Sana kemudian menghampiri suaminya.
"Ehemmm." Sana memang sengaja mengeraskan suara dehemannya.
Gadis yang memeluk Dahyun tadi langsung melepaskan pelukannya dari Dahyun saat melihat Sana.
"Maaf maaf, aku lupa kalau sekarang Dahyun Unnie sudah menikah. Itu hanya kebiasaanku yang dulu." Kata gadis yang memeluk Dahyun tadi.
"Yerim, kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Dahyun kepada gadis yang memeluk nya tadi, ternyata nama gadis itu adalah Kim Yerim.
"Aku datang bersama Jihyo Unnie, sekarang Jihyo Unnie lagi ada di ruang tamu, dia sedang bersama Mama." Jawab gadis yang di panggil Yerim itu.
"Oo iya sayang, kenalkan dia adalah Kim Yerim. Dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri." Kata Dahyun memperkenalkan Yerim kepada istrinya.
Sana kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi di luar dugaan Yerim malah mengacuhkan uluran tangan Sana. Dahyun menatap istrinya, dia tahu saat ini istrinya pasti sedang merasa sangat kesal.
"Unnie, ayo kita ngobrol di luar, Jihyo Unnie pasti juga sedang menunggu Dahyun Unnie." Ajak Yerim sambil menarik lengan Dahyun.
"Ayo Sayang!" Ajak Dahyun kepada Istrinya.
Sana pun berjalan mengikuti Dahyun dan Yerim dari belakang.
"Jihyo Unnie, kapan pulang? Kenapa tidak kabarin aku dulu?" Tanya Dahyun saat bertemu Unnienya di ruang tamu.
"Unnie juga baru sampai Dahyun ah. Unnie pulang karena ada urusan bisnis di sini. Sekalian aku ingin bertemu dengan adik iparku." Jawab Jihyo di sertai senyuman nya.
Jihyo adalah Kakak kandung dari Kim Dahyun. Sejak kematian ayah mereka Jihyo lah yang menghandle perusahaan KIM yang ada di luar negeri.
"Oh iya kenalkan Unnie ini istriku, Kim Sana. Dan Sayang dia ini adalah Unnie ku, Kim Jihyo." Kata Dahyun sambil memperkenalkan istri dan Unnienya. Mereka saling berjabat tangan.
"Ternyata kamu ini biasa saja ya, aku kira gadis yang berhasil menaklukan gunung es ini adalah gadis yang sangat luar biasa." Perkataan Jihyo sedikit membuat Sana merasa tersinggung.
"Jihyo ah, Sana itu memang gadis biasa tapi... bagi Mama dia berbeda dengan gadis-gadis yang pernah Dahyun kenalkan kepada Mama, Sana gadis yang paling istimewa." Puji Mama Joohyun.
"Ayo sayang, duduk disini!" Suruh Mama Joohyun kepada Sana.
Sana pun duduk di sebelah mertuanya, sementara itu Dahyun duduk di samping Unnienya. Mama Joohyun melihat menantunya yang terus menatap kearah Yerim yang terus-terusan menempel kepada Dahyun.
"Sayang, dia itu sudah seperti adik bagi Dahyun. Sejak kecil dia selalu begitu kepada Dahyun, jadi kamu harus bisa memaklumi itu ya." Kata Mama Joohyun.
"Iya, Ma." Jawab Sana.
"Aku sangat yakin gadis kecil itu tidak hanya menganggap Dahyun sebagai Unnienya. Dia pasti memiliki perasaan yang lebih dari itu." Batin Sana.
"Ma, Jihyo Unnie, ini sudah larut malam aku izin ke kamar dulu ya mau tidur." Pamit Sana.
"Sayang, anakmu ingin di peluk sama daddynya." Lanjut Sana dengan sengaja agar Yerim bisa melepaskan suaminya.
"Maaf Yerim, aku harus menemani istriku." Pamit Dahyun sambil melepaskan tangan Yerim dari lengannya.
"Maaf ya sayang, Mama harus menggunakanmu untuk melepaskan daddymu dari serigala buas." Batin Sana sambil mengelus perutnya.
"Ma, Jihyo Unnie dan untuk kamu kami pamit tidur duluan ya." Kata Sana lagi sambil memeluk lengan suaminya. Yerim tidak suka melihatnya, dia mengepalkan tangannya menahan kesal.
"Ma, Unnie aku juga ke kamar dulu ya. Aku capek." Yerim juga ikutan pamit. Dia langsung masuk ke kamar tamu.
Di kamar tamu..
