Setelah selesai meluapkan semua kekesalan nya ditaman, Sana kembali kerumah dan dia sampai di rumah jam 7 malam.
"Sayang, sudah pulang pulang? Bagaimana pertemuanmu dengan Dahyun?" Tanya mama nya.
"Ma.... Sana capek. Sana mau mandi dulu ya dan istirahat. Sana balik ke kamar ya, Ma." Pamit Sana kepada mama nya. Kemudian dia masuk ke dalam kamarnya.
"Ada apa dengan anak itu? Pasti terjadi sesuatu." Batin mama Jessie.
Sedangkan didalam kamar, Sana terus saja memikirkan cara untuk bisa membatalkan perjodohannya dengan Dahyun. Tetapi dia tidak sanggup menyakiti hati mama nya dan juga tante Joohyun.
"Apa yang harus aku lakukan? Alasan apa yang harus aku beritahukan kepada mereka? Kenapa masalahnya jadi serumit ini. Aku tidak bisa membohongi tante Joohyun, apalagi mama. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang?" Sana berbicara pada dirinya sendiri.
"Tapi mau tidak mau aku harus tetap bilang ke mama, kalau aku sudah tidak mau melanjutkan perjodohan ini. Aku harus bisa menerima resiko yang akan terjadi nanti nya dari pada aku membohongi mereka. Ya... aku pasti bisa, pasti!" Kata Sana sambil menyemangati dirinya sendiri.
Sana kemudian menghela napas dalam kemudian mengeluarkannya. Setelah selesai mandi, Sana langsung menemui mama nya diruang tamu.
"Ma, ada yang ingin Sana bicarakan kepada mama." Kata Sana yang baru saja keluar dari kamar nya.
"Bicaralah sayang!" Suruh sang mama.
"Ma, sebenarnya Sana...."
Belum sempat Sana berbicara kepada mama nya sudah terdengar suara ketukan pintu.
"Biar Sana yang membuka nya." Kata Sana sambil berjalan ke arah pintu dan membuka nya.
"Tante Joohyun, ada apa tante malam-malam kesini?" Tanya Sana begitu dia membuka pintu, ternyata yang datang adalah tante Joohyun.
"Tante ingin memberikan sesuatu untukmu sayang tapi sebelumnya apa Tante boleh masuk?"
"Maafkan Sana Tante, silahkan masuk!" Suruh Sana.
Ketika Sana ingin menutup pintu nya ada seseorang yang menahan pintu tersebut, siapa lagi kalau bukan Kim Dahyun. Seketika mata mereka bertemu tapi untuk beberapa detik tatapan mereka menjadi tatapan kebencian.
"Sana, suruh Dahyun masuk nak!" Terdengar suara mama nya dari dalam.
"Baik ma." Jawab Sana sedikit berteriak.
"Masuk."
Dahyun kembali dengan tatapan dinginnya, sementara Sana hanya menatapnya dengan tatapan malas.
"Sayang, ini tante ada sesuatu untukmu." Kata tante Joohyun sambil memberikan sebuah kotak kecil pada Sana.
Sebelum menerima pemberian tante Joohyun, Sana menatap kearah mama nya untuk bertanya, mama Jessie menganggukkan kepalanya sebagai tanda agar putrinya itu menerimanya pemberian dari calon mertua nya.
Setelah mama nya menganggukkan kepala nya Sana kemudian membuka kotak tersebut. Saat membukanya Sana terkejut saat melihat isi yang ada di dalam kotak nya. Ternyata isi di dalam kotak tersebut adalah sebuah cincin permata.
"Ini apa tante, Sana tidak mungkin bisa menerimanya. Ini terlalu berlebihan tan." Jawab Sana yang ingin mengembalikan kotak itu kepada wanita yang ada di hadapan nya.
"Sayang kamu harus mau menerimanya, ini adalah cincin keluarga tante. Dulu saat tante menikah dengan papa nya Dahyun, mertua tante yang sudah memberikan ini kepada tante dan mertua Tante juga menerima cincin ini dari mertuanya. Jadi sekarang giliran Tante yang memberikan cincin itu kepadamu. Bukankah kalian berdua akan segera menikah, jadi sudah tugas Tante memberikan cincin itu kepada menantu Tante." Jawab tante Joohyun panjang lebar.
"Tapi tante.." Sana masih ragu untuk menerimanya, apalagi niat nya tadi untuk membatalkan perjodohan itu.
"Maaf, dimana toiletnya?" Tanya Dahyun tiba-tiba.
"Sana kamu antar Dahyun ke toilet ya, Nak!" Suruh mama Jessie.
Sana hanya menganggukkan kepala nya.
Sana lalu menunjukkan letak toilet kepada Dahyun. Namun di luar dugaan Dahyun malah mendorong Sana ketembok dan menahan nya dengan kedua tangannya.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Sana berusaha melepaskan kedua tangan Dahyun.
"Kamu lihat kan sekarang. Karena ulahmu ini mereka semakin berharap lebih pada hubungan kita. Jadi jika kamu ingin membatalkannya segeralah beritahu kepada mereka! Jangan membuat mereka semakin berharap tentang perjodohan ini." Kata Dahyun dengan tatapan dingin nya kepada Sana.
Kemudian Dahyun melepaskan Sana.
"Sekarang keputusan nya ada di tanganmu." Kata Dahyun lagi sambil berjalan melewatinya.
Dahyun tidak jadi ke kamar mandi, dia kembali ketempat orang tua nya tetapi tidak dengan Sana, Sana masih berdiri di tempat nya, dari kejauhan Dahyun sesekali memberikan tatapan dingin nya lagi kepada Sana.
Sana melihat tatapan Dahyun kepadanya lalu kembali melihat kearah mama dan Tante Joohyun. Sana bisa melihat senyum kebahagiaan di raut wajah keduanya. Dia semakin bingung dengan keputusan yang akan di ambilnya. Akhirnya dengan terpaksa dia sudah memantapkan diri nya untuk mengambil sebuah keputusan.
"Ma, Tante, ada yang ingin Sana bicarakan dengan kalian." Kata Sana dengan sorot mata yang tajam.
Jessie dan Joohyun saling pandang, mereka penasaran dengan apa yang akan di bicarakan oleh Sana. Demikian juga dengan Dahyun dia penasaran dengan keputusan yang akan di ambil oleh Sana.