Itulah pembicaraan dari beberapa pria tentang Sana.
Dahyun mengepalkan tanganya untuk beberapa detik. Dia mengambil nafas perlahan kemudian membuangnya. Dia pergi menghampiri Sana dan seolah tidak ada sesuatu yang dia dengar.
"Sana." Panggilnya.
"Dahyun, kenapa kamu kesini lagi? Bukannya aku sudah bilang kalau nanti aku bisa pulang ...."
Ucapan Sana seketika terhenti karena ponsel Dahyun berdering.
"Halo iya Ma. Dahyun sedang menunggu Sana, iya Dahyun akan mengantarnya pulang ma."
"Siapa? Apa itu Tante Joohyun?" Tanya Sana dengan sedikit berbisik.
Dahyun tiba-tiba meletakkan jari telunjuknya di bibir Sana sebagai tanda agar Sana diam. Setelah selesai berbicara Dahyun kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Seharusnya tadi biar aku bicara dengan Tante Joohyun, jadi kamu tidak perlu menungguku disini." Kata Sana.
Dahyun tidak menanggapinya, dia malah memberikan sesuatu pada Sana.
"Ini ponselmu ketinggalan di mobil." Kata Dahyun sambil memberikan ponsel nya ke Sana.
"Oh... terima kasih."
"Aku ada urusan sebentar." Kata Dahyun kemudian dia pergi meninggalkan Sana.
"Kenapa Dahyun kembali lagi San?" Tanya Momo dari belakang.
" Eh, momo. Oh tidak dia hanya datang untuk mengembalikan ponselku yang ketinggalan di mobil nya." Jawab Sana.
"Itu bukan nya Dahyun ya? Kenapa dia kembali lagi?" Tanya Mina yang baru saja datang.
"Mina, kamu dari mana saja si?" Tanya Sana dan Momo bersamaan.
"Oh aku habis dari toilet." Jawab Mina cengengesan.
"Ya sudah, ayo kita berkumpul disana." Kata Momo.
Mereka bertiga kembali berbincang-bincang dengan teman-teman mereka yang lain.
"Mo, Min, aku pulang duluan ya. Aku gak enak sama Dahyun, dia daritadi nungguin aku." Kata Sana meminta izin kepada kedua sahabatnya.
"Lo San acaranya juga baru di mulai, masa iya kamu sudah mau pulang aja sih." Gerutu Mina.
"Kamu sama Momo tetap di sini saja, kalian nikmati acaranya sampai selasei, Ok."
"Baiklah baiklah." Jawab Mina.
"Tapi Min, apa tidak sebaiknya kita ikut Sana pulang aja?" Tanya Momo.
"Aduh Momo yang cantik, kamu selalu bilang kalau aku ini oon sekarang lihat lo sendiri yang oon." Protes Mina kesal.
"Maksud kamu apa?" Tanya Momo sedikit kesal atas ucapan sahabat nya itu.
"Hirai Momo, memang kamu mau jadi obat nyamuk mereka? Berilah mereka kesempatan buat berduaan, biarkan mereka berkencan malam ini, Ok" Jawab Mina panjang lebar.
"Kalian ini apaan sih." Kata Sana yang ikutan kesal.
"Hahaha, Ya sudah sana pulang, nikmati waktu berdua kalian!" Canda Mina kepada sahabat nya itu.
Momo menatap kepergian Sana dengan tatapan yang sulit di artikan.
Di depan gedung sekolah Sana terus mencari keberadaan Dahyun."Apakah kamu mencariku?" Tanya Dahyun yang sudah berdiri di belakang Sana.
"Iya, kamu dari mana saja?" Sana berbalik bertanya. Dia menatap penampilan Dahyun yang sedikit berantakan.
"Oh itu tadi aku ada sedikit urusan, tapi sudah ku selesaikan dengan baik." Jawab Dahyun santai.
"Kenapa kamu keluar? Apa acaranya sudah selesai?" Tanya Dahyun lagi.
"Belum acara nya baru saja dimulai, tapi aku hanya merasa tidak enak karena kamu menungguku, aku takut kamu bosan,makanya aku keluar saja." Jawab Sana.
"Apa gaun ini pemberian dari mama?" Tanya Dahyun sambil memperhatikan penampilan Sana.
Sana hanya menganggukkan kepala nya.
Dahyun kemudian melepaskan jaket nya dan memakaikannya pada Sana. Sana lalu menatap Dahyun bingung.
"Gaun ini tidak cocok untukmu."
"Kenapa? Gaun ini masih sopan kok. Apa karena aku miskin, makanya aku tidak pantes pakai baju seperti ini?" Tanya Sana dengan nada kesal.
Dahyun hanya bisa menghela napasnya.
"Sudahlah, ayo masuk kedalam mobil!" Suruh Dahyun.
Keduanya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.
Di dalam mobil
"Kita mau langsung pulang atau kamu mau jalan-jalan dulu?" Tanya Dahyun memulai pembicaraan.
"Terserah kamu saja." Jawab Sana asal karena dia masih sedikit kesal dengan gadis yang ada disamping nya.
"Apa maksudnya coba, bilang gaun ini tidak cocok untukku." Gerutu Sana, namun masih bisa di dengar oleh Dahyun.
"Dasar anak kecil." Gumam Dahyun.
"Kamu bilang apa barusan?" Tanya Sana yang semakin tersulut emosinya.
Dahyun kemudian menghentikan mobilnya.
"Denger ya gadis aneh, aku bukan anak kecil." Kata Sana dengan tegas.
"Benarkah?" Dahyun hanya tersenyum sinis kearah Sana.
"Ini sudah..."
Dahyun belum selesai melanjutkan kalimatnya, Sana sudah menarik wajah Dahyun dengan kedua tangannya. Kemudian Sana tiba-tiba mencium bibir Dahyun dan ciuman nya sedikit kaku, karena ini pertama kalinya Sana mencium seseorang. Dahyun yang awalnya diam saja pun akhirnya membalas ciuman Sana.
Entah sudah berapa lama mereka berciuman hingga akhirnya mereka berdua sama-sama sadar dan melepaskan ciuman nya. Saat ciuman mereka terlepas, mereka sama-sama diam dan canggung.
"Aduh, kamu bodoh Sana, bodoh, apa yang sudah kamu lakukan tadi? Pasti dia akan menganggapku gadis gampangan. Akhh dasar bodoh-bodoh." Kesal Sana pada dirinya sendiri. Sana lalu memukul kepalanya sendiri.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Ti... Tidak." Jawab Sana gugup.
"Apa kamu tidak mau turun?" Tanya Dahyun lagi.
Sana kemudian melihat sekelilngnya ternyata mereka sudah sampai di halaman rumahnya. Sana lalu turun dari mobil milik Dahyun.
"Maaf, aku tadi...."
"Besok supirku akan datang menjemputmu, kita akan membahas soal kesepakatan kita." Sela Dahyun yang kembali dengan sikap dinginnya.
"Baiklah." Jawab Sana singkat.
Dahyun kemudian melajukan mobilnya meninggalkan tempat tersebut tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Sana lalu masuk kedalam rumahnya.