"Aku harus bisa merebut Dahyun Unnie dari istrinya itu. Dulu Somi yang menjadi penghalangku, sekarang dia. Aku akan lakukan apapun untuk mendapatkan Dahyun. Sudah terlalu lama aku menahan perasaan ini. Aku sudah jatuh cinta kepadanya sejak kecil sejak aku pertama kali bertemu dengannya." Gumam Yerim. Dia bolak-balik di dalam kamarnya.
#Flashback
Yerim kecil sedang menangis tersedu-sedu di acara pemakaman Mama nya. Kebetulan saat itu Mama Joohyun datang bersama dengan Dahyun yang saat itu masih berusia 12 tahun.
Dahyun yang saat itu melihat Yerim menangis, langsung menghampirinya dan memberikan permen nya kepada Yerim.
"Jangan menangis lagi ya, mamamu sudah tenang di surga." Hibur Dahyun.
Tapi Yerim kecil tetap menangis, Dahyun yang melihat itu langsung memeluknya.
"Jangan menangis Unnie akan selalu ada di dekatmu." Kata Dahyun sambil menepuk-nepuk bahu Yerim untuk memberikan ketenangan kepadanya.
#FlashbackOff
"Sejak saat itu, kamu adalah tujuan hidupku Kim Dahyun. Jadi sekarang aku pasti akan mendapatkanmu." Kata Yerim dengan mata yang sudah berapi-api.
Sementara itu di kamar Dahyun dan Sana.
"Sayang, kamu tidak jadi menyuruhku tidur di kamar tamukan?" Tanya Dahyun sambil memeluk istrinya dari belakang.
"Jika aku melakukan itu, bisa-bisa nanti gadis kecil itu akan mencoba mendekati suamiku." Batin Sana.
"Sayang, kenapa diam?" Tanya Dahyun.
"Tidak jadi, Aku rasa anakmu ingin tidur dengan daddynya." Jawab Sana berbohong. Dahyun kemudian membalikkan tubuh istrinya agar menghadap ke arahnya.
"Yakin cuma anakku?" Goda Dahyun.
"Ten...tentu saja." Jawab Sana gugup.
"Benarkah sayang?" Tanya Dahyun lagi. Wajah Sana nampak memerah karena malu.
Perlahan Dahyun mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya. Dia mencium bibir istrinya dengan sangat lembut. Sana kemudian memejamkan matanya menikmati ciuman itu. Dahyun tersenyum disela ciuman mereka tapi kemudian dia malah melepaskan ciumannya.
"Ayo, kita tidur bukankah cuma anakku yang ingin di peluk?" Kata Dahyun sambil berjalan ke arah tempat tidur tapi lengannya langsung di tahan oleh Sana.
"Kenapa?" Tanya Dahyun yang pura-pura tidak mengerti.
"Kenapa gara-gara ciuman tadi aku jadi ingin si." Batin Sana.
"Sayang, ayo tidur kasihan anak kita menunggu pelukan daddynya." Kata Dahyun lagi.
"Emmm... Tidak jadi, maksudku anakmu tidak hanya ingin di peluk tapi juga ingin di lihatin daddynya." Jawab Sana menahan malu.
"Yakin cuma anakku?" Goda Dahyun lagi.
"Kalau tidak mau ya sudah." Jawab Sana, kini giliran dia yang berpura-pura cuek.
Dahyun kemudian tidak mau melewatkan kesempatan itu. Dia menarik istrinya kedalam pelukannya dan dengan perlahan dia kembali mencium bibir istrinya tersebut, kali ini dia melakukan dengan sangat ganas. Sana pun melakukan hal yang sama karena dia juga menginginkan hal yang lebih.
Sementara itu di luar kamar mereka, Yerim yang sebenarnya ingin mengetuk pintu kamar mereka mengurungkan niatnya. Hatinya semakin kesal saat mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar. Dia mengepalkan tangannya kemudian kembali ke kamarnya sendiri.
Sementara itu di dalam kamar, pasangan yang sedang di penuhi hasrat melakukan itu hingga beberapa ronde. Setelah selesai berolahraga malam, Sana pun tertidur, Dahyun kemudian menyelimuti tubuh polos istrinya dengan selimut. Dia membelai wajah istrinya itu dengan jemarinya kemudian mencium keningnya.
"Terima kasih, Sayang." Katanya. Kemudian Dahyun juga membaringkan dirinya di samping sang istri sambil memeluk nya dan tidak butuh waktu lama untuk keduanya berada di alam mimpi.
Wuahhhh bakal ada bau-bau pel**or niii guyss...
Hehhehe
Yukkk lanjutinnnn yaa cerita nyaaa...