05.

1.5K 156 2
                                    

"Kenapa sifatmu terlihat biasa aja, apa kamu tidak terkejut?" Tanya Momo yang penasaran dengan sikap sahabatnya seolah tidak peduli.

"Memang nya kenapa dengan sifatku?" Sana malah balik bertanya kepada sahabat nya.

"Kamu kan baru saja lulus sekolah, memang kamu mau aja gitu tiba-tiba disuruh menikah dengan dia? Terus gimana sama cita-cita kamu? Dan yang paling penting kalian sama-sama wanita, mantan-mantan lo semua nya kan pria, apa sekarang kamu sudah berbelok." Kata Mina sambil menahan tawa nya.

"Kalian ini ya bikin kesal aja. Tadikan sudah aku bilang itu mungkin saja, jadi belum tentu itu benarkan? Lagian kenapa kita harus mikirin hal yang belum pasti terjadi hem." Jawab Sana lagi.

"Tapi ya San, kalau aku yang di jodohin sama dia, aku pasti akan langsung terima tanpa berpikir panjang secara lihat donk dia itu sudah cantik, tampan, kulit nya putih dan seorang CEO terkenal lagi." Kata Momo sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

"Aku sependapat sama Momo. Jadi kamu tidak perlu bersusah payah lagi mikirin uang buat kuliah kamu." Kata Mina yang ikutan berbicara.

"Sudahlah, bisa gak sih kita bahas yang lain aja."

"Oh iya bagaimana acara perpisahan sekolah kita?" Tanya Sana mengalihkan pembicaraan kedua sahabatnya.

"Yang ku dengar sih nanti malam bakal ada acara perpisahan." Jawab Momo dengan polos nya.

"Apa!!!" Teriak Sana dan Mina bersamaan.

"Kenapa kamu baru bilang sekarang sih momo chan?" Kata Sana kesal dengan sahabat nya yang satu ini.

"Kan acara nya nanti malam memang nya kenapa." Jawab Momo lagi.

"Hirai Momo yang cantik sedunia, memangnya kamu sudah punya gaun buat acara nanti malam?" Tanya Mina yang sedikit sewot.

Momo berpikir sejenak.

"Aduh bagaimana ini? Aku lupa kalau aku belum punya gaun buat acara nanti malam. Min, San gimana donkkk?" Tanya Momo yang tiba- tiba menjadi panik.

"Makanya kalau punya otak itu pintar dikit kenapa." Kata Mina.

"Terus sekarang rencana kita apa San?" Tanya Momo lagi yang masih terlihat panik.

"Ehmmm, kita mau gak mau harus pergi membeli gaun, kalau tidak kita bisa pinjam saja." Jawab Sana.

"Memang kamu punya uang buat beli gaun nya, terus siapa yang akan meminjamkan kita baju?" Tanya Momo dan Sana hanya menggeleng kan kepalanya demikian juga Mina.

"Diantara kalian berdua, apa kalian terpikirkan siapa yang bisa kita pinjam baju?" Tanya Momo lagi

Sana dan Mina sama-sama menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu solusi satu-satunya adalah kita akan pergi sewa gaun saja di tempat penyewaan." Kata Momo memberikan idenya.

"Memang nya kamu tahu dimana tempatnya?" Tanya Sana lagi.

"Tahu donkk, ya sudah nanti kita pulang sekolah kita ke sana saja." Jawab Momo dengan semangat.

"Siap bos." Kata Sana dan Mina bersamaan.

Setelah pulang sekolah mereka langsung pergi berkeliling ke tempat-tempat penyewaan baju. Namun tidak ada satupun yang cocok dengan mereka dan tidak sesuai dengan stlye mereka, terutama dari harga nya.

"Aduh capek banget ya, kita sudah putar sana sini tapi belum ketemu yang cocok juga." Gerutu Mina.

"Sudah kita istirahat dulu disini nanti kita lanjutin cari lagi, kalau memang tidak ketemu juga yang cocok terpaksa kita tidak usah ikut acara perpisahan nanti malem." Kata Sana dengan santai nya.

"Tapi kan San, kita sudah menunggu acara itu dari lama sebelum kita lulus." Sambung Momo yang kurang bersemangat.

"Ya terus mau gimana lagi, kita kan tidak punya uang untuk membeli nya." Jawab Sana pasrah.

Ketiganya menghela nafas bersamaan.

"Sana." Panggil seseorang.

Sana langsung meoleh kearah sumber suara orang yang memanggilnya.

"Ternyata tante tidak salah lihat ya, ini beneran kamu sayang, tadinya tante pikir tante salah orang." Kata tante Joohyun.

Ya orang yang memanggil Sana tadi adalah tante Joohyun, mamanya Dahyun.

"Iya Tante, bisa kebetulan sekali bertemu tante di sini." Jawab Sana.

Mina dan Momo menatap ke arah Sana. Sana yang sadar pun langsung memperkenalkan kedua sahabatnya.

"Oh iya tante, kenalin ini teman-teman Sana namaya Mina dan Momo. Dan Mo, Min, ini mamanya Dahyun, Tante Joohyun." Kata Sana sambil memperkenalkan kedua sahabatnya kepada mama nya Dahyun.

"Halo tante, salam kenal." Sapa keduanya bersamaan.

Joohyun menjawabnya dengan senyuman.

"Kalian bertiga sedang apa duduk di sini?" Tanya tante Joohyun.

"Gini tante, kami disini mau mencari gaun buat acara perpisahan nanti malem tapi sayangnya kita belum menemukan gaun nya. Habisnya gaun nya semua mahal, tadinya mau sewa saja eh..ternyata sewa juga mahal, tan." Jawab Momo panjang lebar.

Sana dan Mina menyikut lengan Momo secara bersamaan agar temannya itu bisa berhenti bicara.

"Oh gitu ya, sini ikut tante yuk!" Ajak tante Joohyun.

"Ke mana tan?" Tanya Sana.

"Kita ke sana." Jawab tante Joohyun sambil menunjuk ke sebuah butik yang tidak jauh dari tempat mereka. Ketiganya saling tatap.

"Sudah ayo!" Ajak tante Joohyun lagi sambil mengandeng tangan Sana.

Mereka pun mengikuti mama Dahyun masuk kedalam butik tersebut.

"Kalian carilah gaun yang kalian suka!" Suruh tante Joohyun.

"Tapi..."

"Anggaplah ini hadiah kelulusan dari tante buat kalian." Kata Joohyun tante lagi.

"Benaran ni, Tan?" Tanya Momo yang paling bersemangat.

Mama Dahyun pun mengangguk.

Momo dan Mina tanpa malu-malu pun segera melihat-lihat gaun yang ada di butik tersebut. Sementara Sana sendiri masih setia berdiri ditempatnya semula. Setelah mengambil gaun yang mereka sukai, Momo dan Mina kembali ke tempat Mama Joohyun dan Sana berdiri tadi.

"Terimakasih ya, tante." Ucap keduanya.

"Sama-sama nak. Lo kamu tidak ikut memilih, Sayang?" tanya tante Joohyun kepada Sana.

"Hmmm... Aku tidak usah tante, Sana bisa pakai gaun milik kak Nayeon saja nanti."

"Kalian berdua tante pinjam Sana nya sebentar ya, nanti biar kalian pulang diantarkan supir."

Momo dan Mina mengangguk mengerti.

💙 Perjodohan 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang