"Maaf kami juga permisi dulu, silahkan lanjutkan makanan kalian." Kata Mina pamit dan berjalan menyusul sahabat nya.
"Saya juga minta maaf kepada kalian karena sudah membuat keributan di sini, sekali lagi maafkan saya." Kata Somi menundukkan kepala nya.
"Tidak apa-apa, permisi." Kata Mina dan Momo juga meninggalkan ruangan tersebut.
Sana terus saja berlari tanpa menghiraukan kedua sahabat nya saat ini pikirannya sedang kacau. Dan akhirnya dia berhenti di sebuah taman.
"Somi telah kembali, apa yang harus aku lakukan sekarang?Apa Dahyun akan kembali padanya saat tahu apa yang sudah terjadi?" Batin Sana begitu frustasi dengan masalah ini.
"Sayang, kamu kenapa sendirian disini?" Tanya Dahyun yang tiba-tiba datang.
"Kamu tahu dari mana kalau aku ada di sini?" Sana malah balik bertanya kepada suami nya.
"Sayang, tadi aku melihatmu berlari meninggalkan restoran, jadi aku datang menyusulmu kesini." Jawab Dahyun kemudian duduk di sebelah istri nya.
Sana kemudian menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.
"Aku tadinya sangat khawatir karena Mama dan Nenek pulang kampung, kamu pasti akan sangat sedih. Jadi aku ingin mengajakmu jalan-jalan karena hari ini aku juga tidak ada kerjaan lagi." Kata Dahyun sambil megusap rambut istrinya.
"Kita mau kemana?" Tanya Sana sambil menatap wajah sang suami.
"Terserah kamu sayang, kamu maunya kemana." Jawab Dahyun.
"Benar ya terserah aku kan, awas saja kalau kamu nanti mengeluh macam-macam."
Dahyun pun mengangguk.
"Hmmmm.. Aku mau nonton terus kita pergi makan-makan." Jawab Sana dengan semangat.
"Baiklah sayangku, aku akan ikut kamu kemanapun kamu pergi, Let's go." Ajak Dahyun.
"Tunggu.. Tunggu sebentar." Kata Sana yang kembali merasakan mual dan kepalanya pusing.
Dan Hoek.... Hoek.. Hoek....
"Sayang, apa tidak sebaiknya kita ke dokter saja. Akhir-akhir ini kamu sering mual." Kata Dahyun dengan raut wajah khawatir.
"Sayang, kan tadi aku sudah bilang, aku baik-baik saja tidak ada apa-apa, palingan nanti juga kayak semalam dan tadi pagi...."
"Stop, Jangan bilang kamu ingin itu ya, ingat ya sayang ini di taman." Kata Dahyun memotong perkataan istri nya sebelum istrinya meminta yang aneh-aneh.
"Sebenarnya iya sayang, aku sangat ingin melakukan itu tapi akan ku tunda dulu, buat nanti malam saja." Jawab Sana santai.
"Kamu itu ya aneh banget, tiap kali mual pasti ingin melakukan itu." Kata Dahyun lagi.
"Memangnya kenapa? Kamu tidak mau ya? Kamu tidak suka ya?" Tanya Sana kesal.
"Aku pasti mau lah sayang. Masa aku menolak di kasih yang enak cuma aku benaran takut kamu kenapa-kenapa." Jawab Dahyun."Aku benaran tidak apa-apa kok,Sayang. Jangan khawatir." Kata Sana dan untuk sesaat Sana ingin melupakan kehadiran Somi.
"Baiklah sayang, kalau ada yang sakit harus kasih tahu aku yaa, yuk sekarang kita pergi nonton setelah itu baru kita pergi makan." Jawab Dahyun sambil mengenggam tangan istri nya.
Dahyun dan Sana segera menuju bioskop. Dahyun ikut mengantri untuk membeli tiket nya. Memang itu bukan pertama kalinya untuk Dahyun mengantri tapi setelah sekian lama dia jadi merasa sedikit aneh.
Setelah Dahyun selesai membeli tiket, dia pergi membeli popcorn untuk cemilan mereka di dalam nanti. Dan ternyata film yang Sana pilih adalah film komedi. Tadinya Dahyun pikir mereka akan menonton film romantis atau film horror.
Agar saat muncul adegan romantis mereka juga bisa melakukan hal yang sama. Atau tidak saat ada adegan yang menakutkan mereka akan berpelukan seperti di film-film.
Tapi kenyataannya Istrinya itu malah terus menerus tertawa dan lebih menyakitkan istrinya terus saja memukulinya.Dan akhirnya film itu pun selesei juga. Mereka pun keluar bioskop dengan wajah berbeda. Sana keluar dengan wajah bahagia nya seolah masalahnya telah hilang seketika.
Sementara wajah suami nya kelihatan kesal sekali karena merasa sepanjang film tadi istri nya terus saja mengabaikannya.
"Sayang, kita makan nasi goreng langganan aja yuk." Ajak Sana dengan wajah cerianya.
"Aku malas." Jawab Dahyun dengan ketus.
Sana merasa bingung dengan sikap suaminya itu.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Sana penasaran.
"Kamu ya, aku kan ngajak kamu nonton berdua tapi kamu malah cuekin aku. Kamu tidak sadar apa tadi di dalam sana kamu sama sekali tidak peduli sama aku. Mungkin kalau tadi aku mati di dalam sana kamu juga tidak akan tahu." Jawab Dahyun dengan kesal.
Sana kemudian langsung memeluk suami nya dari belakang.
"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud seperti itu." Kata Sana dengan wajah sedih nya.
"Maafkan aku ya." Lanjut Sana lagi dan kali ini di sertai isakan tangis nya.
Dahyun yang mendengar istri nya menangis segera membalikkan tubuhnya agar bisa melihat wajah istrinya itu.
Sebenarnya dia hanya ingin mengerjai sang istri dengan berpura-pura marah, tapi tidak di sangka hari ini istrinya itu sedikit sensitif dan mudah sekali menangis.
"Sana sayang jangan menangis ya,tadi aku hanya berpura-pura marah padamu. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih." Kata Dahyun yang sedang berusaha untuk membujuk istrinya.
Tapi tangis istri nya malah semakin kencang. Dahyun kembalu memeluk istri nya sambil mengusap-usap punggung sang istri.
"Sayang, jika suatu hari nanti Somi datang dan meminta maaf kepadamu apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan memaafkannya?" Tanya Sana yang memang sedari tadi memendam pertanyaan itu, Dahyun terdiam mendengar pertanyaan istrinya tersebut.
"Kenapa kamu menanyakan itu sayang?" Kini Dahyun yang balik bertanya.
"Tidak ada ,aku hanya ingin tahu saja." Jawab Sana.
"Aku takut kamu akan kembali kepadanya saat tahu yang sebenarnya dan aku benar-benar takut kehilangan kamu." Lanjut Sana lagi.
"Sayang, walaupun nanti dia kembali, aku hanya akan tetap mencintaimu karena dia hanya masa laluku sayang. Jadi jangan berpikir karena dia aku akan pergi meninggalkanmu. Selamanya kita akan tetap bersama dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita. Kamu harus percaya kepadaku ya." Jawab Dahyun yang mencoba menenangkan hati istri nya.
"Terima kasih ya sayang. Aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku." Kata Sana sambil mengeratkan pelukannya.
"Aku juga sangat sangat mencintaimu sayang dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian." Jawab Dahyun juga mengeratkan pelukan nya.
Tidak jauh dari tempat tersebut ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka. Dia sangat tidak suka melihat adegan itu.
Akhirnya Dahyun pun menuruti kemauan sang istri untuk makan nasi goreng langganan nya. Setelah menghabiskan 2 piring nasi goreng. Sana pun mengajak suaminya pulang. Meskipun sudah masuk ke dalam mobil mereka berdua masih tetap bergandengan tangan.
Di tengah perjalanan tiba-tiba...
Dahyun mengerem mobilnya mendadak saat ada seorang wanita paruh baya yang berdiri di tengah jalan.
"Tolong... Tolong anak saya." Pinta wanita paruh baya tersebut. Tidak hanya Sana yang terkejut tapi Dahyun juga terkejut saat tahu kalau wanita paruh baya itu adalah Ibunya Somi.
"Mami, Kenapa Mami bisa ada di sini?" Tanya Dahyun ketika keluar dari mobilnya.
Sejak dulu Dahyun memang terbiasa memanggil Ibunya Somi dengan sebutan Mami sama seperti panggilan Somi kepada ibunya.
"Dahyun, tolong... Tolong Somi, Nak. Mami mohon!" Pinta wanita paruh baya yang tadi di panggil Mami itu.
Mendengar nama Somi, seketika Dahyun langsung menghentikan langkahnya. Bayangan pengkhianatan Somi kepada nya kembali berputar jelas di otaknya.