"Mommy kenapa? Apa Mommy sakit?" Tanya soojung.
"Tidak Sayang Mommy hanya kecapekan saja." Jawab Sana sambil mengusap rambut putri kecilnya itu.
"Kamu benaran mau kuliah Sayang? Kelihatannya kamu kelelahan sekali ya." Kata Dahyun sedikit khawatir dengan istri nya itu.
"Ini semua kan gara-gara kamu, sudah tahu semalam aku kecapekan. Masih saja kamu ajak main sampai jam 4 pagi." Tanpa sadar Sana menjawab semua itu dengan gampang nya.
Taeyeon dan juga Soojung menatap Daddy mereka dengan tatapan marah.
"Daddy, kenapa Daddy mengajak Mommy main malam-malam? Bukankah malam itu waktunya kita tidur." Kata Soojung yang terlihat kesal dengan daddy nya karena membuat Mommynya kelelahan seperti ini.
"Memang Mommy sama Daddy main apa? Bukankah malam hari tidak ada cahaya? Kan tidak enak Dad, main di tempat gelap?" Tanya Taeyeon yang tidak mengerti.
Dahyun kemudian menatap ke arah istri nya untuk membantunya memberikan penjelasan kepada anak mereka.
"Taetae, Soojung, hari ini haelmoni yang akan mengantar kalian ke sekolah ya. Jadi cepat habiskan makanan kalian." Kata Mama Joohyun dan itu membuat Dahyun dan Sana bisa bernapas lega.
"Kalian ini kebiasaan ya." Kata Mama Joohyun lagi kepada anak dan menantunya yang selalu saja bicara sembarangan di depan cucu nya.
Setelah kedua anak mereka berangkat ke sekolah dengan nenek mereka. Dahyun pun mengantarkan istrinya ke kampus.
"Sayang, semalam kamu bilang pasien? Memang kamu dapat tugas apa hingga ada pasien segala?" Tanya Dahyun dalam perjalanannya menuju kampus.
Sana pun mulai menceritakan bagaimana kemarin dia terlambat dan di usir dari kelas. Hingga hukuman yang harus dia jalani agar dia bisa ikut mata kuliah tersebut.
Dahyun kemudian tertawa mendengarnya penjelasan istrinya.
"Pasti dia dosen tua dan kolot. Aku jadi pengen lihat wajah dosen itu." Kata Dahyun yang masih tertawa."Kamu salah sayang, dosen itu masih sangat muda dan lumayan tampan."
Ciiiiitttt....
Dahyun mengerem mobilnya mendadak dan menatap tajam istrinya.
"Maksud kamu?" Tanya Dahyun saat dia menghentikan mobil nya.
"Ya dosen itu masih muda dan dia juga lumayan tampan." Jawab Sana lagi.
Seketika mood Dahyun jadi jelek, dia langsung menekuk wajahnya. Sana yang melihat perubahan di wajah suaminya pun tersenyum simpul. Dia semakin ingin menggoda suaminya itu.
"Andai saja aku belum menikah pasti aku sudah jatuh hati dengan dosen itu." Kata Sana sambil melirik ke arah suaminya dan melihat ekspresinya.
Benar saja raut muka Dahyun berubah semakin kesal.
"Jika kamu berani jatuh hati kepadanya, akan aku patahkan kakinya dan akan kukuliti dia hidup-hidup." Ancam Dahyun dengan tatapan membunuh.
Sana yang mendengar ancaman itu malah tertawa, dia menangkup wajah suaminya itu dengan kedua tangannya.
"Dengar ya sayang! Setampan dan sekaya apapun lelaki di luar sana, bagiku kamulah yang paling tampan di dunia ini. Kamu adalah segalanya bagiku dan aku sangat sangat sangat mencintaimu. Ingat itu." Kata Sana panjang lebar.
Saat Sana hendak melepaskan tangannya dari wajah suaminya. Dahyun malah menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibir istrinya itu lembut dan semakin lama ciuman itu semakin dalam apalagi tanpa sadar Sana membuat sang junior suami nya berdiri.