"Kamu sedang memikirkan apa Sayang?" Tanya Dahyun sambil duduk di samping istri tercintanya.
"Terima kasih ya sayang karena kamu sudah hadir di kehidupanku." Kata Sana sambil menatap suaminya dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.
"Seharusnya disini aku yang berterima kasih kepadamu."
"Kenapa begitu?"
"Karena jika saat itu kamu tidak menerima perjodohan konyol yang mama katakan mungkin hidupku tidak akan sesempurna ini sayang."
Dahyun mengingat kembali bagaimana pertama kali dia bertemu dengan Sana dan bagaimana sikapnya dulu yang sangat kasar kepada istrinya itu.
"Terima kasih ya karena kamu tidak pernah menyerah meskipun aku sudah bersikap kasar kepadamu dulu. Terima kasih juga karena kamu sudah memberikan aku anak-anak yang menggemaskan." Kata Dahyun lagi sambil menggenggam tangan istrinya dan kemudian mencium punggung tangan istrinya tersebut.
Sana pun menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.
"Sayang kalau aku boleh tahu, sejak kapan kamu mulai mencintaiku karena setahuku dulukan di hatimu hanya ada Somi?" Tanya Sana dengan sedikit cemberut.
"Entahlah, aku juga tidak tahu perasaan itu datang begitu saja dan sudah ya tidak usah bahas dia lagi."
"Mommy,Daddy ayo kita main air, sini." Ajak Soojung sambil menarik tangan mommynya.
"Ayo Daddy!" Kini giliran Taeyeon yang menarik tangan daddy nya.
Mereka berempat pun bermain air di pantai bersama-sama. Mereka berempat tertawa lepas dan melupakan sejenak kejadian yang menegangkan beberapa jam yang lalu.
Malam harinya Dahyun pun hanya memesan satu kamar hotel dengan dua tempat tidur atas permintaan istrinya karena Sana tidak ingin kedua anaknya lepas dari pengawasannya.
"Kenapa kamu belum tidur sayang?" Tanya Sana yang menghampiri suaminya yang sedang duduk di dekat jendela kamar sambil menikmati secangkir kopi.
"Anak-anak sudah tidur ya?" Dahyun malah balik bertanya.
"Iya mereka sudah tidur, mungkin mereka kecapekan karena bermain terlalu lama di pantai tadi." Jawab Sana.
Dahyun lalu bangkit dari tempat duduknya dan memeluk Sana dari belakang. Dia membenamkan wajahnya di leher sang istri.
"Sayang.. ada anak-anak."
"Mereka kan sudah tidur."
Dahyun kemudian mengelus paha istrinya naik turun karena memang istrinya itu mengenakan piyama yang panjangnya di atas lutut.
"Sayang bagaimana kalau mereka bangun?"
"Mereka tidak akan terbangun jika kamu tidak berisik sayang."
Dahyun kemudian membalikkan tubuh istrinya agar menghadap ke arahnya. Dia mulai mencium bibir istrinya itu dan tangannya juga mulai menarik tali piyama yang di kenakan Sana hingga piyama itu terlepas.
"Aku tahu kamu juga sangat menginginkannya sayang, buktinya kamu hanya memakai piyama saja tanpa memakai dalaman kan." Bisik Dahyun di tengah aksinya mencium bibir sang istri.
Wajah Sana merona karena jujur Sana memang sangat menginginkannya.
"Tidak usah malu begitu Sayang karena aku juga sangat menginginkannya." Bisik Dahyun lagi.
Dengan tubuh yang sama-sama polos Dahyun kemudian membawa sang istri naik ke atas ranjang.
Dinginnya udara malam itu tidak di rasakan oleh keduanya. Tubuh mereka semakin panas karena hasrat mereka yang semakin meningkat.