Pagi hari nya Sana terbangun lebih cepat dari biasanya, dia semalaman tidak bisa tidur memikirkan kejadian kemarin tapi Sana berusaha untuk menghilangkan kecurigaannya terhadap suaminya. Apalagi setelah mendengar kata-kata dari bibi Jung bahwa kunci dari suatu hubungan itu adalah saling percaya.
Jika suamimu sedang merahasiakan sesuatu maka berusahalah untuk mengerti dia. Mungkin saja dia belum mau bercerita karena memang ada alasannya.
Sana pun tidak mau terlalu memikirkan nya dan dia sibuk membantu bibi Jung memasak dan setelah semua masakkan sudah tertata rapi di meja makan.
Sana pun kembali ke kamarnya untuk membangunkan sang suami tetapi ternyata suami nya sudah tidak ada di ranjangnya.
Dia sedang berdiri di balkon kamar, Sana kemudian berjalan mendekati suaminya tapi karena Dahyun sedang fokus dengan pembicaraannya di telepon, Dahyun pun tidak menyadari kehadiran Sana di belakangnya.
"Baiklah,Dok. Saya akan segera kesana dan bicara kepadanya." Kata Dahyun dengan orang di ujung telepon sana.
"Dokter? Siapa yang sakit? Apa Dahyun sedang sakit?" Batin Sana mendengar pembicaraan suami nya.
"Sayang, ternyata kamu disini ya." Kata Sana yang seolah-olah baru saja datang.
Dahyun pun segera menutup teleponnya dan terlihat dari raut wajahnya dia kelihatan gugup sekali.
"Eh...Sayang, sejak kapan kamu ada di sana?" Tanya Dahyun dengan gugup.
'Apa Sana tadi mendengar pembicaraanku ya tapi sepertinya tidak, kalau dia mendengar pasti dia akan langsung bertanya kepadaku' Batin Dahyun.
'Sepertinya Dahyun berharap aku tidak mendengar pembicaraannya, apa lebih baik aku langsung bertanya saja ya daripada aku semakin penasaran'
"Aku sudah daritadi disini dan aku juga sudah mendengar semua pembicaraanmu di telepon tadi. Sayang lebih baik kamu jujur sekarang kepadaku, apa yang sebenarnya kamu tutupin dari aku? Siapa yang sakit? Dan kenapa kamu terlihat begitu gugup saat tahu aku disini?" Tanya Sana to the point.
"Aku....."
"Sudahlah sayang lebih baik kamu jujur saja, aku sudah tahu kamu sedang menutupi sesuatu dariku, kemarin siang aku ke kantor untuk mengantarkan makan siang untukmu dan saat aku tiba di kantor kata karyawan disana kamu sudah beberapa hari tidak pergi ke kantor, kamu ingat saat aku telepon kamu bilang kamu lagi di kantor kan padahal kamu tidak tahu kalau saat itu aku sudah ada di kantor. Saat itu hatiku sangat sakit karena suamiku sudah berani berbohong, aku tidak ingin berpikiran yang tidak-tidak saat itu jadi aku langsung pulang kerumah. Jadi sekarang aku mohon ceritakan yang sebenarnya terjadi. Kita bisa melewati semua masalah bersama-sama tanpa harus berbohong." Jawab Sana panjang lebar.
"Baiklah sayang aku akan menceritakan semua nya kepadamu dan maaf karena aku sudah berbohong tapi aku hanya tidak ingin kamu salah paham."
"Saat kita liburan kemarin Heechul mengirimkan aku email, dia mengatakan kalau Somi sedang sakit dan harus di rawat di rumah sakit, saat itu perasaanku tidak tenang aku merasa kasihan dengan nya, jadi saat kita pulang dari liburan itu aku langsung pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan nya ternyata dia sakit parah, dia menderita kanker stadium akhir. Saat itu Mama nya terus memohon kepadaku untuk membantunya membayar biaya rumah sakit Somi karena mereka tidak bisa membayar biaya rumah sakit nya karena aku merasa sangat kasihan jadi aku membayar semua biaya pengobatan Somi."
"Dan yang tadi meneleponku adalah dokter yang merawat Somi, dokter itu bilang kalau hari ini Somi sudah bisa di operasi tapi Somi tidak mau di operasi jadi tadi aku ingin kesana untuk membujuk nya supaya mau di operasi. Maafkan aku sayang aku tidak bermaksud berbohong, aku hanya tidak ingin kamu salah paham lagi."