Pagi hari nya Dahyun dengan terpaksa harus bekerja lebih lama lagi di restoran karena begitu banyak masalah yang terjadi di restoran nya.
Biasanya Dahyun hanya akan bekerja di restoran selama 4-5 hari saja setelah itu dia akan memberikan semua tanggung jawab restoran kepada managernya. Tapi masalah yang terjadi saat ini sangat banyak menguras waktunya.
Saat melihat bukti-bukti yang di berikan oleh orang suruhannya Dahyun sangat marah. Di tambah lagi bukti yang di perlihatkan oleh Sana maupun kedua sahabat nya. Dan yang paling membuatnya sangat marah adalah semua bukti yang dia dapatkan hanya mengarah kepada satu nama yaitu Pak Lee, manager kepercayaannya selama ini.
"Pak Lee, temui aku sekarang juga!" Suruh Dahyun lewat telepon singkatnya.
5 menit kemudian orang yang di panggil pun datang tanpa tahu apa yang sedang terjadi.
"Maaf, bu. Ada apa ya memanggil saya kesini?" Tanya Pak Lee dengan santainya.
Dahyun kemudian melemparkan semua bukti tadi kearah Pak Lee.
"Apa maksud semua itu, bisa kamu jelaskan padaku!" Teriakan Dahyun memenuhi seluruh ruangan nya mungkin juga bisa di dengar di luar ruangan nya. Dia menatap Pak Lee dengan tatapan membunuh.
Pak Lee kemudian mengambil seluruh kertas yang di lempar kearahnya tadi. Matanya membulat sempurna seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat.
Ya itu adalah laporan keuangan yang sudah dia palsukan selama lebih dari 6 bulan. Tangannya bergetar seketika, dia tidak percaya kalau kebohongan yang dia buat selama ini bisa terbongkar dengan mudahnya.
"Bu ini..."
"Kamu bisa memilih, mau mengembalikan semua uang yang telah kamu curi atau masuk kedalam penjara." Kata Dahyun lagi.
Pak Lee masih diam tidak berani menjawab nya.
"Baiklah, aku anggap diammu itu sebagai jawaban yang kedua. Aku akan menelepon polisi sekarang juga."
Dahyun kemudian menekan beberapa nomor di ponselnya, dia menghentikan kegiatannya saat Pak Lee mulai menjawab nya.
"Aku tidak akan memilih keduanya." Jawab Pak Lee yang sekarang terlihat lebih santai. Bahkan dengan berani nya dia duduk di hadapan bosnya itu.
"Siapa yang menyuruhmu duduk hah." Kata Dahyun dengan kemarahan yang sudah sampai keatas kepalanya.
"Ibu Kim Dahyun yang terhormat, aku punya sesuatu yang sangat special untuk anda, mungkin saja anda akan tertarik." Kata Pak Lee.
"Apa maksudmu hah?" Tanya Dahyun kemudian Pak Lee mengambil ponselnya kemudian mengetikkan sesuatu.
"Ibu bisa lihat di ponselmu sekarang!" Jawab Pak Lee.
Dahyun kemudian mengambil ponselnya dan melihat pesan yang di kirim Pak Lee kepadanya. Dahyun seketika terkejut melihat pesan yang dia terima barusan. Pesan itu berisi video dimana didalam video tersebut terlihat adegan dirinya dengan istri nya beberapa hari yang lalu.
Bukan Dahyun namanya kalau tidak bisa mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar seolah tidak melihat apapun.
"Sekarang apa maumu?" Tanya Dahyun sambil menyandarkan punggung nya di kursi dan melipat tangannya di depan dada.
"Aku ingin restoran ini, Aku ingin Ibu memberikan restoran ini atas namaku." Jawab Pak Lee dengan sombong nya.
"Kalau aku tidak mau memberikan nya? Apa yang akan kamu lakukan?" Tanyanya lagi dengan tatapan datar nya.
"Ibu siap-siap saja besok akan ada berita besar bahwa pengusaha muda dan pemilik restoran ternama Kim Dahyun melakukan tindakan yang tidak pantas kepada seorang pelayan restoran miliknya sendiri." Jawab Pak Lee lagi dengan nada mengancam.