidak tahu saja dia itu gadis yang aneh setiap kali bertemu dengan nya dia selalu membuatku kesal. Aku membencinya" Jawab Sana dengan nada kesal.
"Hati-hati lo san, Benci bisa menjadi cinta." Kata Mina sambil tertawa.
"Iya ucapan adalah doa san." Kata Momo ikut tertawa.
"Kalian benar-benar ya semakin membuatku kesal saja."
"Hahaha baiklah baik maafkan kami, jadi kemarin itu kalian kemana saja?" Tanya Momo lagi.
"Kami pergi ke restoran untuk bertemu mama ku dan juga bertemu dengan tante Joohyun, mama nya Dahyun."
Uhuuk.. Uhukkkk.. Uhukkk..
Mina dan Momo tersedak minuman secara bersamaan.
"Kalian ini kenapa sih?" Tanya Sana bingung melihat reaksi kedua sahabatnya.
"Apa jangan-jangan kalian mau di jodohin ya." Kata Mina.
"Mungkin saja." Jawab Sana dengan santai.
Mina dan Momo saling pandang.