"Maaf.... aku...aku... Aku tidak sengaja menjatuhkan nya." Jawab Sana dengan rasa bersalah.
"Berani sekali kamu menyentuh barang-barangku." Bentak Dahyun dengan tatapan amarah.
"Tadi aku....aku...hanya..." Sana tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Dia hanya bisa menundukkan kepala nya karena bentakkan Dahyun.
"Kamu jangan berpikir selama ini aku bersikap baik padamu lalu kamu lupa dengan statusmu Minatozaki Sana.. Kamu harus ingat kalau kamu hanya istri kontrakku, jadi kamu jangan bersikap seolah-seolah kamu istriku, ingat batasanmu." Bentak Dahyun lagi.
Sana hanya bisa mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh Dahyun dan membuat air mata Sana terus mengalir. Hati nya sangat sakit karena ucapan suami nya.
"Maafkan aku, karena aku terlalu mengharapkan kalau kamu benar-benar bisa menerimaku sebagai istri sahmu bukan karena perjanjian yang sudah kita sepakati. Tadinya aku berpikir kalau aku masih bisa berjuang untuk mendapatkan cintamu tapi ternyata aku salah. Mulai detik ini aku akan menyerah." Kata Sana panjang lebar kemudian dia pergi meninggalkan Dahyun sendirian.
Melihat air mata Sana, membuat Dahyun sadar kalau kata-katanya sudah keterlaluan. Kemudian dia melihat bingkai foto yang berserakan di lantai, di saat itulah dia menyadari kalau kaki Sana pasti terluka, karena terlihat ada noda darah di lantai.
Dahyun kemudian berlari keluar mengejar Sana tapi dia sudah kehilangan jejak istri nya. Lalu dia kembali masuk kedalam kamar nya.
"Bodoh kau Kim Dahyun, apa yang sudah kamu lakukan kepada istrimu." Kata Dahyun kesal kepada dirinya sendiri. Dahyun berusaha menelpon Sana tapi selalu saja tidak ada jawab.
Dahyun kemudian menjatuhkan dirinya di tempat tidur tapi saat akan memejamkan matanya bayangan istrinya yang menangis tiba-tiba muncul di pikiran nya.
Dahyun kembali mengambil ponselnya untuk menghubungi sahabat nya Momo dan juga Mina. Dahyun yakin kalau Sana pasti sedang bersama mereka. Tapi kenapa baik Momo ataupun Mina mereka sama-sama mengatakan kalau Sana tidak bersama mereka. Jadi kemana dia sekarang. Itu membuat Dahyun semakin khawatir.
Sementara itu di rumah Mina.
"Apa kalian sedang bertengkar?" Tanya Momo dan Sana hanya menggelengkan kepala nya.
"Perasaan aku baru tadi pagi kalian mesra-mesraan, ini kenapa malah bertengkar, sebenarnya kalian ada masalah apa sih San?" Tanya Mina.
"Kami tidak ada apa-apa kok, aku cuma ingin disini, bolehkan?" Jawab Sana kepada kedua sahabatnya itu.
"Jadi mertua kamu gimana?" Tanya Momo lagi.
"Tadi aku sudah kirim pesan ke mertuaku kalau malam ini aku akan tidur dirumah kalian." Jawab Sana sambil membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
"Sana, kalau kamu ingin menangis, menangis saja. Jangan kamu tahan, aku tahu sekarang kamu lagi sedih. Meskipun kami tidak tahu apa masalah kamu,tapi menangislah jika itu bisa mengurangi beban yang ada di hati kamu." Kata Mina panjang lebar.
Sana hanya tersenyum tapi air matanya keluar begitu saja tanpa dia tahan. Mina dan Momo yang melihat sahabat nya menangis seperti itu pun ikut-ikutan menangis. Mereka berdua memeluk Sana berusaha untuk memberikan dukungan kepada sahabatnya itu.
Mama Joohyun langsung pulang kerumah setelah mendapat kan pesan dari menantunya. Entah kenapa dia merasakan ada sesuatu yang terjadi di antara menantu dan putrinya.
"Dahyun, sebenarnya ada apa ini? Kenapa Sana tidur dirumah teman nya?" Tanya Mama Joohyun kepada Dahyun begitu dia sampai di rumahnya.
"Tidak ada apa-apa ma." Jawab Dahyun sambil tetap memejamkan kedua matanya.
"Nak, mama tidak tahu apa yang sedang terjadi diantara kalian berdua. Tetapi Mama berharap kalian bisa secepat nya menyeleseikan masalah kalian." Kata Mama Joohyun lagi. Dahyun sama sekali masih tidak bergerak dari tempatnya.
"Tanyakanlah pada hatimu sendiri sayang, apa yang sebenarnya kamu inginkan." Kata Mama Joohyun lagi sebelum dia keluar dari kamar putri nya.
Malam harinya.... Dahyun terus saja berjalan mondar-mandir di kamarnya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang di dalam hatinya. Wajah istrinya memenuhi semua isi didalam otaknya. Dia ingat segala hal yang dilakukan oleh istrinya.
Tetapi Dahyun mencoba mengalihkan pikirannya dengan melakukan pekerjaan. Tapi lagi-lagi dia melihat Sana dan membuat nya tidak fokus untuk bekerja.
"Sayang, ini sudah malam, jangan terlalu memaksakan dirimu. Memangnya perusahaanmu akan bangkrut jika kamu tidak lembur sehari saja." Kata Sana sambil memeluk Dahyun dari belakang.
Dahyun kemudian menutup laptopnya dan berjalan keluar dari ruang kerjanya. Sekarang dia mencoba untuk tidur tapi kenapa lagi-lagi bayangan Sana muncul.
Bayangan Sana yang menghampiri nya dan mencium bibirnya.
"Ini adalah ciuman selamat malam sayang, mulai saat ini dan seterusnya sebelum tidur aku akan selalu memberimu ciuman agar kamu tidak akan pernah bisa memikirkan wanita lain meskipun itu di dalam mimpi."
Dahyun benar-benar sangat frustasi, bayangan Sana terus saja muncul dimanapun dia berada. Dia sangat merindukan segala hal yang Sana lakukan kepadanya.
Apa ini yang dinamakan CINTA? Baru sehari tidak bertemu Sana tapi kenapa rasanya sudah seperti bertahun-tahun.
Dahyun kemudian mengambil kunci mobil miliknya dan menjalankan mobilnya ke suatu tempat.
Ditempat lain Sana benar-benar sangat gelisah memikirkan suaminya. Dia membayangkan dirinya yang sedang mengganggu Dahyun bekerja. Ya.. Setiap Dahyun membawa pekerjaan nya kerumah dia selalu punya 1020 satu cara untuk mengganggunya.
Sana hanya bisa menghela napasnya kasar, sekarang dia kembali merebahkan tubuhnya mencoba untuk tidur. Tapi tetap saja ingatannya kembali pada kebiasaan yang selalu dia lakukan kepada suami nya.
Sebelum tidur dia akan selalu mencium bibir suaminya dan saat ini dia ingin sekali melakukannya. Dia merindukan bibir suaminya itu. Sana lalu berjalan kearah jendela dan dia menatap ke langit yang di penuhi dengan bintang-bintang.
"Aku sangat sangat merindukanmu, apa kamu juga merindukanku." Katanya sambil menatap langit yang indah itu.
Tidak jauh dari tempat itu, seseorang sedang menatapnya dari kejauhan. Hatinya merasa sedikit lega karena melihat keberadaan gadis yang dia rindukan ada di depan mata nya.
Ya orang yang selama ini melihat Sana dari kejauhan adalah Kim Dahyun, dia yakin kalau istrinya pasti akan datang ke tempat sahabatnya. Meskipun tadi Mina dan Momo bilang Sana tidak bersama dengan mereka tapi dia tetap yakin kalau istrinya pasti bersama mereka.
Dahyun semalaman tertidur di dalam mobil, dia baru bisa tidur setelah melihat wajah istrinya.
Pagi itu di restoran... Semua karyawan di buat sibuk karena bos mereka tiba-tiba datang. Padahal ini belum seminggu setelah restoran ini di serahkan kepada manager baru.
Semua orang takut kalau restoran itu kembali bermasalah lagi. Dahyun kemudian mengumpulkan semua karyawan ke ruangannya.